Eighteen

12.5K 1K 13
                                    

Author POV

"Ya, saya ingin kamu yang menikahi Alexa."

"Silahkan nona. Anda telah di tunggu oleh Pak Leonardo." ucap pria bertubuh tegap.

Entah mengapa Alexa merasa ada yang aneh. Ia merasa bahwa Leo menambah pengawal lagi saat ia dan Agatha tengah pergi.

Dulu hanya ada seorang satpam yang suka ketiduran saat menjalani tugas, itu sudah sangat cukup bagi Leo. Keamanan kediaman Alexa saat ini begitu ketat.

"Sini, Xa. Om peluk sini." Leo melebarkan tangannya.

Alexa mengerucutkan bibirnya. "Aku udah besar, Om."

Leo terkekeh melihat Alexa. Matanya terarah kepada gadis yang berada disisi kanan Alexa.

"Ah, saya sepertinya pernah liat kamu, tapi dimana ya?" Leo tersenyum ramah melihat Agatha yang hanya menatap ke arah bawah. Ia gugup.

Mampus! Om-nya Alexa lagi! Batin Agatha. Ingatannya melayang saat pertemuan pertama mereka. Saat ia dan yang lain tengah mengerjai Alexa.

Alexa bernafas lega saat Leo mengatakan secara terang-terangan bahwa tak mengingat gadis di sampingnya. Akan sangat mengerikan jika Leo mengingatnya.

"Kayanya Om udah tua deh makanya mudah lupa. Ini pertama kalinya kalian ketemu tuh." ucap Alexa. Ia terkekeh sembari menggelengkan kepalanya.

Leo menganggukkan kepalanya. Terlalu banyak pekerjaan membuatnya linglung.  "Alexa, bikinin Om kopi dong. Om kangen kopi bikinan kamu."

"Siap, komandan." Alexa melenggang pergi ke arah dapur meninggalkan kedua orang itu diruang tamu.

Suasana diruangan itu terasa sangat canggung. Agatha tak berani menatap Leo yang saat ini terang-terangan memperhatikan dirinya.

"Oh ya, tadi nama kamu siapa, Nak? Kenalin nama Om, Leonardo, kamu bisa panggil Om Leo." Leo terlebih dulu membuka topik.

Ia mengulurkan tangannya kepada Agatha.

"Agatha, Om." Agatha tersenyum kikuk.

Saat ia menerima uluran tangan itu, seketika Leo yang sedang duduk berada di hadapannya menarik Agatha.

Wajah mereka cukup dekat. Leonardo menatap dengan intens gadis muda di depannya. Ia tak akan pernah melupakan wajah mereka yang pernah melukai Alexa

"Agatha Ravindra, apakah kamu pikir saya lupa sama kamu? Kamu adalah seseorang yang sangat hebat akting ya, mirip ayahmu." Leo sedang menahan emosi yang mendadak memuncak.

Glek.. Dia n-ngga lupa dong. Batin Agatha menelan ludahnya kasar.

Leo merasa ingin membunuh gadis di depannya tapi sekarang belum saatnya. Namun, ia pastikan membuat hidup Agatha seperti di neraka.

"Jauhi Alexa." dua kata kutukan itu keluar dari mulut Leo yang mulai bersandar kepada sofa.

"S-saya ngga bisa om." Agatha berusaha menahan perasaan ketakutannya.

Entah karena ingin tujuannya untuk membalas dendam berhasil maka Agatha berani berucap begitu atau karena perasaan yang belakangan ini mengganggunya.

"Kamu suka sama keponakan saya?" tanya Leo. Mata tajam memandang Agatha seolah tengah menghakimi.

"Saya.."

Sungguh, Agatha tidak bisa melanjutkan perkataannya. Ia ragu.

"Minuman datang!" Alexa membawa segelas minuman pahit berwarna hitam itu.

Keberadaan Alexa menghentikan obrolan penting itu. Dan, Agatha.. Ia mulai bingung.

Bingung dengan perasaannya, dengan rasa tak ingin menjauhi Alexa dan ragunya.

Killer Queen vs Cold Queen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang