Assalamualaikum...
Setelah bersemedi dan ketemu sama si Ilham aku mutusin buat lanjut 😅😅😅👉👈
Semoga ada yang baca yaaa...
Happy reading💕
.
.
.
Bram keluar dari ruang guru dengan tergesa gesa, ntah kenapa, dia jadi emosi mendengar penuturan sang guru jika Radeya mengundurkan diri.
Langkahnya ia ayun cepat menuju kelas Radeya. Setelah ia sampai di kelas Radeya... Bram menghampiri bangku Radeya.
Brak...
"Apa maksud lo ambil keputusan kek gitu?!", Bram menggebrak bangku Radeya dan Membentak Radeya hingga semua mata tertuju pada mereka.
"Apa apaan sih lo", itu Eza yang lebih dulu angkat bicara sebelum Radeya menjawab pertanyaan Bram.
"Lo gausa ikut campur ini urusan gue sama Radeya!", ucapnya masih penuh emosi menatap nyalang Eza.
"Siapa lo berani bentak Radeya?!!!", Febian yang sedari tadi menahan diri untuk tak ikut campur akhirnya tak tahan. Menghampiri ketiga orang yang sedang berargumen, menarik kerah Bram dibarengi tatapan sengit.
"Lo juga gak perlu ikut campur anjing!", Bram dengan sekuat tenaga menghempas tangan Febian yang menarik kerahnya. Tatapannya beralih pada Radeya yang hanya memandangnya datar.
"Lo ngundurin diri cuma karna PACAR AUTIS lo itu?, cih sampah!, lo gak profesional!", senyum remeh terukir di bibir seksi Bram yang mana mengusik amarah Radeya.
"Lo bilang apa?", tanya Radeya... Nadanya datar, tatapannya tajam penuh amarah, tangannya terkepal kuat hingga buku kukunya memutih.
"Lo-", ucap Bram tersenyum miring sembari menunjuk Radeya.
"Lemah... Hanya karna COWO AUTIS yang bahkan gak paham apa itu cinta!".
Tanpa aba aba Radeya melompat kearah Bram dan...
Bugh.... Bugh... Bugh...
"JANGAN PERNAH NGATAIN ADIT GUE!!!".
Bugh... Bugh...
"ADIT GUE LEBIH SEGALA GALANYA DARI BAJINGAN MACEM LO!!!".
Bugh...
"ADIT GUE SEMPURNA DENGAN SEGALA KEKURANGANNYA!!!".
Bugh... Bugh... Bugh...
"De... Udah de stop....", Febian sekuat tenaga menarik Radeya yang memukuli Bram membabi buta.
"LEPAS FEB... GUE HARUS KASIH PELAJARAN SAMA MANUSIA GAK BER AHKLAK KEK DIA... LEPAS!!!", sekuat Tenaga Radeya berontak sari dekapan Febian.
"Cukup... Cukup de... Lo gak mau ada masalah kan di sekolah... Nama lo bisa tercemar", Febian mengeratkan dekapannya guna Menenangkan Radeya yang bak serigala yang terus mengoyak domba incarannya.
Eza menarik Bram yang masih terkulai lemas sembari memandang Radeya untuk menjauh dari kelas.
"DIA NGATAIN ADIT GUE!!!, DIA...hiks... Dia ngatain adit gue Feb... Hiks... Dia gatau Adit gue... Tapi dia ngatain Adit gue hiks...hiks...".
Semua yang melihat Radeya entah mengapa menangis haru... Sebegitu cinta kah Radeya pada kekasihnya?, apa kelebihan lelaki penyandang autis itu hingga mampu membuat Radeya yang terkenal lemah lembut menjadi bringas ketika seseorang mengusik kekasihnya?...
KAMU SEDANG MEMBACA
Autism Boyfriend √ (Chanbaek)//END
Novela Juvenilwarning!!! ini lapak homo, LGBT, Boy Love kalo gak suka bisa di skip yah... aku juga gak bisa bikin GS... kurang menjiwai ehee... ... cerita ini mengisahkan tentang suka duka seorang Radeya Abyaksa yang memiliki kekasih penyandang Autisme Spectrum D...