Author POV
Keesokan harinya..
"Hey kau sudah sampai ?"
"Um, aku sudah menunggumu di Cafe Yoon. Kau dimana ?"
"Di jalan"
"Okay.."
Jungkook kembali mengunci ponselnya setelah menelfon Yoongi. Sekarang ia telah berada di sebuah Cafe yang dijanjikan keduanya. BTS serta Wonwoo dan Mingyu telah pergi lebih dulu ke tempat konser. Jungkook akan menyusul dengan membawa Yoongi ke tempat konser nanti.
"Yoongi ! Disini !" teriak Jungkook saat melihat laki-laki bertubuh mungil yang sangat ia kenal memasuki Cafe.
Dengan senyum mengembang, laki-laki itu berlari kecil menghampiri Jungkook. Secepat kilat Yoongi memeluk Jungkook dan mendekap tubuhnya.
"Aku merindukanmu !"
"Aku lebih merindukanmu Yoongi !"
Setelah beberapa saat, akhirnya Yoongi melepaskan pelukannya dan mengambil tempat duduk di seberang Jungkook. Yoongi tidak sengaja menangkap sebuah goresan yang berada di pipi Jungkook. Dahinya mengernyit karena bingung.
"Ada apa dengan pipimu ?"
Sontak Jungkook segera mengangkat tangannya untuk memegang luka tersebut.
"Apa ada yang menyakitimu ?"
"A-ani"
"Kau seorang penutup perasaan yang baik Kookie, tapi kau tahu ? Aku adalah seorang pembaca perasaan yang sangat baik. Beritahu aku semuanya, apa saja yang telah kau alami selama ini. Aku sahabatmu Kookie, aku akan mencoba untuk membantumu"
Butuh beberapa saat bagi Jungkook memikirkan keputusan untuk bercerita pada laki-laki berkulit pucat di depannya kini. Menghela nafas panjang, akhirnya Jungkook pun memilih untuk menceritakan segalanya. Jika ia terus menutupinya, ia yakin bahwa Yoongi akan mengetahuinya.
Jungkook menceritakan secara rinci pada Yoongi tentang dirinya yang berada di konser BTS kali ini. Mulai dari ia yang memberi makan siangnya untuk Taehyung di bus dan perutnya terasa sakit, hingga kejadian di minimarket kemarin. Tidak hanya itu, Jungkook juga menceritakan ucapan-ucapan Taehyung yang pernah dilontarkan untuknya.
Alhasil, air mata telah mengalir deras di kedua pipi tembamnya. Jungkook menangis tanpa suara karena mereka sedang berada di tempat umum. Dengan sigap, Yoongi segera berpindah ke sebelah Jungkook, yang kemudian merangkul sahabatnya itu dengan kuat. Membiarkan buliran air mata dari sahabatnya, membasahi pakaian yang tengah dikenakannya.
"Yoon a-aku-"
"Sshh.. aku mengerti Kook, tenangkan dirimu dulu okay ?"
Jungkook mengangguk lemah di dalam dekapan Yoongi. Sesenggukan mulai terdengar ketika Jungkook berusaha untuk menghentikan tangisnya.
"Sudah merasa lebih baik ?" melepas rengkuhannya, Yoongi mengusap lembut pipi laki-laki bermarga Jeon itu dengan ibu jarinya untuk menyeka air mata yang tersisa.
Jungkook kembali mengangguk.
"Hah.. aku payah sekali sampai menangis seperti ini""Jika aku jadi kau, aku tidak akan bisa menghadapi ini. Mungkin, aku akan menangis setiap hari. Tapi kau seseorang yang kuat Jeon"
Jungkook tertawa hambar saat mendengar ucapan Yoongi. Sedangkan Yoongi menghela nafas untuk kembali berucap.
"Kook, apa kau akan terus bertahan seperti ini ?"
"Aku mencintainya Yoon, teramat mencintainya" ujar Jungkook seraya tertunduk lesu.
"Aku tahu" kembali helaan nafas panjang dilakukan Yoongi.
"Tapi jika ia tidak mencintaimu, apakah akan wajar jika kau mencintainya ? Kau tidak bisa terus-menerus mengejarnya Kook. Kau tidak harus selalu merasa tersiksa seperti sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Ama
FanfictionAku harap suatu saat nanti hyung bisa melihat kearahku, menerima cintaku, dan peduli padaku. Tak apa, aku akan dengan sabar menunggu hyung sampai hyung siap. Dan perlu hyung ketahui, aku tak akan pernah menyerah dan meninggalkan hyung walaupun harus...