Aku dan yang lainnya sampai di hotel tepat pada pukul 9 malam. Kami menaiki lift secara bersamaan karena kamar kami berada di satu lantai yang sama.
Aku sangat bersyukur karena Mingyu, Wonwoo, ataupun hyung yang lainnya tidak mencurigai mataku yang sedikit sembab. Tapi Namjoon hyung sempat bertanya padaku mengenai mataku yang sedikit memerah ketika kembali dari toilet di tempat konser tadi. Aku berhasil berbohong pada Namjoon hyung mengatakan bahwa mataku memerah karena terkena debu.
Maafkan aku Joonie hyung.
Belum sampai di lantai yang kami tuju, pintu lift terbuka saat angka penunjuk lantai menunjukkan angka 7. Tiba-tiba saja Taehyung hyung keluar dari lift setelah membisikkan sesuatu pada Namjoon hyung yang berada di sebelahnya.
Aku mengerutkan dahi sejenak. Aku tidak tahu apa yang akan Taehyung hyung lakukan di lantai 7, yang kutahu lantai 7 merupakan sebuah tempat pub.
Setelah sampai di lantai yang di tuju, kami segera keluar secara bersamaan dari lift. Aku, Wonwoo, dan Mingyu menuju kamar masing-masing untuk beristirahat setelah menjalani hari yang cukup melelahkan. Begitupun dengan hyungdeul yang kembali ke kamarnya masing-masing.
Aku merebahkan tubuhku diatas ranjang dengan kedua tanganku yang terlentang. Aku masih malas untuk membersihkan tubuhku, untuk membuka baju saja aku masih malas.
Apa yang Taehyung hyung di pub ? Apa ia akan membuat dirinya mabuk hingga tak sadarkan diri ? Apa ia membawa alat penyamarannya ? Bagaimana kalau fans mengetahuinya ? Atau bahkan paparazi mengetahuinya ? Bagaimana kalau Taehyung hyung lepas kendali saat mabuk ?
Aku pun langsung beranjak berdiri dan mengusir rasa lelah juga malasku jauh-jauh. Mulai meninggalkan kamarku dan menghampiri Taehyung hyung yang berada di lantai 7.
***
Lantai 7
Aku segera melangkahkan kakiku keluar dari lift setelah berhenti di lantai yang kutuju saat ini.
Ramai.
Ya, keadaan di pub ini cukup ramai orang yang berdesak-desakan dengan alunan musik yang memenuhi indera pendengaran. Mungkin karena memang sudah sangat malam untuk mengunjungi pub ini.
Aku langsung mencari keberadaan Taehyung hyung yang mungkin saja sekarang tengah duduk di sebuah meja bar tender dengan memegang segelas minuman beralkohol. Entahlah, aku hanya mengira.
Terlihat seorang laki-laki berkacamata hitam yang masih mengenakan pakaian yang sama seperti di tempat konser. Dan benar saja, laki-laki itu kini tengah meneguk segelas minuman beralkohol dengan beberapa botol sejenisnya di hadapannya. Laki-laki itu berada di sofa pojok ruangan seorang diri. Aku pun segera menghampirinya, berdeham kecil setelah duduk di sampingnya.
"Hyung.." panggilku dengan tersenyum lebar. Taehyung hyung hanya melihatku sesaat dan kembali meneguk minuman alkoholnya tersebut.
"Hyung, jangan terlalu banyak minum. Itu tidak baik untuk kesehatanmu"
"Ya, aku tahu itu" ucapnya dengan sarkastik. Aku menghela nafas panjang dan menatap Tae hyung yang kini telah menghentikan acara minumnya.
"Hyung, baik-baik saja ?" aku memberanikan diri untuk membuka suara setelah keheningan menyelimuti kami berdua.
Taehyung hyung hanya berdeham menanggapi ucapanku.
"Hyung, apa yang membuatmu jatuh sakit saat itu ? Dan.. kenapa hyung malah minun minuman beralkohol padahal hyung baru saja sembuh" untuk kedua kalinya aku mencoba berbincang dengan Taehyung hyung. Kuharap Taehyung hyung menjawabku kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Ama
FanfictionAku harap suatu saat nanti hyung bisa melihat kearahku, menerima cintaku, dan peduli padaku. Tak apa, aku akan dengan sabar menunggu hyung sampai hyung siap. Dan perlu hyung ketahui, aku tak akan pernah menyerah dan meninggalkan hyung walaupun harus...