20. Makan Siang Bersama

4.6K 326 6
                                    

Jungkook terus memandangi wajah sempurna seorang Kim Taehyung yang kini berada di depannya. Ia benar-benar tidak ingin Taehyung jatuh sakit. Ia tidak tahan melihat wajah pucat Taehyung.

"Taehyung hyung pucat sekali" gumam Jungkook.

"Aku akan membeli obat untuk Tae hyung" Jungkook segera beranjak dari tempatnya kemudian melenggang menuju pintu keluar.

"Kook ! Tidak usah ! Salah satu staff sudah membelikan obat" dengan cepat Hoseok menahan pergelangan tangan Jungkook.

"Benarkah ?" Hoseok mengangguk meyakinkan.

"Teman-teman ayo, kita harus berlatih lagi" seru Seokjin yang baru saja membuka pintu dan memunculkan kepalanya itu.

"Bagaimana dengan Taehyung ?" tanya Jimin menghentikan teman-temannya yang mulai beranjak dari tempatnya masing-masing.

"Hyungdeul pergi saja, aku akan mengurus Taehyung hyung" ujar Jungkook.

"Kau tak apa Kook ?" tanya Park Jimin lagi.

Jungkook mengangguk seraya tersenyum kecil.
"Nee, tentu saja"

"Baiklah terima kasih banyak Kookie" beberapa saat kemudian, ruangan tersebut hanya menyisakan Taehyung yang sedang tertidur dan Jungkook yang kini menunggunya.

Jungkook menghela nafas panjang, kembali meraba suhu tubuh Taehyung dengan punggung tangannya. Cukup hangat.

"Taehyung hyung harus sembuh" gumam Jungkook kembali.

Detik kemudian Jungkook merasakan rontaan cacing di perutnya yang meminta jatah makan siang. Ia pun memegangi perutnya seraya menggigit bibir bawahnya.

"Ugh, apakah tidak ada makanan di sekitar sini ?" Jungkook menolehkan kepalanya untuk mencari makanan yang mungkin tersedia di ruangan tempat ia berpijak saat ini.

Tok.. Tok..

Bunyi ketukan dari pintu bercat putih itu membuat Jungkook sedikit tersentak. Tak lama kemudian seorang wanita dengan pakaian staff memasuki ruangan seraya membawa satu kantung plastik kecil di tangannya.

"Uhm, permisi"

Jungkook bangkit dari duduknya dan menghampiri wanita itu.

"Nee ?"

Staff wanita itu menyodorkan kantung plastik di tangannya ke arah Jungkook.
"Ini obat untuk Taehyung"

Tanpa pikir panjang Jungkook segera mengambil kantung tersebut sembari tersenyum.
"Terimakasih"

"Sama-sama" wanita itu pun membalikkan badannya dan melangkah keluar ruangan.

Jungkook beranjak menuju ke tempatnya semula dan melihat-lihat isi di dalam kantung tersebut.
"Mm.. obat untuk sakit kepala.. vitamin.. ob-"

"Apa yang kau lakukan disini ?" gumaman Jungkook terpotong ketika suara dingin yang tak asing baginya itu terdengar.

"Uh-Taehyung hyung sudah bangun ?"

"Ya, beberapa saat lalu ketika pintu terbuka" ucap Taehyung yang masih terbaring di atas sofa.
"Kau belum menjawab pertanyaanku"

Jungkook berdeham kemudian menggigit bibir bawahnya.
"Aku menemani Taehyung hyung"

Taehyung mengernyitkan dahinya sejenak kemudian bangkit dari tidurnya dan duduk di atas sofa.

"Kemarilah" Taehyung menggerakkan singkat kepalanya ke arah sofa di bagian kanannya yang terlihat renggang, menyuruh Jungkook untuk duduk di sebelahnya.

"Uhm-aku ?" Jungkook menunjuk dirinya sendiri dengan telunjuk tangannya membuat Taehyung mendengus kesal.

"Menurutmu siapa lagi hm ?" dengan ragu Jungkook berpindah ke sebelah Taehyung di atas sofa.

Me AmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang