38. Kita Selesai

6.6K 368 8
                                    

Sinar matahari mencuri kesempatannya untuk menerobos celah-celah jendela, mencoba menyinari setiap sudut kamar berwarna putih susu yang cukup luas tersebut.

Laki-laki yang terbungkus oleh selimut tebal itu, memutar posisi tubuhnya hingga membelakangi jendela yang menjadi tempat masuknya sinar tersebut karena masih merasa cukup lelah untuk membuka kedua matanya.

Hanya saja, sinar matahari yang sempat menyilaukannya untuk beberapa saat tadi, berhasil membuatnya tak dapat menidurkan diri kembali. Dengan terpaksa, ia mulai menggerakkan kelopak matanya hingga menunjukkan bola mata doe eyes-nya yang sangat menawan.

Meraih ponsel yang tergeletak di atas meja kecil yang berada di samping ranjangnya, ia mencoba melihat waktu yang tertera apabila ia me-unlock benda tersebut.

07.10 a.m

Sontak tubuhnya menegap dari tidurnya. Menyibakkan selimut yang membalut tubuhnya, dan segera berlari kecil keluar kamarnya setelah sebelumnya melempar ponselnya ke atas ranjang.

"Astaga! Maafkan aku Taera, aku baru saja bangun dari tid-"

"Tidak apa-apa Oppa, Taera tahu Oppa pasti lelah" terlihat Taera yang tengah merapihkan tas ranselnya setelah memakai sepatu kets di kedua kakinya.

Jungkook segera berjalan cepat menghampiri Taera.
"Apakah Taera sudah sarapan ?"

"Taehyung Oppa membuatkan omelette untukku Oppa, tenang saja"

"Benarkah ? Taehyung hyung bisa memasak ?"

"Aku tak sepayah yang kau kira, bodoh" suara berat itu kembali terdengar secara tiba-tiba. Membuat Jungkook terlonjak kaget karena melihat Taehyung telah berdiri di belakangnya.

Taera terkekeh kecil saat melihat Jungkook yang menggaruk tengkuknya karena merasa malu.

"Aku berangkat Taehyung Oppa ! Jungkook Oppa !" adik Taehyung itu melangkah menjauh seraya melambaikan tangannya. Begitupun dengan tangan Jungkook yang ikut melambai, sedangkan Taehyung hanya mengulas senyum hangat untuk membalasnya.

Taehyung berlalu lebih dulu meninggalkan ambang pintu menuju lantai atas atau lebih tepatnya, menuju kamarnya. Setelah melihat mobil yang mengangkut Taera hilang dari pandangan, barulah Jungkook menutup pintu dan melangkah ke arah dapur. Berniat untuk mencuci piring-piring kotor yang mungkin masih berbekas di tempat cuci piring.

"Beristirahatlah jika kau masih merasa lelah" Jungkook menolehkan kepalanya cepat ke arah pemilik suara yang kini tengah menaiki tangga.

"Aku sudah cukup beristirahat, hyung"

"Sepertinya wajahmu berkata lain"

Jungkook mengerutkan dahinya bingung, dan segera mengangkat kedua tangannya untuk meraba wajahnya sendiri.

"Piring-piring kotor telah kubersihkan. Dan soal wajahmu, matamu berkantung. Sangat terlihat saat kau memejamkan kedua matamu"

Jari-jarinya merayap kebawah matanya, memeriksa kantung mata yang baru saja dikatakan oleh Taehyung.

Terdiam untuk beberapa saat, tiba-tiba saja Jungkook menyadari sesuatu atas ucapan Taehyung tersebut.

"Taehyung hyung melihatku tertidur ?" Jungkook menautkan kedua alisnya walau Taehyung tak menolehkan kepalanya sehingga tidak melihatnya.

Taehyung lebih memilih untuk diam dan terus melangkahkan kakinya hingga menyelesaikan setiap anak-anak tangga rumahnya.

Jungkook mendengus kecil ketika melihat Taehyung yang telah menghilang di lantai atas, yang kemudian memutuskan untuk juga kembali ke kamarnya dan mengurungkan niatnya menuju dapur karena mendengar penjelasan Taehyung tadi.

Me AmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang