TigaPuluh.

3.8K 470 64
                                    

Work ini ga bakal banyak drama kok, Sebentar lagi juga Ending dan jisung ketemu Pelaku pembunuh ayah nya.

So? Makasih banyak yang udah stay baca work ini sampe sekarang 🥺💚
Bersyukur banget ada kalian :")

.
.
.
.
.
.

Jisung sedang menemani chenle makan di cafe terdekat di studio musik, terlalu jauh jika harus ke restoran jaemin. Apalagi chenle cukup sibuk hari ini.

"Habis ini mau kemana?" Tanya jisung lebih dulu, dari tadi jisung hanya menatap chenle yang sedang asik melahap makanan di hadapan nya. Melihat chenle makan saja membuat jisung tersenyum lega.

"Hm?" Chenle hanya berdehem, mulut nya masih penuh dengan makanan itu.

Jisung memberikan segelas jus yang tadi dipesan agar chenle minum terlebih dahulu, chenle pun meneguk nya tergesa.

"Lapar banget ya? Hmm lain kali mau gue bawain makanan?" Tawar jisung, jisung sedang menopang dagu nya seolah ingin fokus menatap gemas wajah mungil chenle itu.

"Gausah, setelah ini lo pulang aja gapapa. Entar gue mau balik bisa telpon lo." Chenle lanjut makan.

"Serius nih? Jangan kemaleman ya pulang nya" jisung membenarkan poni chenle yang berantakan, dan mengelap beberapa bulir keringat di dahi nya.

"Hooh."

Setelah chenle selesai makan, jisung mengantar chenle sampai keruangan nya. Berpelukan terlebih dahulu sebelum jisung benar benar pergi.

Jisung pun akhirnya meninggalkan ruangan chenle dengan hati lega dan berbunga. Tapi baru saja jisung tersenyum bahagia malah dirusak karena di belokan dia bertemu yuna.

"Wah wahh, ada apa ini? Pangeran sedingin es tersenyum cerah seperti ini??" Yuna melipat kedua tangan nya di dada, memasang wajah menyebalkan sambil menaikkan sebelah alis nya.

"Bukan urusan lo. Minggir!" Jisung yang berusaha menghindar , tapi tercegat oleh yuna.

"Kenapa lo takut chenle liat kita??" Jisung hanya diam, manik mata nya menajam seolah tak suka dengan hadirnya yuna.

"Gue yakin sung lo ada rasa sama gue. Kalo lo ga suka, ga mungkin semalam lo masih nganterin gue pulang dengan selamat. Huh?"

"Itu karena lo cewek. Gue masih menghargai itu, lo tau? Jadi jangan kepedean!!"

Perkataan tajam jisung seolah menyayat begitu saja hati nya, geram rasa nya cinta nya tertolak kembali.

"Ck. Terus chenle? Apa lo bakal ninggalin dia di jalan?? Dia gak sama kayak gue, lo pasti lebih tau itu kan??" Yuna maju beberapa langkah, dengan sorot mata kesal.

"Ck. Benar dia gak sama kayak lo. Maka nya gue sayang sama dia. Lo bisa minggir atau gue bakal pura pura lupa kalo lo itu cewek?? Jangan pancing emosi gue choi yuna!"  Seketika yuna pasrah ketika jisung mendorong yuna agar minggir dari jalan nya.

"Cih! Dasar!!! Gue ga bakal nyerah!"

~~~

Chenle sudah menyelesaikan rapat nya dan sedang menunggu konfirmasi dari asisten nya jika ada klien lagi yang ingin bertemu.

Kalo ekspetasi kalian, chenle pake outfit formal kayak jas dan coat. Maka kalian salah, chenle ini pemilik dan CEO studio musik nya yaitu sekaligus perusahaan musik dan memproduksi banyak genre dan aliran musik dari kalangan musisi dan seniman.

Ketika chenle hendak meeting, klien nya adalah musisi, seniman atau sesama produser musik. Jadi dia hanya memakai pakaian santai yang tentu saja sopan dan rapi.

Love friend [ ChenJi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang