Jungkook melangkah masuk ke dalam hotel. Jujur saja saat ini tubuhnya merasa sedikit menggigil akibat angin yang berhembus semalaman. Beruntung Jungkook memakai pakaian berlengan panjang yang dapat membuat tubuhnya sedikit hangat.
Ketika memasuki lobby dan melewati restoran hotel, Jungkook melihat Wonwoo, Mingyu, dan yang lainnya telah berkumpul disana.
"Sudah waktunya sarapan ?" ujar Jungkook yang kemudian mengangkat pergelangan tangannya untuk melihat arloji yang terpasang.
Ia menepuk dahinya singkat dan segera berlari kecil ke arah toilet. Sialnya ia lupa membawa lip balm, membuatnya hanya dapat membasuh wajahnya berulang kali dengan air yang mengalir dari kran.
Merapihkan rambutnya dengan jari-jari tangannya. Melumatkan bibirnya dengan lidahnya sendiri agar tidak terlihat terlalu kering seperti sebelumnya.
"Semoga saja terlihat lebih baik" gumamnya saat melihat pantulan dirinya di depan cermin.
Jungkook berlalu keluar dari toilet dan melangkah ke arah restoran dengan senyuman lebar di wajahnya berusaha menutupi kesedihan yang dialaminya tadi malam.
"Hai.." sapa Jungkook kemudian duduk di sebelah Jimin. Di depannya terdapat Wonwoo yang melihatnya terkejut.
"Kookie !" seru Wonwoo yang bangkit dari duduknya dan menghampiri Jungkook.
"Kau pergi ke mana saja Kookie ?" Jungkook melirik ke arah Taehyung sekilas. Bukan hanya Taehyung saja yang kini tengah menatapnya melainkan seluruh pasang mata tertuju pada Jungkook sekarang.
"A-aku.." Jungkook memikirkan alasan yang masuk akal untuk menjawab pertanyaan Wonwoo.
"Kau apa ?" desak Wonwoo yang membuat Jungkook semakin gugup untuk beralasan.
"Aku pergi ke rumah.. temanku, ehm.. teman kuliahku yang kebetulan memiliki rumah di Jeonju"
"Aku menemukan kamarmu yang kosong tadi pagi dan tempat tidurmu terasa dingin, kenapa kau tak tidur di hotel ? Dan siapa nama temanmu itu ?" kini Namjoon yang berada di sebelah Jimin angkat bicara.
"Namanya J-jongwoo"
Bahkan aku tidak mempunyai teman yang bernama Jongwoo. Batin Jungkook.
"Aku sudah lama tidak bertemu dengannya. Jadi ya.. aku di undang oleh eommanya yang juga mengenalku untuk ke rumahnya" lanjut Jungkook melancarkan alasannya.
"Semalam itukah ?" Hoseok pun ikut melontarkan pertanyaan.
Jungkook mengangguk ragu.
"Seperti itulah keluarganya""Kookie" Jungkook menoleh ke arah Jimin.
"Nee hyung ?"
"Kenapa matamu merah ? Terlihat sedikit.. sembab ?"
Seketika tubuh Jungkook membeku di tempat.
"I-ini karena semalam aku begadang bersama Jongwoo bermain video game" Jungkook berharap teman-temannya itu percaya dengan segala alasannya.
"Baiklah. Wonwoo, lanjutkan sarapanmu dan Kookie, jika kau ingin pergi keluar, lebih baik kau memberitahu kami terlebih dahulu. Kau membuat kami semua khawatir, kau tahu ?"
"Nee Namjoon hyung, maafkan aku"
"Tak masalah, lebih baik sekarang kau mengambil sarapanmu dan memakannya karena 2 jam lagi kita akan berangkat ke Daejeon"
Jungkook mengangguk menanggapi ucapan Namjoon kemudian mengambil sebuah roti dengan selai strawberry dan segelas susu putih.
"Kau bukan pembohong yang baik, Jungkook"
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Ama
FanfictionAku harap suatu saat nanti hyung bisa melihat kearahku, menerima cintaku, dan peduli padaku. Tak apa, aku akan dengan sabar menunggu hyung sampai hyung siap. Dan perlu hyung ketahui, aku tak akan pernah menyerah dan meninggalkan hyung walaupun harus...