33

1K 164 56
                                    

Selesai nemenin Yuna sama papinya Wonyoung nyari kado, Yujin lega karena abis ini bakalan pulang. Kakinya pegel banget muterin mall dan udah ada beberapa paperbag di tangan Yuna.

"Kita mampir ke sana dulu ya, om mau beli jam." kata papinya Wonyoung. Pupus harapan Yujin buat pulang cepet.

Mereka masuk ke toko jam itu. Yang Yujin tau, harga jam-jam disini mahal banget. Bahkan lebih mahal dari motornya.

"Cape ya, kak?" tanya Yuna.

"Lumayan lah."

Yujin mikir, orang kaya kalo mau liat barang yang mau dibeli, tinggal ambil terus bayar, selesai. Nyatanya papinya Wonyoung minta supaya jam-jam yang paling bagus dikeluarin.

"Pulang sekolah jam berapa biasanya?" tanya Yujin, cowo itu keinget janjinya buat jemput Wonyoung.

"Jam 3, bentar lagi sih." kata Yuna.

Yujin lirik punggung papi Wonyoung di depannya, beruntung sekarang papinya Wonyoung lagi ngebayar.

Setelah selesai, mereka jalan keluar. Dan papinya Wonyoung kasih paperbag yang isinya jam ke Yujin.

"Tolong pegangin dulu, saya mau ke toilet." Yujin ngangguk, cowo itu nunggu bareng Yuna di luar. Sampe matanya nangkep sosok yang dia kenal, jalan ke arahnya.

"Eh Yujin, udah punya uang nih buat beli barang mahal?" Hyunjin, cowo itu senyum remeh ke Yujin.

"Ahh, punya cewe baru. Harga diri lo rendah banget ternyata." Hyunjin ketawa, puas banget.

Yujin diem, dia gak punya niatan buat ngelawan Hyujin. Meskipun dia juga kepikiran sama kata-katanya cowo itu.

Yuna sendiri, cewe itu gak seberani Wonyoung. Emang dia barbar, tapi ya sama temen sendiri.

"Loh Hyunjin?" papi Wonyoung, laki-laki paruh baya itu sempet denger apa yang diomongin Hyunjin ke Yujin.

"Eh, omm"

"Kenal sama Yujin?"

"Iya om, kita satu kampus. Yujin siapanya om ya?"

"Ohh, Yujin? Anak saya, kenapa?"

"Anak om? Bukannya-"

"Maksudnya, calon menantu saya." katanya. Hyunjin kaget, sama kaya Yujin.

Beda sama Yuna, cewe itu senyum-senyum. Dalam hati nyesel karena gak sempet ngerekam percakapan papinya sama cowo yang namanya Hyunjin ini. Pasti Wonyoung seneng.

Lumayan kan gak usah beliin kado mahal-mahal, kasih aja hasil rekaman suara papinya.

"Kayanya kamu sombong banget semenjak papa kamu naik jabatan." papanya Hyunjin itu bawahan papinya Wonyoung, ngurus perusahaan cabang gitu.

"Saya pecat papa kamu, semua fasilitasnya saya tarik. Nikmati lagi hidup kamu kaya dulu." kata papi Wonyoung terus nepuk-nepuk pundak Hyunjin.























"Kenapa Yujin?"

"Ya om?" jawab Yujin.

"Kamu kenapa?"

"Saya gak enak aja sama Hyunjin."

Papi Wonyoung ketawa, "Gapapa Yujin, papanya dia emang sudah lama korupsi uang perusahaan. Cuma om belum sempet pecat aja."

"Kebetulan dia ngata-ngatain kamu tadi, jadi langsung aja saya omongin di depan dia sekalian."

"Tapi om-"

HeartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang