Satu

21.6K 2.4K 377
                                    

Ruangan tempat pembongkaran mobil ini disesaki aroma oli yang sungguh menyengat, tapi biasa saja untuk anak jurusan otomotif ini. Mereka sudah terbiasa bergelut dengan mesin rewel, dan oli oli berserakan dilantai maupun baju mereka.

Setengah mobil sudah dibongkar dan mesin nya akan di modif sesuai tugas dari pak uco, sementara waktu mahasiswa istirahat sebentar tanpa mengganti pakaian mereka yang seperti nya cocok jika bersaing dengan gembel.

"Kita selesaikan sampe sore ini, malam biar bisa nyantai" ucap seseorang ber name tag minhee yang masih berkutik di mesin depan mobil.

"Arghh.. gue capek! Hoaamm ngantuk juga.." kalo ini mahasiswa terkenal di jurusan otomotif karena kerjaan nya suka malak anak semester 1 dan bergelut dengan senior, siapa lagi kalau bukan park jisung.

"Malam ini senior pada datang ke markas, sayang banget gak datang.. pasti kita pada di traktir" sanggah eunsang yang kembali berkutik dengan mesin mobil.

"Akh terserah kalian, gue capek mau tidur bentar.. hoaamm"

Minhee dan eunsang hanya saling pandang sambil menggeleng, mereka sudah terbiasa dengan sikap jisung yang bermalas malasan. Tapi tidak apa, jisung juga tidak terlalu malas. Jika dia sudah rajin, dia bisa mengerjakan modif mesin sendiri.

Ini sudah pukul 5 sore, mobil hampir selesai di modif sesuai rancangan. Mereka bertiga tetap fokus dan sudah menarget bahwa sore ini harus selesai.

Kruuukk..!

Itu suara cacing perut Jisung yang minta dikasi makan.

"Eh izin ya, gua mau ngantin bentar.. lapar banget" jisung menyambar jaket nya untuk menutupi kaos nya kotor nya.

"Tapi itu.. celana lo gak ganti?" Minhee sempat menegur walaupun mata nya masih fokus dimesin.

"Gak perlu! Siapa mau protes? Udah bye dulu ya, ntar kalo cepet gue beliin kalian juga.." jisung keluar dari ruangan yang dipenuhi peralatan itu. Dibalas anggukan kecil minhee dan eunsang.

Jisung berjalan santai dari koridor ke koridor, fakultas nya berada diujung sehingga dia harus melewati beberapa fakultas lain dengan jalan kaki. Itung itung jalan sore, biasa nya juga jisung terbiasa pake motor.

Mahasiswa lain sepanjang jalan menatap jisung heran, jisung keluar dengan pede menggunakan celana penuh bercak oli. Mereka ingin julid, tapi mereka tau siapa itu park jisung.

Jisung sampai dikantin, menemui bibi eunji selaku pemilik kantin di deret ketiga.

"Bik, pesan 3 mi ayam ya! 2 bungkus.." kata nya, lalu mencari meja kosong namun nihil. Sore begini memang sudah masa masa nya mahasiswa memenuhi kantin karena jam pulang.

Dilihat nya sebuah meja yang hanya ditempati satu orang berkulit putih pucat, makan sendirian dengan tenang.

Brak!

Jisung menarik kursi secara kasar dan mengagetkan seseorang yang sudah lebih dulu menempati tempat itu.

Seseorang itu melirik dengan mata cantik nya, sedikit menghindari jisung dan heran.

"Anak fakultas mana nih? Kok gue gak pernah lihat" batin jisung.

Jisung terus mencuri pandang ke arah pria dengan apple watch melingkar di tangan kiri nya itu. Merasa diperhatikan, pria manis itu segera melahap habis makanan nya dan bergegas beranjak dari sana.

Namun tangan nya tercegat oleh tangan kotor jisung yang masih ada bercak oli disana.

Pria manis dengan rambut legam itu otomatis menepis tangan jisung, jisung melotot marah.

"Hei! Lo berani nepis tangan gue hah?!!"

Jisung juga ikut beranjak berdiri lalu kembali meraih tangan mulus putih itu.

"Lo siapa!? Lepasin gue!! Ish.."

"Gak, diem dulu." Jisung segera mengambil sesuatu disaku celana nya, dan ternyata benda pipih pintar bernama smartphone.

"Masukkin nomor lu ke hp gue sekarang!" Perintah jisung.

"Akh!" Pria manis itu memekik sakit merasakan pergelangan tangan nya sudah memerah.

"Cepat! Atau gue patahin tangan lo, mau?" Jisung mengancam tanpa di dasari alasan.

Pria manis itu menelan kasar saliva nya, mahasiswa dikantin juga tidak bisa berbuat apa apa karena takut pada jisung.

Mau tidak mau, pria manis berkulit pucat itu memasukkan nomor nya dengan segera.

"Ini! Cepat lepaskan gue!!"

Jisung melepas cekatan nya, benar saja tangan pucat itu sudah memerah.

"Chenle? Nama yg cantik seperti orang nya.." jisung mengedipkan mata nya sekilas. Lalu membiarkan seseorang yang tadi dia paksa tadi pergi. Sedangkan dia duduk kembali dengan wajah tak berdosa.

"Dasar orang gila! Gak waras! Aneh!" Umpat chenle sebelum benar benar meninggalkan.

"See you, baby~" teriak jisung tanpa malu.

Wajah chenle sudah memerah malu, tidak kenal dan baru pertama kali bertemu malah orang itu berbuat aneh. Chenle jadi bergidik ngeri.

.
.
.
.
.
.
.

Pencet vote readers :)
👇

Love friend [ ChenJi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang