33. Percaya Padanya

4.6K 339 21
                                    

Tidak ingin membuang waktu untuk mengetik pesan balasan, aku segera mencari kontak Yoongi dan memutuskan untuk menelfonnya.

"KOOKIE!"

Bahkan teriakannya itu selalu berhasil memekakan telingaku.

"Hey, Yoongi-ah!"

"Aigooo.. aku sangat merindukanmu"

"Kau sudah memberitahuku tadi Yoon, dan kita hanya tidak bertemu selama dua minggu"

"Ya aku tahu, tapi entah setan apa yang merasukiku saat ini, membuatku sangat merindukanmu"

Aku terkekeh pelan, hingga akhirnya aku teringat akan pesan Yugyeom beberapa saat lalu.
"Hey, Yugyeom bilang padaku bahwa kau akan ke Incheon hari ini, benarkah ?"

Yoongi berdeham beberapa kali.
"Nee sekarang aku sedang bersiap-siap untuk berangkat. Memangnya ada apa ?"

"Tujuan kita sama Yoon"

"Apa maksudmu ?" Aku yakin kini Yoongi pasti sedang mengerutkan dahinya bingung.

"Kota terakhir dari tour BTS kali ini adalah Incheon. Maka dari itu, aku memastikanmu tentang pernyataan Yugyeom tadi"

"Benarkah ?! Omo ! Bagaimanapun caranya, aku ingin bertemu denganmu di Incheon nanti !"

"Hahahaha tentu"

"Baiklah ! Aku akan menagih banyak cerita tentang perjalananmu bersama hyungdeul selama ini"

"Nee aku akan menghubungimu jika aku sudah tiba di sana oke ?"

"Oke !" dengan begitu, telfon pun terputus. Aku kembali memasukkan benda persegi panjang tersebut ke dalam tas.

Seketika aku terlokalisasi kaget mendapati Hobie hyung yang telah terduduk di sampingku entah sejak kapan. Ia menatapku dengan senyuman khas yang dimilikinya.

"Astaga hyung, kau mengejutkanku"

Hobie hyung tertawa setelah mendengar ucapanku.
"Maafkan aku, aku tidak bermaksud mengejutkanmu"

Aku mengangguk dua kali sembari merekahkan senyum.
"Temanmu akan ke Incheon ?"

Lagi, aku mengangguk.

"Siapa ?"

"Yoongi. Um, hyung tentu tidak mengenalnya. Tapi Jimin hyung pernah bertemu dengannya" kini giliran Hobie hyung yang mengangguk mengerti.

"Ada apa hyung ?" tanyaku menyadari keberadaannya di sampingku saat ini.
"Hm ?"

"Kenapa hyung menghampiriku ?"

Hobie hyung mengedikkan bahunya singkat.
"Tidak ada, aku hanya ingin duduk disini bersamamu. Apakah tidak boleh ?"

Dengan cepat aku menggelengkan kepala.
"Tentu saja boleh"

Hobie hyung kembali tersenyum. Kali ini, senyumannya lebih lebar dari sebelumnya.

Mataku tak sengaja terperangkap ke arah Taehyung hyung. Ia tengah duduk sendiri di kursinya. Aku pikir pertengkaran Taehyung hyung dan Irene noona membuatnya termenung seperti ini.

Seakan teriris oleh pisau, dadaku terasa perih melihatnya. Taehyung hyung tengah bersedih karena pertengkarannya dengan Irene noona. Sedangkan aku, tengah bersedih karena melihatnya terdiam lesu. Dan aku bersedih karena aku mencintai Taehyung hyung tetapi Taehyung hyung tidak mencintaiku.

Terkadang memang sulit ketika melihat seseorang yang kita cintai, mencintai orang lain. Tetapi setidaknya itu lebih baik dibandingkan dengan melihat seseorang yang aku cintai, harus tersiksa akibat orang lain yang dicintainya.

Me AmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang