8. Bermain Bersama

4.9K 355 3
                                    

Aku mengedikkan kedua bahuku bersamaan dan terkekeh pelan membuat Jimin hyung menoleh ke arahku.
"Ada apa ?"

Dengan masih terkekeh aku menoleh kearah Jimin hyung.

"Sepertinya Yoongi sama sepertiku hyung, tidak menyangka bahwa Jimin hyung akan datang kemari, tapi sepertinya ia sedikit berlebihan" ucapku dengan kalimat terakhir yang sedikit aku pelankan ke arah Jimin hyung. Dapat kulihat wajah Yoongi mulai memerah menahan malu, Haha.

Yoongi masih tidak dapat berkata apa-apa. Jimin hyung tertawa kecil mendengar ucapanku dan kemudian Jimin hyung menaikkan kedua alisnya kearahku, mengisyaratkan bahwa ia akan melakukan hal jahil pada sahabatku ini.

Aku membalas Jimin hyung dengan anggukan kecil seakan mengerti dengan isyaratan alisnya.

Tiba-tiba saja Jimin hyung berdiri dari duduknya, dan berpindah ke kursi kosong yang berada tepat di samping Yoongi. Dengan begitu Yoongi benar-benar semakin tidak dapat bergerak maupun berbicara sepatah kata pun membuatku ingin tertawa keras karenanya.

"Halo cantik, aku Jimin" ucap Jimin hyung dengan suara menggodanya.

Aku menutup mulutku untuk menahan tawa yang mungkin akan meledak saat ini juga karena ekspresi Yoongi yang sedang malu-malu.

"Siapa namamu manis ?" Jimin hyung benar-benar penggoda yang hebat, haha.

Yoongi menelan ludahnya beberapa kali dan berusaha agar dapat bersuara menjawab pertanyaan laki-laki tampan di sebelahnya itu.

"N-namaku ehm Yoongi" bahkan Yoongi sangat gugup hingga terbata-bata saat berbicara.

"Jangan gugup" Jimin hyung menatap lekat wajah Yoongi. Melepas kacamata hitamnya perlahan, mencoba menggoda laki-laki itu dengan mata menawannya.

Yoongi hanya dapat terus menunduk menyembunyikan semburat merah sekaligus rasa gugup yang melandanya.

"Hyung ! Hahaha berhenti ! Lihatlah wajah Yoongi begitu gugup, hyung" ujarku pada akhirnya diselingi dengan tawaan yang cukup keras membuat wajah Yoongi semakin memerah.

Lucu sekali dia.

"Baiklah... Baiklah..." Jimin hyung kembali memakai kacamata hitamnya untuk segera menutupi identitasnya sebagai seorang Park Jimin tentunya dan tertawa kecil seraya membenarkan topi yang dikenakannya.

Yoongi menghela nafas panjang, mencoba kembali menenangkan dirinya yang kini sedang berada di samping Jimin hyung.

"Umm... H-hyung ?" Yoongi mulai memberanikan diri, setidaknya untuk memanggil Jimin hyung.

Aku mulai meredakan tawaku yang sempat meledak begitu saja.
"Bi-bisa kita foto bersama ?"

Dengan cepat Jimin hyung mengangguk menyetujui permintaan Yoongi. Senyuman lebar langsung mengembang di wajah laki-laki berkulit pucat itu.

"Biar aku yang memfotokan" tawarku sembari mengulurkan tanganku untuk meminta ponselnya dan tersenyum.

Yoongi segera memberikan ponselnya dan dalam hitungan ketiga, Yoongi menunjukkan wajah bahagianya yang sedang tersenyum manis serta wajah Jimin hyung yang tertutup oleh kacamata hitam dan topinya.

"Terimakasih banyak Jimin hyung !!!" pekik Yoongi dan dibalas anggukan pelan oleh Jimin hyung. Untung saja keadaan cafe disini tidak begitu ramai, sehingga pekikan Yoongi tidak begitu terdengar.

"Kookie, kemarin Jiwoo kembali mencarimu"
"Sepertinya Jiwoo benar-benar menyukaimu hahaha" aku terkekeh pelan mendengar ucapan dari Jimin hyung. Jiwoo memang benar-benar menggemaskan.

"Tolong katakan pada Jiwoo, aku akan mengunjunginya hyung" ucapku seraya tersenyum lebar.

Kemudian ponsel milik Jimin hyung berdering karena terdapat panggilan masuk. Dengan cepat Jimin hyung menjawab panggilan tersebut.
"Halo ?"

Me AmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang