Hai selamat pagi,siang,sore dan malam tergantung kapan kalian bacanya hehe...
Aku kembali, maaf bila agak lama karena kouta cekat.
.
.
.
.
.
.Pagi yang cerah menyinari konoha, Sakura yang sedang berpakaian siap dengan ujian Kakashi hari ini.
setelah sarapan bersama orang tuanya, Sakura baru membaca gulungan putih pemberian Kakashi yang ia hapal mati isinya."jangan sarapan, heh aku bahkan curiga kalau kakashi sensei sekarang sedang sarapan pagi bersama novel laknatnya"ujar sakura sambil memakan biskuit lalu ia membuang gulungan itu kesegala arah.
"Sakura kau belum berangkat" seru Mebuki.
"iya aku berangkat, ohh iya Tou-san nanti kita latihan pedang yaa"seru Sakura yang mendapat jempol dari Kizashi.
Sakura pun berjalan santai melewati jalanan konoha dan tak lama ia sampai ketempat andalan tim 7 latihan yaitu lapangan dekat sungai.
"haloo minna"sapa Sakura semangat saat ia melihat anggota timnya yang hanya tersenyum kecut, yaa Naruto seperti manusia tidak beri makan seminggu, semetara Sasuke masih sok kalem padahal perut udah meminta diisi.
"Naruto Sasuke ini aku membawa makanan sepertinya kalian tidak sarapan" ujar Sakura mengeluarkan bentonya.
Yaa... Sakura sengaja meminta Kaa-san untuk membuat bento agak banyak.
"tapi bukannya peraturannya tidak boleh makan" ujar Naruto
"kenapa kau harus memusingkan peraturan yang membuatmu dan perutmu menderita"
Kakashi yang baru datang melihat Sakura memberi bento pada Sasuke dan Naruto.
"memang orang yang tidak menaati peraturan memang sampah tapi orang tak memperdulikan temannya lebih rendah dari sampah" seru Sakura membuat Kakashi tertegun."ayo makan sebelum Kakashi-sensei datang dan mengambil bento yang enak ini, ayo Sasuke aku tahu kau lapar. Otak jeniusmu tak akan berjalan dengan perut kosong" kata Sakura membuat Sasuke menelan ludahnya.
'memakannya sedikit tak akan membuatku muntahkan' batin Sasuke
Akhirnya ego Sasuke kalah dengan perut dan bento lezat yang dibawa Sakura sungguh menggoda iman.
mereka bertiga pun makan bersama tanpa menyadari Kakashi yang menatap mereka dari kejauhan dengan senyum yang mengembang.
"ternyata kalian...anak yang manis yaa"
Setelah bento habis mereka pun berbaring diatas rumput dan sesekali tertawa membuat Kakashi mengenang masa geninnya dahulu.
Saat Sakura, Sasuke, dan Naruto mengobrol sebuah angin kencang menerpa tubuh mereka membuat mereka bangun dan mencari sumber kekuatan.
"kalian...."suara dingin Kakashi membuat ketiganya merinding, dan serentak mereka menengok kebelakang.
Mereka pun melihat seorang Kakashi sensei dengan aura suram menyelimuti mereka, Ketiganya pun hanya tersenyum kaku sambil berusaha menyembunyikan wadah bento."sensei ini adalah salahku aku akan menanggung akibatnya, tapi mereka tidak bersalah"seru Sakura cepat membuat Sasuke dan Naruto terbelalak, heiii..... mereka adalah lelaki harusnya mereka yang melindungi Sakura bukan dia yang melindungi mereka.
"kami yang bersalah"seru Naruto dan Sasuke serempak, Sakura pun menatap tajam mereka.
"heii"
Kakasih hanya menatap datar adegan saling melindungi, kakasih mendekati sakura dan mengangkat tangannya. Naruto dan sasuke sudah siap untuk melindungi rekan gadisnya jika terjadi kekerasan.
PUUKK
Sakura yang sudah menutup mata pun langsung membuka mata dan memandang kakashi "kalian lulus"
"HAAHH"
Sakura pun memandang kakashi tak mengerti "maksudnya??"
"kalian tahu hal terpenting dalam hidup bukan tentang sekuat apa dirimu, tapi seberapa berharga kau dimata temanmu. Aku suka kata katamu sakura, darimana kau mengetahuinya??"tanya Kakashi
"haha hanya pernah mendengar orang menangatakannya beberapa bulan lalu"jawab asal Sakura sambil tersenyum.
"hah padahal aku sudah membeli bento untuk kalian" ujar Kakashi mengeluarkan bento yang terlihat enak.
"SENSEI KAMI MAUU"
Akhirnya Sasuke dan Naruto memakan bento dengan lahap. Sementara Sakura dan Kakashi duduk berdua disamping sungai.
"kau mengingatkanku pada sahabat lamaku sakura" kata Kakashi sambil memandang langit cerah.
"benarkah wah aku merasa tersanjung" jawab Sakura sambil tertawa."aku tak pernah melihat mereka seakrab itu" ujar Kakashi melihat Naruto dan Sasuke yang adu mulut.
"mereka saling menyayangi namun terlalu gengsi untuk mengatakannya" tambah Kakashi.
"Hahaha ku anggap itu pujian, sensei aku pamit dahulu aku ada keperluan keluarga hahaha" Sakura pun tertawa
Sakura pun berdiri dan meninggalkan Kakashi dengan penuh tanda tanya. "kau...terlalu miterius Haruno"
Sakura kini sedang berada di lapangan besar khusus klan Haruno berlatih, disini ia bersama Kizashi saling beradu berpedang.
"untuk ukuran pemula kau cukup baguus Sakura, katepatan, kelincahaan, dan pertahanan bagus. Sekarang aku ingin kau menyatukan hati dan fikiranmu pada pedang ditanganmu" Kizashi telah menyiapkan puluhan anak panah yang harus di hindari dan ditangkis oleh Sakura.
Sakura pun menyiapkan kuda kuda dan menutup matanya.
"MULAI!!!!"
Puluhan anak panah menyerang Sakura, dan Sakura pun mencoba menangkis dan menghindari anak panah tersebut.
"konsentrasi, satukan otak dan hatimu pada pedang itu."
Sakura pun menambah chakra pada pedang tersebut dan sebuah tebasan yang menimbulkan angin kencang menghempaskan semua anak panah.
"bagus kau sudah mulai terbiasa dengan pedang itu"
Sakura pun menyeka keringat, "latihan cukup sampai disini dahulu" ujar Kizashi meninggalkan Sakura yang kelelahan dan berbaring diatas rumput sambil memandang langit sore.
"aku harus cepat menguasai pedang ini, misi menuju desa kabut sebentar lagi. Aku tak ingin menjadi beban bagi semuanya"
Setelah itu Sakura selalu rutin berlatih bersama Kizashi, entah siang maupun malam.
Kizashi menurunkan semua teknik berpedang klan Haruno pada putrinya."Sakura aku ingatkan sekali lagi pedang itu sangat sensitif pada darah, darah bisa membuatnya bertambah kuat. Teknik pedang haruzakura yang paling terlarang adalah kutukan gelepan. Yaitu kutukan dimana jika kau sudah mengaktifkan segel itu maka apapun yang terkena pedang tersebut akan terkena kutukan dan mahkluk hidup yang terkena kutukan akan mati dalam hitungan jam"
"bagaimana cara mengaktifkannya??"
"kau harus menggoreskan darahmu pada haruzakura, jika berhasil pedang akan berupah menjadi warna hitam pekat dan matamu akan berubah menjadi merah darah layaknya sharinggan namun tidak memiliki pola"jelas Kizashi membuat Sakura semakin tertarik.
"ayo pulang, bukannya kau lelah sehabis menjalankan misi menangkap kucing apalagi besok kau harus menjalankan misi menuju desa kabut" kata Kizashi sambil tersenyum.
Sakura pun mengangguk dan mereka pun menuju kerumah untuk makan malam atau ibu ratu akan membunuh mereka bersama Feying dirumah.
Gimana kalian suka, kalo suka komen dibawah beserta votenya jangan lupa yaa
Bye bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura Shippuden
FantasyKetika sesuatu yang mustahil akan terwujud, maka apa yang akan kau pilih?? Pilihan itu dimanfaatkan oleh Haruno Sakura untuk memperbaiki semua yg seharusnya tidak terjadi. Bagaimana kisah Sakura Yang kembali ke masa lalu untuk memperbaiki takdir, ap...