Alexa POV
Oke.. Ini salah,
Bukan seperti ini seharusnya,
Bukan ini yang aku rencanakan.
Oh god, apa yang aku perbuat? Mendorong Agatha? Memakinya? Bukan ini yang ku inginkan!
Aku hanya ingin melupakan gadis itu. Tapi yang tadi sore kulakukan itu benar-benar di luar dari apa yang aku rencanakan.
Bagaimana jika niatnya tadi hanya ingin meminta maaf? Astaga, kenapa aku begitu emosi melihat dirinya?
•••
Keesokan harinya..
Author POV
Alexa menjejakkan kakinya di lantai koridor sekolah. Matanya dengan lincah berusaha mencari seseorang. Ia sudah menyakinkan diri untuk meminta maaf kepada Agatha.
Mata hitam legam itu masih mengedarkan pandangan.
"Cek.. Satu.. Dua.. Tiga. Ini udah nyala, kan?" tanya seorang pria yang memegang mikrofon itu kepada siswa lainnya. Siswa itu hanya memberikan ibu jarinya sebagai jawaban.
Pria itu menghela nafas, ia gugup berdiri dan berbicara di tengah-tengah lapangan.
"Sebelumnya, kenalin gue Aldo. Gue anak dari kelas 12 IPS-1." ucap Aldo tersenyum manis.
Tumben, baik. Batin seluruh anak-anak SMA Xaleria saat melihat Aldo tersenyum.
Suaranya yang lantang terdengar hingga sudut sekolah ini. Ucapan Aldo tadi cukup menyita perhatian dari banyak pasang mata. Siswa-siswi mulai memperhatikannya.
Ia menghela nafas, "Gue ada di sini untuk nembak seorang gadis cantik yang mencuri hati gue." jelas Aldo.
Teriakan memekik mulai bersahutan.
"Dan perempuan itu adalah Agatha Aileen Ravindra. Gadis yang– ah bukan, gue yang merasa beruntung karena bertemu dengan perempuan sepertinya."
Aldo tersenyum mengarah pada Agatha yang ternyata berdiri di lorong sekolah juga. Seketika Alexa juga ikut melihat arah mata Aldo.
Menatap gadis yang sama-sama mereka sayangi.
"Sini." Aldo mengulurkan tangannya. Mengajak Agatha yang berdiri mematung di koridor sedang menatap lekat Aldo.
Dengan langkah ragu Agatha berjalan mendekat. Teriakan bersahutan. Terdengar lebih memekik dari sebelumnya.
Aldo tersenyum manis, ia berlutut dan mengatakan, "Mau lo jadi milik gue sepenuhnya? Gue yang ngga sempurna ini akan sempurna dengan adanya lo."
Teriakan iri, kagum dan cemburu melembur menjadi satu. Alexa bisa merasakan seribu tangan tak kasat mata meremas hatinya. Sesak dan sakit.
Agatha terdiam. Ia terlihat gelisah. Matanya tidak bisa diam. Iris cokelat milik Agatha sibuk mencari seseorang yang selama dua bulan ini membuat suasana hatinya hancur.
Iris mata kedua gadis itu menumbuk. Bertemu dan hancur di saat yang sama. Sakit dan rindu menjadi satu.
Tangis yang Agatha tahan hampir pecah melihat Alexa memunggunginya, ingin melangkah menjauh. Ia tidak bisa menahannya lagi. Terlalu sesak dan menyakitkan
"I-ya."
Langkah Alexa terhenti. Kembali menatap ke arah dua sejoli itu. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, bisa saja ia salah dengar.
Namun detik selanjutnya teriakan dari siswa-siswi yang menonton menjadi jawaban bahwa harapan Alexa pupus.
Aldo berdiri, ia tersenyum dan menarik Agatha ke dalam pelukannya. Agatha meremas kuat seragam Aldo, mencoba menahan isak tangisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Killer Queen vs Cold Queen [END]
RomanceBagaimana jika seorang perempuan yang sangat angkuh ini bertemu dengan perempuan yang sangat datar? "Siapa sih yang bakal nolak kecantikan gue?" Kata Agatha dengan angkuh "Gue engga peduli" 3 kata singkat itu terlontar dari mulut Alexa 21+ Yuk baca...