25

39 9 0
                                    

Malam ini begitu indah dengan bintang sebagai pelengkap. Semilir angin yang menyejukkan membuat siapa saja betah berlama-lama di luar rumah.

Seorang gadis tidur di malam yang indah ini. Namun, suara jendela yang diketuk membuat gadis itu mengerang.

"Siapa, sih, iseng banget?!"

Gadis itu berjalan ke arah jendela. Ia baru menyadari kamarnya ada di lantai 2. Tak mungkin ada yang mengetuk jendelanya. Suara itu terdengar lagi, perlahan ia buka jendela kamarnya.

"Oh, baru bangun?" Suara seseorang menyapanya. Matanya terpejam, ia takut saat membuka mata bukan hal yang diinginkan yang ia lihat.

"Nggak usah nutup mata juga!"

Suata itu lagi-lagi muncul. Tubuhnya bergetar saking takutnya.

"Buka matamu!"

Perlahan ia membuka mata. Namun yang ia lihat ternyata seorang cowok yang sedang tersenyum padanya.

"Loh, Angkasa?!"

Cowok itu terkekeh. "Lo anggap gue hantu, hah?"

"Ah, itu... hehe. Gue lagi tidur tadi, mungkin efek ngantuk gue pikir hantu lagi ngetuk jendela kamar," ujar Nada.

Terdengar tawa Angkasa yang membuat ia kesal. Bukannya meminta maaf malah mentertawakannya. Menyebalkan.

"Seneng?" sindir Nada.

Angkasa menyeka air matanya. "Jangan halu, please."

"Gue nggak halu!!" geram Nada.

Wajahnya memerah menahan kesal. Ia mengira itu hantu karena efek masih mengantuk bukan karena ia halu.

"Ya, ya, ya, maaf," ujar Angkasa.

Tak ada jawaban dari gadis itu. Angkasa tersenyum lalu beranjak dari tempat. Menyadari Angkasa yang pergi ia menggeram kesal.

"Dasar cowok! Nyebelin banget!! Mau gue giling rasanya!!" geram Nada.

Ketika ia ingin menutup jendela kamar, ada sebuah benda melayang yang mengenai keningnya. Ia segera mengambil beda tersebut.

"Lah, coklat melayang," gumamnya.

"Bukan coklat melayang, itu dari gue. Udah, makan coklatnya," kata Angkasa.

Ia mendongak dan mendapati Angkasa yang kembali setelah pergi meninggalkannya beberapa tadi. Namun, perasaan kesalnya hilang seketika saat cowok itu memberinya sebatang coklat.

"Semacam suapan, nih," tuduh Nada.

Cowok itu mengangguk. "Haha kalau suapan, kan, berupa uang. kalau gue berupa coklat aja biar lo nggak marah," balas Angkasa.

Nada tertawa.

"Dasar cowok!" cibir Nada lalu membuka bungkus coklat itu kemudian memakannya.

Hening di antar keduanya. Nada sibuk dengan coklatnya sedangkan Angkasa sibuk dengan kegiatan memandangi langit malam.

"Gue pernah lihat malam yang indah gini bareng sama abang gue," ujar Angkasa.

Acara makan coklatnya terhenti saat Angkasa membahas tentang saudaranya.

"Itu dulu, sekarang...."

Merasa suasa mendadak mellow menurutnya, segera ia mengambil sekotak tisu untuk mengelap tangan dan bibirnya yang belepotan karena coklat.

"Abang lo lagi pergi jauh?" tanya Nada penasaran.

Cowok di depannya menggeleng. Ia tebak jika abang Angkasa berada di satu kota yang sama.

"Nggak."

Tebakannya benar kali ini. Ia tersenyum miring tanpa Angkasa tahu.

"Jangan sedih. Lo boleh cerita apapun tentang Abang lo nanti, tapi nggak sekarang," ucap Nada.

Angkasa menoleh ke arahnya. "Kenapa?"

Angkasa tersenyum lalu menatap Langit malam yang indah. Memori tentang objek keduanya berputar di otaknya.

"Gue mau kita sama-sama menikmati keindahan langit malam. Tanpa kesedihan yang melingkupi. Gue tahu lo lagi kangen sama sosok seorang Kakak, tapi bukan menangis atau bersedih berlarut-larut untuk sekadar mengingatnya. Lo juga perlu bahagia meski sebentar," ungkap Nada.

Gadis di depannya membuat ia sadar. Kerinduan seorang Adik terhadap Kakak membuat ia terpuruk. Namun, gadis di seberang sana dengan berani menegurnya untuk tak selalu bersedih berlarut-larut.

"Sekarang kita berbincang hal ringan aja. Biar fresh, oke!" seru Nada.

Rasanya senyum kali ini terasa lebih ringan membuat ia lega.

"Ya, perbincangan ringan antar dua orang mungkin itu yang gue butuhin sekarang," balas Angkasa.

Lalu keduanya menatap langit malam bersama. Keindahan alam tak bisa dihiraukan atau diabaikan begitu saja. Karena keindahan tersebut dapat membawa kita dalam ketenangan meski hanya sejenak.

***

Halo selamat malam 👋

Jangan lupa vote and komen ya 📌

Jangan lupa next ➡

Terimakasih sudah baca cerita aku 💜

Happy reading 📖

Tbc

NADA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang