[ JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR NYA. JANGAN PADA SIDER OKE ]
-- 🍁 --
.
.Setelah memutuskan telepon Jungkook, Eunha pergi ke dapur untuk membuat makan malamnya. Terlihat ia sedang memasak kimchi dengan bulgogi. Wangi aroma daging nya membuat Eunha tak sabar menyantapnya.
Masakan telah jadi, segera ia hidangkan di meja. Kemudian ia duduk dan menyantap masakannya sendiri.
"Hmm yummy. Memang aku ini jago banget masak.."
"Eumm kayaknya jika aku ikut lomba masak bakal menang hehe.." Eunha bermonolog sendiri.
"Hmm percaya diri sekali kau ini Eunha-ya haha..."
Eunha menghabiskan makan malamnya. Setelah itu ia membereskan piring kotor tersebut dan menaruhnya di wastafel. Kegiatan selanjutnya, ia akan tidur ria sambil menunggu hari esok. Tapi saat ia hendak naik ke kasurnya. Tiba-tiba ketukan pintu mengangetkannya.
"Siapa yang datang malam-malam begini." dengan berat hati Eunha membukakan pintu.
"Jim...." belum sempat ia berbicara. Jimin sudah memotongnya dengan memeluk Eunha. Membuat sang empu terbelakan kaget.
"Eunha-yaa..." suara berat Jimin terdengar jelas di telinganya. Bau alkohol pun tercium oleh hidung Eunha.
"Jim kau mabukk...." Eunha ingin melepas pelukan Jimin namun tenaga Jimin lebih kuat darinya.
"Eunggg Eunha-ya.." Jimin membenarkan posisi pelukannya.
"Kau kenapa Jim? Ada masalah?"
Eunha tahu betul bahwa Jimin pasti sedang mengalami masalah yang sulit sehingga ia memilih mabuk daripada menyelesaikan masalah tersebut.
Darimana Eunha tahu? Entahlah hanya saja insting nya mengatakan begitu.
"Eunha-yaa eunghh boleh..kah a–ku tidur bersamamu.."
"Tapi Jim...." Eunha ingin menolak namun hatinya mengatakan bahwa ia mengijinkan pria itu tidur dengannya.
"Baiklah Jim ayo masukk...lepaskan dulu pelukanmu.."
Dengan sedikit kesadarannya, Jimin melepas pelukan Eunha, ia juga tersenyum manis.
"gomawoo Eunha-yaa.."
Eunha menarik tangan Jimin membawanya masuk ke Apartemen nya. Mereka berdua kini duduk di sofa, dengan duduk yang berhadapan.
"Jim kau kenapa?" tanya Eunha lagi.
"Eunghh a–ku ingin menjawab ta–pi aku mengantuk Eunha-ya. Boleh–kah aku tidur sekarang?"
"Baiklah Jim kamu bisa tidur sekarang..."
"Gomawo Eunha-ya jeongmal gomawo..."
Eunha tersenyum manis. "Cheonmaneyo (sama-sama)"
Jimin beralih posisi menjadi terlentang di sofa. Ia hendak memejamkan namun dicegah Eunha.
"Kau bisa tidur di kasurku Jim."
"Ehh tidak usah Eunha aku akan tidur di sini saja."
"Tidak baik tidur di sofa nanti tubuhmu akan sakit saat bangun."
"Ta–pi aku sedang mabuk Eunha.."
"Tak apa aku percaya padamu Jim."
Keduanya saling tersenyum lalu mereka hanyut dalam mimpinya masing-masing. Jimin sempat terbangun dari tidurnya dan mengucapkan terimakasih untuk Eunha.
"Gomawo Eunha-yaa.." ucapnya sambil mengelus rambut Eunha.
"Terimakasih Tuhan karena telah mempertemukan aku dengan wanita seperti Eunha."
Tanpa mereka berdua sadari. Sejak awal Jimin keluar dari rumahnya, ada seseorang yang membuntutinya. Ia mengikuti kemana Jimin pergi. Saat Jimin pergi ke bar dan mabuk, ia masih setia mengikutinya. Hingga akhirnya ia juga melihat Jimin memeluk Eunha di tengah pintu apartemen Eunha. Bahkan ia mempotret kejadian itu. Katanya ini akan menjadi bukti yang paling ampuh demi menjatuhkan mereka.
Siapakah orang itu?
Suruhan Naeun kah?
Atau suruhan Nayeon?
Atau suruhan Jungkook?
Atau musuh nya Jimin?
Atau musuh nya Eunha?
.
.TBC
SORRY BARU BISA UPDATE ZEYENG.
NEXT?
JANGAN PADA SIDER GUYS.
JANGAN LUPA VOTEMENT GUYS❗
GUYS YANG BELUM FOLLOW AKU JANGAN LUPA FOLLOW.
JANGAN LUPA MAMPIR KE WORK AKU YANG LAINNYA.
KAMU SEDANG MEMBACA
MJDJ || Eunkook (END)
Romance[ BELUM REVISI] "Kalian sudah tau kan berita nya, bahwa Mr. Jeon menginkan seorang dokter yang siap mengurus nya sampai sembuh. Jadi hari ini saya akan memilih salah seorang dokter yang beruntung kali ini." "Sebelumnya siapa di sini yang ingin meng...