Author POV
Motor matic milik Alexa membelah angin dengan kecepatan yang sedang.
Sore adalah saat yang tepat. Disaat tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Tidak bisa dikatakan cerah, tapi tidak sepenuhnya gelap juga.
Pokoknya segalanya terasa pas saat senja ada.
"Ga, kayanya kamu salah liat deh. Setauku, ngga ada barang kamu yang ketinggalan." ucap Alexa setengah berteriak.
Agatha memajukan badannya agar suaranya terdengar. "Ih, pokoknya ada barang gue yang ketinggalan."
Agatha sangat kekeh bahwa ada barangnya yang tertinggal, tapi Alexa tidak merasa demikian.
Alexa hanya mengikuti kemauan Agatha.
Toh, saat dicek disana tidak ada barang Agatha yang tertinggal, dia akan pergi, kan?
Setelah percakapan itu Alexa memilih untuk diam dan fokus pada jalanan. Sedangkan Agatha lebih fokus menikmati pemandangan.
Sesampainya didepan gerbang rumah bertingkat dua itu, Pak Amir, satpam yang menjaga kediaman Alexa mulai membukakan pagar yang menjulang tinggi.
Alexa menyapa satpam itu dengan tersenyum dan masuk kedalam rumahnya.
•••
Alexa POV
"Udah balik, Non?" tanya Bi Irma. Ia adalah pembantu dari turun temurun.
Aku cukup beruntung bertemu dengan Bi Irma karena beliau orangnya sangat baik dan pengertian.
Aku tersenyum simpul. "Udah Bi. Om Leo udah balik?"
"Belum Non. Sebentar lagi pulang sepertinya." ucapnya menjelaskan.
Kepalaku naik-turun tanda bahwa aku paham. Memang Om Leo sangatlah sibuk, terkadang ia bahkan sampai tidak pulang karena pekerjannya.
"Non, mau makan? Saya baru saja selesai masak."
Aku hanya menggeleng. "Nanti aja, Bi."
Kali ini, aku menoleh ke arah Agatha yang hanya terdiam disampingku. "Kamu naik ke atas duluan aja."
Agatha mengangguk paham dan langsung pergi ke lantai atas.
"Bi, ada barang asing yang Bibi temuin ngga pas beresin ruang tamu?"
Bi Irma menggelengkan kepalanya. "Ngga, Non. Saya tidak melihat ada barang asing atau barang yang baru diruang tamu, Non.
Aku mengangguk paham lalu pamit ke atas.
Kemungkinan barang itu pasti hilang di kamarku, karena jika kamar selalu aku yang bereskan sendiri. Aku tidak pernah suka saat seseorang masuk kesana.
Karena aku merasa bahwa kamar adalah tempat yang begitu pribadi.
"Jadi, dimana barang kamu?" tanyaku to the point pada Agatha yang sekarang malahan tiduran di kasurku.
"Gue baru tiduran. Capek kali Xa, nanti aja. Please." jawabnya sambil memberikan muka memelas. Ah, mirip dengan anak anjing.
30 menit..
Satu jam..
Dua jam..
"Kayanya udah cukup deh istirahatnya.Dimana barang kamu? Biar kamu bisa balik secepatnya." ucapku setelah selesai mandi.
Agatha mengibaskan tangannya diudara. "Nanti aja, kan bisa."
"Tapi—"
Tok.. Tok.. Tok
"Non, ini udah jam 8 malam. Makan dulu." teriak bi Irma dari luar kamar.
![](https://img.wattpad.com/cover/223502480-288-k799977.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Killer Queen vs Cold Queen [END]
Roman d'amourBagaimana jika seorang perempuan yang sangat angkuh ini bertemu dengan perempuan yang sangat datar? "Siapa sih yang bakal nolak kecantikan gue?" Kata Agatha dengan angkuh "Gue engga peduli" 3 kata singkat itu terlontar dari mulut Alexa 21+ Yuk baca...