"Aw..." ringisan pelan berhasil menyentakku, sontak aku menolehkan kepalaku ke arah lengan kanan Jungkook yang kini ia pegangi dengan tangan kirinya.
"Kau kenapa ?!" bagaimana aku tidak terkejut saat aku melihat segumpal darah yang keluar dari lengan Jungkook ?
Apa yang laki-laki berandal itu lakukan hingga melukai Jungkook huh ?!
"Ia.. tadi.."
"Ayo pulang, obati lukamu" ucapku singkat seraya menarik cepat tangan kirinya.
Jungkook sedikit tersentak karena aku rasa Jungkook sedang menahan rasa sakit di tangannya saat aku menarik tangannya secara tiba-tiba. Bukannya aku kejam padanya tapi aku hanya ingin lukanya itu segera terobati agar tidak semakin memburuk.
***
Author POV
"Aw.. pelan-pelan, hyung" ringisan kembali terdengar di ruang tv keluarga Kim.
Saat tiba di rumah, Taehyung dengan cepat mengambil kotak p3k-nya untuk mengobati luka pada lengan Jungkook. Taehyung mengobatinya dalam diam bahkan ringisan Jungkook pun tidak ia hiraukan.
"Apa yang laki-laki berandal itu lakukan sebenarnya ?" tanya Taehyung saat selesai membalutkan kain kasa untuk menutupi luka Jungkook.
"Aku tidak tahu Tae hyung, saat aku berjalan untuk pulang tiba-tiba saja ia muncul dan mencegatku. Mengancamku dengan sebuah pisau kecil dan saat aku mencoba berteriak, ia dengan cepat menggoreskan pisau itu di lenganku" Taehyung beranjak berdiri untuk menaruh kembali alat-alat tersebut ke tempatnya.
"Kau bilang sudah melihat taxi, hm ?" Jungkook menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia bingung harus menjawab apa karena kebohongan yang ia katakan untuk cepat-cepat menutup sambungan teleponnya dengan Taehyung. Ketika ia mendengar Irene menyebutnya 'laki-laki jalang' hatinya merasa sakit.
"Ah-itu.. tadinya.. aku pikir.. kupikir itu adalah taxi ternyata aku salah lihat itu bukan taxi" bohongnya mencoba menutupi rasa gugupnya.
"Tidurlah" Taehyung berlenggang pergi ke arah tangga meninggalkan Jungkook yang masih terduduk di ruang tv.
Dengan sigap, Jungkook berlari kecil menghampiri Taehyung.
"Tae hyung ! Tunggu !" teriak Jungkook saat Taehyung baru saja menginjakkan kaki di anak tangga ke-4 yang berhasil membuat Taehyung menghentikan langkahnya.
"Terimakasih Tae hyung !" ujar Jungkook dengan senyuman kelincinya yang mengembang di wajahnya.
Jungkook benar-benar berterimakasih pada Taehyung karena telah menyelamatkan hidupnya. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana jika Taehyung tidak datang, apakah Jungkook masih bisa bernafas saat ini ?
"Dan selamat malam Tae hyung !" lanjutnya yang kemudian berlalu ke arah kamarnya. Begitupun dengan Taehyung yang kembali melanjutkan langkahnya menuju kamarnya.
***
"Jungkook ! Sini !" Yoongi melambaikan tangannya ke arah laki-laki yang baru saja memasuki sebuah cafe yang kini juga sedang di kunjunginya.
Dengan senyuman manis kelincinya, laki-laki itu segera menghampiri tempat Yoongi terduduk, kemudian mengambil kursi kosong yang ada di depan Yoongi.
"Sudah lama menunggu ?"
"Lumayan"
Jungkook mengangguk dan kembali tersenyum.
"Ada apa dengan tanganmu ?!" pekik Yoongi yang dengan cepat menarik lengan Jungkook membuat Jungkook sedikit meringis karena merasakan perih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Ama
FanfictionAku harap suatu saat nanti hyung bisa melihat kearahku, menerima cintaku, dan peduli padaku. Tak apa, aku akan dengan sabar menunggu hyung sampai hyung siap. Dan perlu hyung ketahui, aku tak akan pernah menyerah dan meninggalkan hyung walaupun harus...