Awal November menjadi hari dimana Brandy datang ke markas Black Ribal atas undangan dari Renggo. The Hydra tidak pernah melarang setiap kepalanya memiliki kelompok sendiri. Sama halnya Brandy, Champagne dan Jagermeister, mereka memiliki kelompok sendiri sebagai loyalisnya.
Hari ini, Brandy ingin melihat bagaimana Renggo memilih ketua wilayah dalam kelompoknya. Selain itu, ada niat lain yang menjadi alasan Brandy datang ke markas The Black Ribal.
"Welcome to Black Ribal, Bi," sapa Renggo menyambut kedatangan Brandy dan dua pengawalnya.
"Ternyata markas lo ngumpet di belakang pasar ya," sindir Brandy.
"Karena disini awal terbentuknya Black Ribal," sahut Renggo.
"Gue baru tau kalo lo orang yang sentimen, Ei,"
"Jangan pernah lupain sejarah,"
"Oh iya, itu Robi dan Jon. Wakil gue," tunjuk Renggo memperkenal Robi dan Jon dan direspon mengangkat tangan oleh mereka.
"Yang cantik disana namanya Jek ...,"
"Halo saaaay," sapa Jek manja. "Tumben ye muji eyke, bos" ucap Jek pada Renggo.
"Iya, tapi berbatang," ejek Renggo.
"Itu Sanyo, dan di sana Aban ketua Ciputat dan ketua geng motor The Red Viper" lanjut Renggo menunjuk Sanyo dan Aban.
"Dan ini, primadona The Black Ribal. Aurell," ucap Renggo memegang paha Aurell yang duduk di sampingnya.
"Anak buah lo banyak jenisnya ya," respon Brandy.
"Ya, tapi jangan remehin mereka," balas Renggo.
"So, lo bilang mau kasih liat pertunjukan. Mana?" tagih Brandy.
"Panggilin kandidat lu semua," perintah Renggo pada anak buahnya.
Mereka mengikuti perintah Renggo dan bergegas memanggil kandidatnya.
" Ini Mangkik dan Togay," ucap Aban memperkenalkan anak buahnya.
"Mereka Toing dan Onjo," tunjuk Aurell.
"Ini pacar eyke, Bores. Nah itu Corong," timpal Jek.
"Jorek dan Bongge," ucap Jon singkat.
"Dongklak sama Jambul" Robi menimpali
"Mereka Jegut sama Bongol," sambung Sanyo
"Gue Sammy dari The Red Viper" salam Sammy memperkenalkan diri.
Renggo hanya mengangguk lalu berkata. "Karena Ciputat Timur sama Serpong Utara ngga ada ketuanya. Gue sendiri yang pilih mereka," ujar Renggo lalu memanggil empat anggotanya. "Mbon, Dax, Pol, Jen. Sini!"
"Sesuai aturan Black Ribal, lu semua tarung bebas tangan kosong," terang Renggo. "Lima orang yang bertahan bakal gua angkat jadi ketua wilayah," lanjut Renggo.
"Lima orang bos?" sela Jon.
"Ye yakin bos?" timpal Jek.
"Sejak kapan lu pada berani protes keputusan gua?" tegur Renggo.
"Sorry bos," ucap Jon dan Jek berbarengan.
"Lu pada siap?!" seru Renggo pada para kandidat.
"Siap!!!"
"Mulai!!!" teriak Aurell setelah diberi tanda oleh Renggo.
Brandy terkejut mengetahui cara Renggo memilih ketua wilayahnya. Dia baru pertama kali melihat Batle Royal tujuh belas orang dan menyisakan lima orang yang bertahan.
"gue ngga nyangka cara lo kaya gini," ucap Brandy melihat anak buah Renggo bertarung.
"Siapa yang kuat, dia yang bertahan," ujar Renggo sambil menonton anak buahnya bertarung.
Hampir satu jam pertarungan tujuh belas orang berlalu. Di arena pertarungan, lima orang masih berdiri di sana dan Renggo berdiri menghentikan pertarungan mereka.
"Ngga salah gua pilih lu, Mbon," puji Renggo pada Ambon. "Lu gantiin Kuple di Ciputat Timur," perintah Renggo
"Lu gantiin Baron di Serpong Utara, Jen," lanjut Renggo.
"Ternyata The Red Viper lumayan juga," puji Renggo. "Lu gantiin Entus di Pondok Aren khusus wilayah Bintaro," perintah Renggo pada Sammy.
"Dan buat lu berdua," ucap Renggo pada Mangkik dan Bores. "Karena semua posisi di Tangsel udah diisi. Gua minta lu berdua kuasain wilayah Ciledug sama Poris"
"Gua bakal kuasain wilayah itu buat lu bos," sahut Mangkik.
"Gua ngga bakal ngecewain lu bos" sambung Bores. Jek bangga pada kekasihnya lalu memuji "Kamu keren say."
"Bagus," ucap Renggo puas.
"Buat lu berlima, jangan pernah kecewain gua. Lakuin tugas lu masing-masing," perintah Renggo.
"Siap bos!!!" sahut mereka serempak.
"Dan buat lu pada," tegur Renggo pada ketua wilayah yang lama. "Kita siapin pesta perayaan buat mereka. Dan buat yang kalah, mereka boleh ikut pesta di luar bareng anggota Serpong," perintah Renggo.
"Siap bos!" sahut mereka serempak.
"Kalo lu ada waktu, lu bisa ikut pesta disini, Bi," ujar Renggo.
"Mana mungkin gue nolak ajakan lo," balas Brandy.
"Gua mau ke ruangan gua. Mau ikut?" ajak Renggo.
"Dengan senang hati," jawab Brandy.
Saat Renggo berjalan ke ruangannya, dia melihat Aurell menatap sinis ke arahnya.
Di dalam ruangan, Renggo menuangkan minuman untuk Brandy yang sedang duduk. Brandy sengaja tidak mengajak dua pengawalnya supaya tidak mengganggu dia dan Renggo.
"Ternyata kelompok lo barbar ya, Ei," ujar Brandy.
"Gua pikir seorang kepala The Hydra pernah nonton yang lebih barbar dari ini," sahut Renggo duduk di kursinya.
"That's Right. Tapi ngga kaya kelompok lo," kilah Brandy
"Oh ya ...?"
"Gue mau tau, apa ketuanya se-barbar kelompoknya," goda Brandy duduk di meja langsung berhadapan dengan Renggo.
"Jangan pancing gua," tegur Renggo.
"Bukan mancing namanya kalo ikan itu udah ada di akuarium," bisik Brandy memegang dagu Renggo dan mengangkat wajahnya.
Renggo hanya tersenyum tipis menatap mata Brandy. Tanpa suara Brandy memagut bibir Renggo dengan ganas. Renggo yang sudah terpancing mendorong tubuh Brandy ke dinding, Renggo menghimpit tubuh Brandy. Tubuh mereka menempel dan saling mendekap satu sama lain.
Di luar ruangan, dua pengawal Brandy berdiri di depan pintu. Mereka tidak menggubris suara gaduh dari dalam ruangan.
Tidak jauh dari ruangan, Aurell meneguk habis setengah botol minuman yang ada di depannya.
"Muka lo jutek banget, Rell. Kenapa si?" goda Aban.
"Diem lo!" sungut Aurell.
Melihat Aurell kesal, Robi berdehem. "Ada yang panas nih," ledek Robi.
"Bisa diem ngga lu pada!!!" geram Aurell.
"Ngga usah dengerin mereka say. Mereka mana tau perasaan cewe kaya kita," ujar Jek mengobati tubuh Bores.
"Lo juga diem!!!" sembur Aurell lalu berdiri.
"Iiiiih... Galak banget sih," celetuk Jek melihat Aurell berjalan berjalan ke lemari penyimpanan koleksi minuman Renggo.
Di depan lemari minuman, Aurell nampak bingung memilih botol minuman yang ingin dia ambil. Dengan rasa kesal Aurell memilih botol Chateau Petrus 1978. Dia ingin melampiaskan rasa kesalnya pada Renggo.
"Jangan yang itu!!!" seru Robi, Jon dan Jek.
"Yah ... Udah kebuka nih. Gue abisin aja ya," ujar Aurell cuek.
"Mampus dah," gumam Robi, Jon dan Jek berbarengan.
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
SATU TITIK
Ficção Geral- On Going - #5 In Organisasi 04-05-2020 #28 In Kesetiaan 14-06-2020 #48 In Perselingkuhan 04-05-2020 #69 In Laga 04-05-2020