warning!!!
ini lapak homo, LGBT, Boy Love
kalo gak suka bisa di skip yah...
aku juga gak bisa bikin GS...
kurang menjiwai ehee...
...
cerita ini mengisahkan tentang suka duka seorang Radeya Abyaksa yang memiliki kekasih penyandang Autisme Spectrum D...
Pagi ini... Sekolah Pelita Sukma di hebohkan dengan kedatangan Radeya Abiyaksa...
Bukan tentang penampilannya atau kecantikannya, itu sudah bukan lagi berita baru...
Namun seseorang yang sedari tadi berjalan di sampingnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mahendra Aditya...
Yaah... Setelah perembukan matang dari tiga sekawan juga pelatihan kilat yang memakan tenaga juga emosi, akhirnya mereka memutuskan untuk menunjukkan pada dunia... Siapa Mahendra Aditya sebenarnya terlepas dari Autis yang ia derita...
Seluruh pasang mata tak hentinya menatap pasangan yang sedang bergandeng tangan dengan senyum keduanya yang terus merekah di sela canda mereka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hingga sampai pada ruang kepala sekolah yang ternyata disana sudah ada Ayah dan kaka Radeya yang lebih dulu sampai untuk memenuhi undangan orang tua akibat kelakuan brutal Radeya kemarin.
"Ah... Ini dia anak yang saya bicarakan pak, saya berniat memasukkan nak Adit di sekolah ini... Dit sapa kepala sekolah" ucap ayah Radeya setelah melihat sang anak juga calon menantunya datang...
Aw... Calon mantu
"S-selamat pa-pagi pak", ucap adit yang masih terbata karna belum terbiasa merangkai kata kata menjadi sebuah kalimat yang benar.
"Ah... Ya selamat pagi, siapa nama kamu?", jawab kepala sekolah ramah
"Didit nama pu-EH", adit spontan menutup mulutnya dengan mata melotot mengundang tawa tak tertahan dari Ve yang langsung mendapat cubitan dari Radeya.
"Na-nama sa-saya... Mahendra Aditya pak", ulang Adit ditanggapi anggukan mengerti beberapa kali dari kepala sekolah...
"Ah...begitu..., mari kita bicarakan setelah ini, kembali pada masalah Radeya... Saya sudah mendengar penjelasan dari Bram tentang kejadian kemarin, dan saya simpulkan semua karna ke salah pahaman... Namun saya tetap menyayangkan tindak kekerasan yang kamu lakukan... Dan untuk itu, hukuman akan tetap saya berikan-", kepala sekolah menjeda ucapannya menghirup udara sebanyak yang ia mampu lalu menghembuskannya perlahan...