"Kenapa telpon gue gak di angkat kemaren, Jin?" tanya Minju sambil duduk di kasurnya Yujin.
"Gue gak tau kalo lo nelpon, lagian kenapa gak langsung pulang aja sih?"
"Gitu lo sama temen sendiri." kata Minju cemberut.
Untungnya mereka dapet kelas siang, jadilah masih bisa santai sedikit.
"Ayo"
"Kemana?"
"Gue anterin lo pulang, siap-siap ke kampus." kata Yujin sambil pake jaketnya, bodoamat belum mandi.
"Gue mandi disini aja" kata Minju.
"Hah?"
"Gue mandi di sini ih, Yujin."
"Gak, pokonya gue anterin lo pulang"
Semenjak Minju yang selalu cerita soal Hyunjin, Yujin bawaannya pengen marah aja. Ya meskipun gak ada haknya sama sekali, cuma kan Yujin punya hati.
"Nanti gue gak bisa pulang sama lo" kata Yujin setelah Minju naik ke motornya.
"Emang gue mau pulang sama lo?" Minju jawab Yujin sinis. Sedangkan cowo di depannya itu cuma senyum kecil di balik helmnya, Minju lucu dan Yujin suka itu.
"Ya gue ngasih tau aja, siapa tau lo butuh gue kan. Kaya kemaren."
"Emang kenapa gak bisa?" tanya Minju, dagunya udah nempel di pundak Yujin. Gak tau kalo cowo di depannya itu udah deg-degan.
"Gue ada urusan"
"Dih? Sok sibuk banget lo, Jin. Paling juga ke toko buku kan?"
"Engga kali, gue mau ketemu orang." kata Yujin sambil arahin motornya belok ke kanan.
Minju keinget sama cewe yang kemaren sama Yujin di parkiran kampus, cewe yang masih pake seragam SMA.
"Lo punya pacar ya, Jin?"
"Pacar? Sejak kapan?" Yujin pelanin laju motornya karena udah deket dari rumah Minju.
"Yang kemaren bareng lo di parkiran, gue liat lo sama cewe, masih SMA."
"Dasar pedofil" kata Minju pelan sambil turun dari motor, sedangkan Yujin cuma ketawa diledek sama Minju.
"Cewe itu pacar lo kan?" tanya Minju.
"Kepo banget sih, Nju." Yujin ngacak rambut cewe itu, reflek sih.
"Yaudah buru siap-siap, gue gak jemput pokonya."
Udah sekitar seminggu ini Wonyoung selalu ngabisin waktunya sama Yujin. Rela buat skip lesnya buat bisa ketemu sama cowo itu.
Sekarang ini Wonyoung lagi siap-siap buat pergi ke kampusnya Yujin. Beresin semua barang-barangnya di meja terus jalan keluar kelas.
"MONYONG TUNGGUIN GUAAA!"
Teriakan yang bikin Wonyoung berhentiin langkahnya terus noleh.
"Aduhhh dari kemaren lo ninggalin gua mulu, tega bener." Temennya Wonyoung itu taruh tangannya di pundak Wonyoung sebagai tumpuan, sambil atur nafasnya karena abis lari-larian kejar Wonyoung.
"Nonton, yokk?! Ada film baru di bioskop."
"Sorry, Yun. Tapi gue ada urusan."
Yuna, temen sekelas Wonyoung yang bawelnya minta ampun. Tapi ya meskipun begitu, Yuna baik kok, tidak suka menikung hehe.
"Mau kemana sih emang? Buru-buru banget?"
"Ada deh, kapan-kapan gue ceritain. Duluan, Yun." Wonyoung dadah-dadah ke Yuna terus jalan ke gerbang. Cewe itu sempet pesen ojek online sebelumnya, tinggal nunggu doang.
Perkiraan waktu driver untuk nyampe sekitar dua menit, Wonyoung bongkar tasnya buat keluar barang yang mau dia kasih buat Yujin nanti.
Driver ojek online itu akhirnya nyampe, buru-buru dia samperin sang driver. Gak sabar mau ketemu Yujin.
Selama perjalanan, Wonyoung bersyukur karena driver ojek itu gak ajak ngobrol dia. Karena Wonyoung pasti cuma 'hah? oke atau iya' meskipun gak tau pertanyaan yang dilontarin.
Beda kalo yang nanya Yujin, pasti Wonyoung modus nempel-nempel. Naksir Yujin dia tuh.
Sampe di kampus, Wonyoung bayar ojek online tadi terus nunggu Yujin di kantin kampus. Banyak banget orang-orang yang ngelirik ke arah Wonyoung, selain karena mukanya yang cantik, rok seragam Wonyoung yang pendek itu bikin salfok.
Kak Yujin
Kak, Wony nunggu di kantin kampus ya|
Selagi nunggu, Wonyoung mainin hpnya. Gak tau kalo banyak cowo-cowo di sana yang ngeliatin dia. Salah satu dari mereka deketin Wonyoung.
"Hai cantik, sendiri aja? Kakak temenin ya?"
"Buru-buru amat, Jin?" kata Minju ke Yujin yang buru-buru masukin semua barangnya ke dalem tas.
"Iya, udah ditungguin soalnya. Orangnya udah di kantin, duluan ya" Yujin jalan ninggalin Minju ke kantin.
"Ihh, ikut dong Jin." Minju samain langkahnya sama Yujin. Kepo Yujin mau ketemu siapa.
"Emang mau ketemu siapa sih?"
"Nanti juga lo, liat"
Sampe di kantin kampus yang letaknya di lantai dasar, Yujin edarin pandangannya buat nyari Wonyoung.
Dan ketemu, Yujin kepalin tangannya begitu liat Wonyoung yang digodain sama anak-anak berandalan kampus.
"Lepasin dia." kata Yujin datar sambil gebrak meja, pelan. Yujin gak senekat itu, dia cuma anak beasiswa.
"Wow, ada pahlawan kesiangan ya di sini?" Kata orang itu ngeremehin. Sedangkan temen-temennya di belakang sana udah mendekat, siap-siap kalo misalkan di suruh berantem sama Yujin.
"Jangan buat masalah di sini." Yujin narik Wonyoung ke belakangnya, cewe itu langsung sembunyi di balik Yujin sambil remes tas cowo itu.
"Gue bakal inget lo!" kata cowo itu terus pergi sama temen-temennya.
"Gapapa kan?" Wonyoung cuma geleng pelan. Yujin lepas jaketnya terus dia iket di pinggang cewe itu.
"Ganti roknya, ini udah terlalu pendek."
Minju yang tadinya cuma liatin kejadian tadi akhirnya nyamperin Yujin. Minju baru tau kalo ada sisi lain dari temennya itu.
"Ekhem, main asal tinggalin aja, pak?"
"Sorry, Nju" jawab Yujin singkat, Minju ngeliat ke arah Wonyoung dan Yujin jadi perantara buat kenalin keduanya.
"Minju, ini Wonyoung. Wonyoung, ini Minju." ya kira-kira gitu cara Yujin kenalin mereka berdua. Keduanya cuma saling lempar senyum.
"Kalo gitu, gue duluan ya, Nju."
"Iya, hati-hati."
Dalem hati, Minju masih penasaran. Wonyoung itu siapanya Yujin sih? Kenapa Yujin perhatian banget?
Tbc