TigaPuluhTiga.

3.9K 472 33
                                    

Polisi segera menyergap yuna dan dibawa ke kantor polisi. Jaemin berlari ke arah jaehyun dan menopang kepala nya dengan paha jaemin, air mata sudah deras bercucuran dari celah mata indah jaemin.

"Kak jaehyun.." lirih jaemin. Tak jaehyun respon lebih karena seperti nya menahan sakit luar biasa di perut nya.

Jisung mengurusi chenle dan jeno segera mencari memanggil ambulance.

Setelah ambulans datang, jaemin menemani jaehyun disisinya. Jeno hanya bisa menyimak.

Setelah sampai, sisa nya biar lah tugas dokter. Dan pasrah kepada tuhan.

Jaemin memeluk erat jeno, menumpahkan segala air mata nya ke bahu jeno sehingga basah. Jeno menepuk pelan punggung jaemin sambil terus menenangkan nya.

Bagaimana tidak, jaehyun sudah rela tertembak karena melindungi jaemin. Jaemin merasa bersalah.

3 jam menunggu, belum ada kabar dari dokter atau suster. Bahkan belum ada siapapun yang keluar dari ruang operasi itu. Jaemin menatap kosong ke lantai, sambil menyenderkan kepala nya ke bahu jeno.

"Nana, kamu lapar?"

Nana mendonggakkan kepala nya, menatap manik coklat pudar mata jeno. Nana menggeleng, mata nya sayu dan seperti nya mengantuk. Berhubung ini sudah masuk fajar sekitar jam 5 pagi.

Jeno mengusap rambut fluffy jaemin dan mengendus nya singkat, memeluk nana dengan hangat.

Sedangkan jisung sekarang diruang rawat chenle yang juga di larikan kerumah sakit karena penanganan overdosis obat bius itu. Jisung masih setia menatap wajah damai itu yang tertidur, sungguh gemas.

Sekira nya chenle takkan bangun, jisung segera menemui jeno.

"Jeno, bagaimana keadaan bang jaehyun?" Tanya jisung sambil membawa kresek makanan yang dia beli sebelum menemui jeno.

"Belum ada kabar."

Jisung ber'oh' ria dan memberikan kresek makanan tersebut ke jeno.

"Makan lah, tadi gue ada beli didepan. Jaemin sama lo pasti belum makan kan?"

Jeno menatap jaemin yang sudah cukup terlelah, tak sanggup lagi membuka betapa berat nya kelopak mata nya saat ini. Jeno mengambil kresek tersebut lalu tersenyum tipis.

"Makasih."

"Gue ga bisa disini lama lama, gue berharap dan berdoa bang jaehyun baik baik aja. Gue harus nemenin chenle Sekarang."

Jeno mengangguk paham, lalu jisung ikut tersenyum dan pergi.

------

Mentari pagi sudah memancarkan cahaya hangat nya kebumi, jaemin dan jeno sudah kembali lagi ke RS setelah pulang sebentar tadi.

Ternyata dokter sudah keluar dari ruang UGD tersebut. Dan jaehyun juga sudah dipindahkan ke ruangan rawat.

"Dok? Bagaimana dengan keadaan teman saya?"

"Teman anda baik baik saja, dia perlu istirahat beberapa jam kedepan. Saya harap tidak ada yang menganggu istirahat nya."

"Terima kasih dok."

Jaemin tersenyum cerah dan memeluk jeno dengan erat. Ini kabar baik.

Setelah menunggu beberapa jam, suster memanggil kerabat jaehyun untuk bisa menemui nya. Walaupun harus dibatasi waktu.

Saat ini chenle juga sudah pulih dan ikut menjenguk jaehyun.

Seketika jaehyun tersenyum melihat siapa yang menjenguk nya, tentu yang pertama di fokuskan adalah Na jaemin.

Love friend [ ChenJi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang