39. Penyergapan

21 4 0
                                    

Dua hari sebelumnya

Setelah keluar dari Ancol, Gilang dan Chacha mampir ke sebuah rumah makan di pinggir jalan untuk mengisi perut mereka yang kosong. Selama perjalanan, Chacha banyak menceritakan apa yang sudah dia lakukan, walaupun tidak semuanya dia ceritakan ke kakaknya.

"Ternyata kamu tau banyak tentang Aurell ya," ujar Gilang sambil melahap pecel lele kesukaannya.

"Ngga banyak sih," sahut Chacha menyantap cah kangkung yang masih mengepulkan asap.

"Kakak tau sakitnya kamu karena perbuatan dia. Tapi, dia udah mati, kenapa kamu ngejar ketua gangster yang lain?" tanya Gilang hati-hati menjaga perasaan adiknya.

"Kak Rizal kan yang bunuh?" sahut Chacha masih menyantap cah kangkungnya.

Deg

"Tau apa kamu soal dia?" tanya Gilang terkejut.

"Ketua Black Ribal, kepala The Hydra Tangerang," jawab Chacha.

Gilang tidak menyangka adiknya tahu banyak tentang kasus yang dia kerjakan, bahkan Rizal yang membunuh Olay. Bahkan tau soal Rizal seorang ketua gangster dan kepala The Hydra.

"Tau dari mana?"

"Aurell."

"Sejak kapan kamu bisa sedekat ini sama dia?"

"Belum lama sih, dan ngga deket banget."

"Tapi dia bisa cerita banyak ke kamu."

"Karena misi dia sama kaya Chacha."

"Maksudnya?"

"Pokoknya kakak fokus aja ngejar Black Ribal dan The Krugger. Chacha akan bantu kakak, tapi Chacha minta, kakak jangan ikut campur apa yang bakal Chacha lakuin."

Sejujurnya, Gilang tidak setuju dengan permintaan adiknya. Tapi, karena dia sudah berjanji pada dirinya dan adiknya tidak akan memandang Chacha seperti anak kecil lagi. Dengan berat hati Gilang menuruti permintaan adiknya.

"Jadi, apa yang bakal kakak lakuin kalo udah bisa nangkep kak Rizal?" tanya Chacha membuyarkan lamunan Gilang.

"Ahh ... Apa tadi?" Gilang balik bertanya.

"Kak Rizal. Apa yang bakal kakak lakuin kalo udah nangkep dia?"

"Kakak belom dapet jawaban soal itu."

"Karena yang udah bunuh Olay, dan dulunya juga temen kita. Apa boleh Chacha minta kakak lepasin dia?"

Gilang terdiam mendengar permintaan adiknya. Dia sama sekali tidak menyangka Chacha akan meminta hal itu.

"Kenapa?" tanya Gilang ingin tau maksud adiknya.

"Kalo kakak janji mau lepasin dia, Chacha bakal kasih tau info penting soal dia dan The Hydra," tawar Chacha.

"Info apa?"

"Janji dulu."

"Untuk sekarang kakak ngga bisa kasih janji itu, tapi ----."

"Oke."

"Oke?"

"Dua hari lagi, kak Rizal bakal nerima paket besar dari Surabaya. Saat itu, mungkin waktu yang tepat buat kakak nyerang Black Ribal. Karena selain kak Rizal, bakal ada Brandy, Irish dan Vermouth, kepala The Hydra lain."

Gilang sangat terkejut mengetahui info yang diberikan Chacha. Gilang tidak menyangka adiknya bisa mendapatkan informasi sepenting dan seakurat itu.

SATU TITIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang