Lima.

9.6K 1.2K 61
                                    

Kembali pada suasana kampus seperti biasa, koridor masih cukup sepi mungkin banyak jadwal kelas yang di delay.

"Kok lo kemarin gak marahan lagi sama jisung?" Tanya jaemin, pria manis itu sedang berjalan beriringan dengan chenle menuju kelas.

"Siapa? Yah gue kesel, gue berontak ntar dia bikin ribut di mall.. ya gue turutin aja mau dia" jawab chenle acuh sambil menggedik kedua bahu nya berbarengan.

"Jeno juga anak otomotif kok, dia gak jahat.. mungkin jisung gitu juga.."

"Bodo amat!" Ketus chenle, dibalas bibir jaemin yang mencebik dengan gemas.

"Oh ya haechan dimana?" Tanya jaemin lagi.

"Dia masih ngebo nih pasti, udahlah biarin aja.. kelas nya juga di delay kan hari ini?"

"Oh iyaaa, ngantin dulu yuk belom sarapan~" jaemin memelas, mata chenle berotasi malas tapi meng'iya'kan jaemin.

~~~

Lain hal dengan ruangan anak otomotif, mereka masih santai karena belum ada tugas. Tapi jika ada, bisa seminggu mereka nyelesaikan nya.

Eunsang yang melihat gerak gerik aneh jisung, lalu mengernyitkan dahi heran. Tak biasa nya sahabat nya yang dingin itu senyum kek orang gila begini

"Lu kenape sung? Kesambet??" Tanya eunsang sambil menepuk pelan bahu lebar jisung.

"Apa sih? Gak!" Jisung beranjak berdiri, bercermin lalu izin pergi ke suatu tempat.

"Gue cabut dulu!"

"Kemana?" Tanya minhee.

"Ketemu doi"

Minhee terperanjat lalu berdiri, "maksud lo lele? Gila lu masih nekad aje"

"Reaksi lo kenapa begitu? Lo ngeremehin gue?" Tanya jisung dengan suara meninggi.

Eunsang menghela nafas, lalu menggaruk kepala tak gatal.

"Gini sung, chenle itu paling di protek banget sama keluarga nya terutama bapak nya.. lo udah ketemu bapak nya belom?" Jelas eunsang.

"Ada apa sih? Gue gak takut, gue bukan mau ngapa ngapain"
Jisung lalu tak lagi mau berdebat, langsung pergi tanpa menutup kembali pintu.

~~~

Disana, iya disana chenle bersama felix dan jaemin sedang ngobrol dengan makanan ringan di meja taman. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi fokus jisung hanya pada chenle yang dari kejauhan tampak mencolok dengan kulit pucat dan tawa khas yang baru semalam diketahui jisung.

Tak sadar jisung tersenyum tipis dibalik pohon, bersender dengan ditemani semilir angin.

"Malam ini gue buat acara dirumah, lo pada mau ikut?" Tanya felix sambil membenarkan rambut nya.

"Mau mau.. udah lama gak ketemu mama papa felix" ini jaemin yang selalu excited, dia dan felix berteman lama begitu juga dengan chenle. Jadi mereka juga sudah saling mengenal keluarga satu sama lain.

"Gue gak bisa.." chenle dengan nada rendah.

"Yaaah, kenapa?"

"Malam ini papa pulang awal, jadi gue gak bisa keluar rumah.." dibalas anggukan kecil felix yang sepertinya memahami itu.

Sedangkan jaemin tersenyum manis sambil mengusap rambut legam milik chenle, "gapapa kok, lain kali aja hehe" kata jaemin.

Disebrang sana jisung tak sabar ingin berkontak mata dengan chenle, dia gelisah sehari tidak dekat.

Tring! Ini notif pesan untuk chenle.

Jisung
"Temui gue nanti di perpustakaan setelah istirahat kedua"

Chenle menghembus nafas kasar setelah melihat isi notif itu, mata nya mengedar ke sekeliling. Dia yakin park jisung itu ada disekitar sini.

Nah dapat!

Chenle melempar ekspresi datar pada jisung, "dasar pengganggu!" Batin chenle.

Sedangkan jisung tersenyum menyebalkan, lalu pergi.

~~~

Jeno tak biasa nya ke ruang otomotif anak lain, dia ingin menemui jisung. Tak lama jisung juga datang tepat waktu.

"Tumben jen kesini, ada apa?" Tanya jisung santai.

"Gue mau ngomong!" Jeno menarik jisung hingga keluar dari ruangan, jisung tak suka dan menepis nya kasar.

"Ada apa sih Jen?!" Bentak jisung.

"Lo yang ada apa? Apa yang lo janjiin sama bang jaehyun hah!?" Tanya jeno sengit.

"Itu bukan urusan lo!" Jawab jisung acuh.

"Sung! Jujur sama gue! Jangan main main ama bang jae" jeno dengan tatapan khawatir itu sambil menggeram akan kelakuan jisung.

"Udah gue bilang itu bukan urusan lo! Gue bisa sendiri, minggir!" Jisung pergi tanpa basa basi lagi, jeno hanya menggeleng sambil menatapi punggung jisung yang menjauh.

~~~

Lain hal di perpustakaan, chenle sedari tadi menunggu. Melirik jengah apple watch nya dengan warna yang berbeda dari kemarin , yang kayak nya dia beli baru lagi.

"Mana sih si bangsat?" Gumam chenle bosan, chenle hanya membuang waktu pikir nya.

Berselang beberapa menit, ada tangan besar dibahu chenle. Chenle kaget, lalu mencubit sang empu pemilik tangan besar itu.

"Akh!" Pekik jisung, "sakit, ogeb!"

"Siapa suruh asal nyentuh!" Sengit chenle, " ha apaan? Ada urusan apa?"

"Engga," jisung meletakkan sesuatu di meja perpus. Itu kotak agak besar.

"Apa tuh?" Tanya chenle dengan mata menyipit curiga.

"Buka!" Perintah jisung, dan dituruti chenle tapi agak ragu.

Chenle terbelalak kaget, sesekali memandang jisung tak percaya. Lalu menutup kembali kotak itu.

"Kenapa? Gak suka? Kurang bagus ya? Murah ya? Bukan selera lo?" Tanya jisung tak berjeda.

Chenle menepuk kening pelan merasa frustasi.

"Lo ngapain sih beliin gue sepatu? Gue ada minta? Engga kan?" Tanya chenle tak habis pikir.

"Ya apa salah nya sih gue inisiatif sendiri? Lo kalo gak di beliin ya kagak pernah minta.."

"Hmm" chenle mencebik gemas, menggeleng lalu memberi tatapan datar.

"Pake ya! Harus pake!" Paksa jisung.

"Lo gak tau sepatu gue bejibun tau gak? Yang mana gue mau pake aja bingung, lah lu malah ngasi sepatu lagi.."

"Terus yang lo gaada apa?"

Chenle meliarkan mata nya kesana kemari, berpikir keras. Mungkin mengingat isi kamar nya.

"Hmm gue ada semua" jawab chenle.

Jisung menjadi lemas, kepala nya diletakkan dimeja sambil cemberut. Sisi lain seorang park jisung yang biasa dipandang sangar dan dingin.

"Iya iya.. gue simpen sepatu nya" chenle mengalah lalu mengusak rambut jisung.

"Serius??" Jisung bersemangat kembali. Memegang tangan halus chenle, tapi seperkian detik langsung di tepis chenle.

"Hm" jawab singkat chenle, "udah ya, gue mau balik ke kelas.."

Chenle beranjak berdiri sambil memasukkan kotak sepatu ke paper bag itu.

"Tunggu!" Cegat jisung. "Gue aja yang bawa" lanjut nya.

"Nih, bagus! Capek gue!" Chenle menyodorkan kotak itu. Lalu melangkah lebih dulu.

Jisung tersenyum lebar dan menyusul chenle.

.
.
.
.
.
.

Moment gemoy dulu ya readers 😚

Oh ya
Apa ya yang terjadi antara jisung dan bang jaehyun?
Readers udah ada yang nebak? :V

Love friend [ ChenJi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang