DuaPuluhDelapan.

3.9K 503 40
                                    

Malam ini acara penyambutan sudah dimulai, cukup meriah sambil diadakan doa bersama. Setelah itu acara makan bersama dan iringan musik.

Chenle seperti nya selalu sibuk dengan dedek bayi yang berada di dalam keranjang bayi tersebut. Menimang nimang gemas dan sesekali mengecup singkat pipi mungil itu.

Jaemin sedang berkumpul dengan teman teman nya, seperti biasa membicarakan sesuatu sambil haha hihi. Sedangkan jeno dan jisung memisahkan diri, duduk minum sambil mengobrol di balkon.

"Jen, gue ke toilet dulu bentar." Dibalas anggukan jeno.

Ketika dia ingin menuju toilet dan melewati beberapa kamar, lagi lagi terdengar suara tuan zhong seperti menggertak seseorang di telepon. Bukan maksud jisung lancang, hanya saja....

"Habisi saja, tidak ada guna nya menunggu mereka membayar."

Tutt...

"Ck. Dasar! Selalu saja begitu." Decak tuan Zhong, dia merapikan dasi polos nya lalu bergegas keluar kamar.

Jisung sudah mendengar semua nya.

~~~

"Jisung?" Jisung sempat kaget, dia duduk sendiri sekarang di balkon karena jeno sedang menghampiri jaemin.

Chenle dengan tubuh mungil nya duduk bersebelahan dengan jisung, menatap langit langit yang beberapa sisi bertabur bintang.

Semakin lama, chenle bersender dan membuat jisung tersenyum tipis.

"Lo ada masalah ya? Akhir akhir ini kok sering ngelamun?" Tanya chenle.

"Hm? Engga kok." Jisung mengusap rambut legam chenle dengan wajah nya.

Chenle mengangguk paham.

"Oh ya yuna tadi kok gak lo ajak ngomong sih? Kayak nya canggung banget kalian. Seneng tau kalo udah ketemu temen SMA."

"Emang yuna temen gue? Gue aja gak terlalu kenal tuh."

"Ah masa? Kok tadi gue liat mata nya berbinar gitu, kayak seneng liat lo lagi."

"Ck. Haha sok tau banget." Jisung kini merangkul chenle sehingga semakin dekat dengan nya. Tubuh mungil chenle seolah tenggelam didalam dekapan jisung.

"Ih bener tauu. Tapi yuna itu kerja apa ya di studio gue? Kok gue gak tau hmm"

"Elo sih bucin mulu. Sampe karyawan sendiri aja gak tau." Jisung mencubit hidung kecil chenle.

"Idih. Siapa yang ngajarin duluan hah?! Kalo bukan manusia raksasa disamping gue." Chenle mencebik.

"Hahahah. Udahlah gausah mikirin yuna kenapa sih?" Jisung semakin mendekap chenle.

Nyaman rasa nya seperti ini dan jisung ingin seperti ini terus selama nya. Semoga tidak ada jarak lagi di antara mereka.

Tak lama...

"Chenle-"

"Ha?" Chenle menoleh.

"Kamu undang karyawan studio kamu ya?"

"Hah??! Bentar." Chenle beranjak berdiri, lalu seperti orang kebingungan. Jisung juga ikut berdiri lalu mengekori chenle yang masuk kerumah nya.

"Gue gak ngundang karyawan--"

"Yu- na?"

~~~

Manik jisung menajam menatap wanita cantik dengan dress peach itu, rambut terkuncir anggun dengan beberapa aksesoris sederhana. Jisung merutuk diri nya kenapa harus bertemu lagi dengan wanita bernama yuna itu.

Love friend [ ChenJi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang