Assalamualaikum kalian💕
Buat yang udah baca... Maaf ya bikin gak nyaman, setelah mikirin gimana enaknya, terus diskusi sama orang orang terdekat sama author kesayangan gue juga, juga pembaca yang gue kenal akhirnya aku milih buat ubah ceritanya...
Maaf kalo kalian gak nyaman...
Happy reading 💕
.
.
.
Mobil Radeya telah sampai di pekarangan rumahnya. Radeya, Jovan, dan Adit baru saja pulang dari acara fashion show tadi siang.
Dengan wajah murung Adit segera keluar mobil dan melangkah memasuki rumah tanpa menunggu Radeya dan yang lainnya...
Jovan menatap sang kaka sendu, namun tak bertahan lama, sedetik kemudian setelah sang kaka tak terlihat, tangan Jovan mengepal kuat, raut wajahnya kini berubah memerah, mata coklatnya menggelap di penuhi kabut amarah.
"Bang... Titip bang Adit, gue mau nemuin mamih sebentar", ucap Jovan pada Radeya.
"Nggak... Ayo masuk, gausa ribut Van, dia itu juga orang tua lo, jangan durhaka", kata Radeya sembari menggeleng keras serta tangan yang mencekal pergelangan tangan Jovan.
"Mamih harus sadar!, mamih harus tau apa yang udah bang Adit lakuin buat mamih!, biar mamih tau gimana besarnya bang Adit berkorban buat mamih!, kalo aja Arka gak ada... Pasti bang Adit bakal jadi manusia Lemah karna kondisinya sekarang!.", Radeya mengernyit tak paham.
"Apa maksud lo?, dan siapa Arka ini Van ?!!!", kata Radeya yang benar benar penasaran dengan ucapan Jovan.
"Masuk bang, gue bakal ceritain... Tapi nanti, lo masuk dulu temenin bang Adit", Jovan berbalik setelah mengucapkan kata itu, tanpa mau menunggu jawaban Radeya...
Radeya terdiam, iya hanya menatap kosong punggung Jovan yang kian menjauh, pikirannya di penuhi dengan sejuta pertanyaan mengenai Adit, pengorbanan, dan Arka?!.
Ia kemudian menggeleng keras, mencoba mengenyahkan segala pikiran buruknya. berbalik menyusul Adit masuk ke dalam rumah.
...
"Mana Adit bun?", kata Radeya ketika ia baru saja memasuki ruang keluarga.
"Adit di kamar, ada apa nak?, kenapa Adit murung, bunda juga tanya tapi dia jawabnya cuma geleng sambil nunduk aja", sangat kentara kekhawatiran bunda dari nada bicara serta raut wajahnya.
"Itu bun... Tadi adit perform di cafe gitu, terus-"
Flashback on...
Setelah musik berhenti adit menundukkan kepalanya memberi salam kepada seluruh penonton.
Saat hendak turun ia tak sengaja melihat mamih nya di salah satu kursi pengunjung.
Adit tersenyum bahagia menatap mamihnya yang juga sedang menatapnya dengan raut Wajah tak terbaca.
Radeya melihat itu...
Bagaimana Adit menatap sang ibu seolah berkata "mih Adit bisa". Namun perih hati Radeya kala mamih Adit justru memalingkan wajahnya.
Saat hendak memanggil Adit, Radeya justru di kaget kan dengan langkah Adit yang berjalan menghampiri meja ibunya.
Panik tentu saja... Radeya hanya tak ingin Adit di permalukan oleh ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Autism Boyfriend √ (Chanbaek)//END
Dla nastolatkówwarning!!! ini lapak homo, LGBT, Boy Love kalo gak suka bisa di skip yah... aku juga gak bisa bikin GS... kurang menjiwai ehee... ... cerita ini mengisahkan tentang suka duka seorang Radeya Abyaksa yang memiliki kekasih penyandang Autisme Spectrum D...