DuaPuluhSatu.

6.1K 791 35
                                    

Gebrak!!

Tidak peduli lagi sekarang, jeno langsung mendobrak pintu dengan kasar menggunakan kaki nya. Dia sempat beradu tinju dengan penjaga lain tapi jeno unggul disini.

Unggul bukan berarti dia aman, akan ada resiko terjadi karena penjaga lain akan berdatangan dengan jumlah tak sedikit.

Jeno segera mengabsen semua ruangan, menyoroti setiap sudut markas itu tapi tidak ada jejak jaemin disana. Oke jeno frustasi sekarang.

Serasa benar benar jaemin tidak disini, jeno segera pergi keluar dari markas.

~~~

"Ishh lepasin gak?! Lepasinnnn.." jaemin memberontak, bagaimana tidak sekarang dia ada di apartemen pribadi jaehyun. Sungguh jaehyun melarang siapapun kesini, bahkan sahabat nya sendiri.

"Jangan gerak! Dengarr, nanti siang kita akan bersiap berangkat." Lugas jaehyun, kini sedang mengecek isi koper nya yang sudah seperti sudah lama disiapkan.

"A-apa? Berangkat apa?? Heh jangan gila!"

"Ssttt.. sampai kapan lo mau nolak gue Nana??!"

"Gue bilang kan kalo gue gak suka sama lo! Bukan berarti gue gak mau jadi teman lo!" Jaemin tak menyerah memberontak, berharap tali yang masih terikat itu terlepas ataupun merenggang.

"Tapi gak mau jadi teman aja, lo diem atau---"

"Atau apa hah?! Gue bilang lepasin gue!" Jaemin menghentakkan kaki nya.

"Oo gitu? Karena lo udah bikin gue kesal, lo harus tau akibat nya."

Jaemin mematung, apa yang akan dilakukan jaehyun pada nya. Jaemin keringat dingin sekarang, kaki nya sudah bersiap untuk menendang apapun itu demi pertahanan.

~~~

Drrttt...

"Halo jen?"

"...."

"Oke gue kesana sekarang!"

Chenle mengerjapkan mata nya menatap jisung tampak serius dengan tautan alis yang bertemu.

"Ada apa? Jaemin gimana??"

"Kita jemput jeno dulu."

Sesampai mereka di rumah jisung. Terlihat sudah obrak abrik karena ulah anak buah waktu itu.

"Jen, gimana?"

Jisung berbicara empat mata dengan jeno, sedangkan chenle dipaksa tetap dimobil.

"Di markas kosong! Gue bisa gila ini sung, gue bakal beneran habisin tuh jung jaehyun."

"Emmm gue gak yakin, tapi jaehyun ada apartemen."

"Apa??"

~~~

Mereka berdua sampai di apartemen dengan petunjuk dari jisung, apartemen yang dituju telah kosong. Astagaa jeno benar benar sudah gila sekarang.

Akhirnya mereka bertanya dahulu pada satpam, ya jaehyun tidak cukup pintar ternyata.

"Mereka tadi pergi buru buru dengan mobil, pria satu nya seperti memaksa. Oh ya hari ini mereka ada jadwal penerbangan."

"P-penerbangan??"

"Terimakasih pak."

Mereka berdua bergegas ke mobil, niat tadi ingin menempatkan chenle di tempat aman menjadi batal karena jaemin sekarang dalam keadaan genting.

Sesampai dibandara, mereka mencari dengan fokus. Menelisik setiap sudut Bandara. Tanpa sadar air mata jeno jatuh ke pipi.

Kenapa jadi begini?' jeno membatin.

Love friend [ ChenJi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang