Jisung sudah kehabisan akal, jisung sudah mendatangi apartemen yuna tapi apartemen itu ternyata sudah tak lagi dihuni.
Terbesit dalam pikiran jisung dengan nama jeno. Jeno segera datang ketika jisung meminta nya, tak luput jaemin juga ikut bersama mereka. Mereka satu mobil tepat nya di mobil jisung, jeno jisung duduk kursi depan sedangkan jaemin duduk sendiri sambil meremas tangan nya. Merasa khawatir.
"Terus kita kemana sekarang?" Tanya jaemin menyerka keheningan.
"Tempat bang jaehyun." Ucap jeno lugas, pria manis di belakang terkejut.
"Kenapa harus kesana? Engga, aku ga mau!"
"Maaf jaemin, tapi bang jaehyun ahli dalam hal begini. Tolong ini demi chenle."
"T-tapi gimana kalo bang jaehyun mau nya macam macam?"
Pertanyaan dari jaemin itu sukses membuat jisung dan jeno saling tatap.
"Gue ga kasi dia apapun, selain lo Nana." Final jeno. Jaemin tak bisa lagi berkata kata.
Mereka sampai di markas jaehyun, seperti biasa beberapa orang kekar dengan mata liar menyambut 3 pria yang baru saja datang. Jaemin memegang erat lengan kekar jeno seperti takut ingin diculik.
"Bos! Ada tamu."
Jaehyun menampakkan smirk nya, orang pertama yang selalu menarik perhatian nya adalah pria dengan wajah manis itu. Dengan ekspresi polos dan takut nya masih sangat disukai jaehyun.
"Ada apa kalian kemari?" Jisung lebih dulu maju.
"Gue perlu bantuan lo bang."
"Hm? Lalu?"
"Gue harap lo mau bantuin kita. Sebesar apapun imbalan nya gue sanggupin."
Jaehyun beranjak dari kursi kebanggaan nya, lebih dekat jisung. Tapi mata nya tetap berfokus ke belakang, jeno semakin meminta jaemin bersembunyi dibelakang nya.
"Hm apapun itu? Bahkan jika gue minta lebih dari uang?"
"Apa maksud lo jaehyun?" Jeno menyanggah perkataan ambigu jaehyun.
"Dengar Lee jeno. Uang gue sudah lebih cukup untuk membeli kota sekalipun, tapi apa yang gue ga punya??"
"Apa?" Tanya jisung.
"Na jaemin. Gue bantu lo, dan lo kasi gue Nana. Deal?"
"Ck. Dasar ga pernah berubah. Ayo jisung kita pergi dari sini."
Jaehyun terkekeh dan mengambil pundak jisung. Langkah kaki nya kemudian menuju ke belakang jisung. Menatap pemuda manis yang masih menunduk takut itu, mata cantik nya ingin sekali dilihat jaehyun.
Jaehyun berusaha meraih dagu itu, tapi ditepis cepat oleh jeno. Jaehyun kembali terkekeh.
"Gue hanya bercanda."
"Jangan main main jaehyun, katakan saja kalo lo memang gak mau bantuin kita dan ga pernah mau berubah!" Tegas Jeno.
"Silahkan masuk dulu. Kita mengobrol didalam."
Jeno dan jisung saling tatap kebingungan. "Haruskah kita percaya dia, jen?" Tanya jisung. Jeno mengangguk kecil.
~~~
Mereka dijamu teh dan kopi serta berbagai cemilan, ruangan nya hening seperti ruangan privasi.
"Lalu? Jangan basa basi jung jaehyun, kami kesini meminta bantuan untuk menemukan chenle."
"Shh.. sabarr Lee jeno. Sudah lama sejak kejadian itu, kita tidak pernah ngumpul minum seperti ini."
"Bang jaehyun. Tidak ada waktu, chenle dalam bahaya. Seseorang menculik nya, dan dia sangat nekad."
"Hm? Berikan gue nomor telepon chenle, setelah di lacak baru kita bertindak."
Jisung memberikan nomor nya ke salah satu anak buah jaehyun, semua kembali hening di ruangan. Jaemin sekali melirik jaehyun, memastikan laki laki berkulit pucat itu tidak memperhatikan nya. Tapi dia salah, mata elang itu tak berpaling sama sekali dari jaemin.
"Apa yang lo lihat? Gue ganteng?? Tapi kenapa selalu lo tolak, huh?"
"Tuan, ini hasil nya." Tiba tiba ada anak buah nya datang.
"Ck, sialan. Kalian terlambat, arah nya mereka menuju bandara."
"HAH??!!"
-----
Dibandara, yuna membawa chenle di kursi roda. Chenle tampak tak sadarkan diri, tubuh nya berbalut pakaian tebal dan besar. Sedangkan 2 orang laki laki sedang menjaga dari belakang.
Mereka sudah check in, dan segera menuju penerbangan. Dan heran nya mereka mendapat bangku kelas A VIP, tentu ini akan sangat cepat proses nya.
Jisung, jeno, jaemin dan jaehyun sudah tiba di bandara. Menembus beberapa orang lalu lalang di jam segini. Terutama jisung dengan langkah besar nya.
Setiap sudut bandara di cari tapi hasil nya nihil. Jaehyun meminta pencarian ditunda dan kita harus melihat jadwal penerbangan terlebih dahulu.
Penerbangan selanjutnya 10 menit lag, arah tuju negara nya ke USA. Apakah ini ada sebuah konspirasi (?)
Akhirnya mereka ke tempat landas penerbangan ke USA dan mendapati yuna disana. Jisung mengenali yuna.
Tapi dicegat begitu saja oleh dua orang kekar itu. Dan sekarang jeno dan jaehyun mengambil alih perhatian dua anak buah yuna dan mereka bergelud. Sedangkan jisung segera mengejar Yuna.
"Sialan! Yuna!" Yuna menoleh dan kursi roda itu ditarik paksa jisung.
"Ishh jisung?? Lo apa apaan sih??"
Jisung memberikan kursi roda dengan chenle diatas nya ke jaemin, jaemin segera menyadarkan chenle.
"Lo itu ga pernah berubah. Lo itu ga waras!"
"Memang gue ga waras karena lo itu lebih milih dia daripada gue, cih!" Yuna mengeluarkan sebuah pistol dan mengarahkan nya ke jisung. Tapi tak lama mengarahkan nya pada chenle.
"Yuna! Jangan nekad!" Teriak jaemin. Yang berusaha melindungi chenle yang masih pingsan akibat obat bius dosis tinggi.
Dorrr!!
"Bang jaehyun!!" Teriak jisung.
.
.
.
.
.
.
.Dramatis sekali chapter ini 😅😅
Seperti yang udah dikasi tau sebelumnya, 'LoveFriend' ChenJi akan segera tamat 😚
Makasih banyak readers setia, ily 💚
Vote juseyo~
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Love friend [ ChenJi ]
Fiksi Penggemar[ Complete ] Lo tau cinta? Cinta bisa aja gak terencana. Seperti kisah Park jisung anak berandal yg tidak sengaja bertemu anak manis yang memiliki sejuta kisah. Season 1 Start = 210620 End = 120720 Season 2 Start = 180720 End = 020820 ⚠️ Bxb Soft...