Love friend [ ChenJi ]

SembilanBelas.

Bugh!

Jaemin menendang keras kaki 2 anak buah itu, sehingga mereka meringis dan hampir saja melayangkan tamparan pada wajah manis jaemin.

"Hey!! Gue gak nyuruh lo sakiti dia!" Suara asing menginterupsi, membuat anak buah yang sedari tadi mengawasi jaemin panik gelagapan.

"Tinggalkan kami, berdua!" Perintah nya lagi.

2 anak buah itu saling menatap dan akhirnya meninggalkan mereka disebuah ruangan yang hanya ada jaemin dan bos mereka jaehyun.

"Cih! Lo siapa?? Dimana chenle??!" Teriak jaemin, tangan nya diikat kebelakang disebuah kursi. Mengunci pergerakan nya.

"Dia urusan gue, lo gausah nanya!" Jaehyun mengambil sebuah minuman berwarna keruh, lalu menyesapnya perlahan.

Jaemin mendengus kesal, dipikiran nya hanya memikirkan chenle. Sedang apa, disakiti atau tidak, bagaimana kabar nya. jaemin frustasi jadi nya.

"Ishh, lo mau apa sih?? Lo minta tebusan?? Dasar mata duitan!" Membuat jaehyun terkekeh,

'apa katanya? Mata duitan??' gumam jaehyun lalu menggeleng sambil tersenyum.

"Idih, gak lucu malah ketawa! Orang gila! Sinting! Lepasin gue!! Dimana chenle???" Teriak jaemin lagi, tapi diiringi dengan tubuh berontak berusaha melepas ikatan ditangan nya.

"Ssstt ssttt diam bisa?"

"Gak bisa! Gak bisa!!!" Makin teriak jaemin, kini kaki nya menghentakkan lantai seolah merengek.

"Gue bakal kasi tau chenle, tapi lo harus jawab sesuatu."

Jaemin menatap datar jaehyun disana yang masih santai minum sambil menyoroti jaemin saat ini

Jaemin memalingkan muka dan mendengus remeh.

Jaehyun memunculkan smirk nya.

~~~

"Kita harus cepat jen, nyelamatin chenle sekarang!"

"Bentar sung, kita gak bisa gegabah. Gue juga khawatir setengah mati sama Nana, cuma kalo kita gelagapan nanti malah gak berhasil."

Jisung mengusak rambut nya frustasi, dia terus menyalahkan diri nya sendiri yang telah bodoh tidak mau mendengarkan chenle saat itu.

'chenle, maapin gue.' batin jisung.

Jisung dan jeno kembali ke pabrik, mobil kini tidak diparkir ditempat yang sama. Melainkan agak lebih jauh. Walaupun kaki jisung tidak sepenuhnya pulih dan masih ada rasa ngilu disana tapi jisung tetap berusaha menahan sakit demi chenle.

Ntah kenapa di pabrik itu semakin ramai anak buah yang berkeliaran, padahal ini sudah hampir pagi.

Mereka berencana mencar, jeno mengalihkan perhatian sedangkan jisung yang akan masuk ke pabrik itu dengan keberanian dan tekad tinggi.

Bugh!

Jeno mengeroyok salah satu anak buah, dan akhirnya anak buah lain sadar akhirnya mengejar jeno.

Jisung berkesempatan sekarang, waktu nya tak banyak.
Jisung mengabsen semua ruangan, dan dia terciduk.

"Lo? Ngapain balik lagi?" Jisung mengenali nya, bukan kah orang ini yang menyelamatkan nya tadi(?)

"Gue.. Mmm bukan nya ada orang yang baru disekap kan disini??"

"Ssstt, kita bicara ditempat lain aja!" Ujar seseorang bertubuh kekar itu membawa jisung ke suatu tempat lebih aman.

"Iya ada, tapi mereka dibawa pakai mobil terpisah."

"M-maksud nya?"

"Laki laki yang berkulit pucat itu dibawa oleh tuan Zhong, sedangkan satu lagi dibawa oleh bos kami."