"Aduh, Nju. Gue ngantuk banget" kata Yujin sambil singkirin minuman dingin yang nempel di pipinya, dari Minju.
"Kenapa sih? Begadang semalem?"
"Gue gak bisa tidur tau, abis ketemu setan."
"Kok bisa sih? Mimpi kali lo?"
"Serius deh, kemaren bensin gue abis waktu nganterin lo pulang. Jadilah gue dorong motor gue nyari bensin eceran."
"Lo tau apa?" Minju ngegeleng.
"Gue nemu tukang bensin eceran di jalan-"
"Bagus dong, jadi bisa pulang." sela Minju.
"Gue belum selesai, Minju" kaya Yujin sambil remes-remes tangannya sendiri di udara, greget.
"Terus?"
"Gue denger suara tangisan. Gue tanya ke abangnya, katanya dia juga baru denger, terus suruh gue buat hati-hati pulangnya."
"Gue mikir, kenapa dia gak takut gitu. Secara jalannya sepi banget."
"Gue noleh ke kaca spion, orangnya ilang. Pas gue tanya ke temen kos-an gue, tukang bensin itu udah meninggal karena kecelakaan."
"Jadi, tukang bensin itu setannya?"
"Iya" Yujin ambil minuman yang dikasih Minju tadi. "Makasih."
"Kita masih ada kelas gak sih, Jin? Gue pengen jalan-jalan."
"Gak ada sih, yaudah sana jalan-jalan."
"Lo mah gak peka, gue kan pengen jalan-jalan sama lo." Minju narik-narik tangan Yujin yang udah ditimpa sama kepala cowo itu. Yujin lanjut tidur.
"Emang mau kemana sih?"
"Supermarket, yuk? Gue mau beli cemilan buat nonton drakor nanti malem."
"Yaudah, ayo." Yujin pake tasnya terus jalan beriringan sama Minju ke parkiran.
"Gue gak bawa helm lebih, gapapa?"
"Gapapa, kalo ditilang nanti polisinya luluh kok sama gue."
"Ngomong sama ban motor gue sana." Kata Yujin sambil nunjuk ban motornya yang seketika bikin Minju ketawa kecil.
Yujin sama Minju sekarang udah sampe di supermarket. Lebih tepatnya sekarang mereka ada di rak-rak khusus makanan ringan yang mau dibeli sama Minju.
Yujin dorong troli berukuran kecil sambil sesekali ngelirik cewe di depannya, sementara Minju mulai isi troli itu dengan berbagai makanan.
"Lo mau gak, Jin?" Minju noleh ke belakang, dapetin Yujin yang lagi natap lurus ke arahnya.
Yujin terlalu terpesona sama kecantikan Minju.
"Jin?"
"Eh, iya?" Yujin benerin kacamatanya yang sempet turun. "Kenapa?"
"Lo mau gak? Sekalian?"
"Gue mau cari minum dulu" kata Yujin terus ninggalin troli kecil tadi bareng Minju.
"Titip jus jambu, Jin." Yujin ngangguk terus langkahin kakinya ke arah lain.
Selama nyari minuman dingin, Yujin lepas kacamatanya buat dibersihin pake ujung bajunya. Yujin gak tau kalo kegiatannya itu bikin dia gak tau kalo ada orang yang sibuk main hpnya di depan, jalan berlawanan arah sama Yujin.
Brukk
Kacamata itu lepas dari tangan Yujin.
"Maaf, kak." Yujin bisa liat orang di depannya yang jongkok buat ambil kacamata yang jatuh tadi.
"Maaf kak, ini kacamatanya."
"Makasih ya, dek." kata Yujin yang dianggukkin sama orang di depannya, cewe tinggi berseragam SMA dengan rok yang terbilang pendek banget.
Yujin bisa liat tatapan laki-laki mesum yang ngikutin kemana anak cewe didepannya ini pergi.
Keluarin jaketnya dari tas, Yujin kasih jaket itu buat anak tadi.
"Rok kamu kependekan, pake ini."
"Gak usah kak, udah biasa kok."
"Mau diapa-apain?" kata Yujin sambil nunjuk orang dibelakang cewe itu pake dagunya.
Seketika cewe itu noleh ke belakang dan langsung ketemu sama tatapan orang yang ngeliat ke arah paha mulusnya.
"T-tapi nanti jaketnya?"
"Simpen aja gapapa"
"Makasih" kata cewe itu setelah nerima jaket dari Yujin.
"Sama-sama." setelah itu Yujin lanjutin jalannya buat nyari minuman.
Yujin ambil susu coklat juga jus jambu buat Minju. Setelah itu, Yujin langsung jalan buat nyari Minju.
"Udah?" tanya Minju yang ternyata udah berdiri deket kasir. Yujin taruh minuman Minju di troli, tapi gak sama minumannya.
"Kenapa gak di taro juga?"
"Biar gue bayar sendiri."
Minju langsung rebut minuman di tangan Yujin terus maju ke depan, karena gilirannya buat bayar makanan.
"Anggep aja rasa terimakasih gue karena lo udah nemenin."
Anterin Minju pulang, Yujin bantu Minju turun dari motornya.
"Mau mampir, Jin? Gue sendirian di rumah."
"Lain kali deh, gue mau langsung balik aja."
Minju sedikit kecewa, tapi akhirnya dia ngangguk.
"Hati-hati ya"
"Pasti." terus Yujin mulai jalanin motornya ninggalin Minju yang masih berdiri di depan rumah.
"Sejak kapan lo deket sama cowo lagi?"
Yuri-tetangga Minju, lebih tepatnya temen main Minju waktu kecil.
"Dia temen pertama gue di kampus, Yur."
Minju jalan masuk ke dalem rumahnya sambil bawa belanjaannya tadi, bareng Yuri.
"Ganteng gak?"
"Biasa aja, cuma agak culun."
"Gak salah, Nju?"
"Kenapa? Dia kan temen gue doang."
"Masalahnya kan mantan lo bening-bening semua." Yuri inget banget tiap kali Minju curhat soal pacarnya dulu. Semua pacar Minju itu yang punya kegantengan diatas rata-rata.
Sebut aja Jaehyun , Jeno, dan masih banyak lagi. Biasa lah, bidadari dapetnya pangeran. Cuma sayang hatinya busuk semua.
"Lo gak kuliah?"
"Gue izin tadi." kata Yuri sambil nyomot makanan punya Minju.
"Ghibah yok, Nju. Gue banyak bahan nih."
Jadilah Minju gak jadi nonton drakor, tapi ghibah sama Yuri di kamarnya.
Biasa, cewe
Jangan lupa streaming terus vote kawan²
IZ*ONE cuma punya WIZ*ONE:)Tbc