tiga puluh-f.r.i.e.n.d.

270 34 2
                                    

"Huhhh aku tidak pernah mendengar anak itu bermasalah. Tapi sekali bermasalah, langsung sebesar ini.",kesal Seungyeon menghadapi kenyataan bahwa anak dari suaminya kini itu bisa bermasalah sebesar itu.

"Maksud kamu siapa?",tanya Jonghyun sambil menikmati sarapan paginya bersama keluarga kecilnya.

"Tzuyu, pa."

Jonghyun langsung menjatuhkan sendoknya secara tidak sengaja. Wajahnya tampak kaget dan khawatir sekaligus.

"A-apa??"

"Iya. Anakmu, Tzuyu. Anakmu yang bahkan tidak tahu aku ibu tirinya."

"Udah lah ma, Tzuyu udah terlanjur benci sama kita, meskipun dia belum kenal siapa yang dia benci."

"Tzuyu kena masalah? Masalah apa?",tanya Jonghyun benar benar khawatir, menghiraukan perkataan anaknya barusan.

"Salah paham, pa. Tzuyu dituduh."

"Dituduh apa?!",Jonghyun mulai tak sabar.

"Yaudah kamu tenang dulu dong. Aku bakal jelasin baik baik. Jadi, Tzuyu difitnah pergi ke bar malam, dan menggoda pria pria tua disana. Bahkan, ada yang mengunggah fotonya. Tapi, yang lain berkata itu editan. Aku juga pusing. Masalahnya begitu rumit. Belum lagi mereka bilang Tzuyu sempat diteror dengan manekin. Huuhhh aku tidak pernah menangani masalah serumit ini di sekolah semenjak kematian Jisoo."

"Lalu kenapa kalian tidak membelanya?! Bagaimanapun, kalian tetap keluarganya!",tegas Jonghyun tak terima anak kesayangannya diperlakukan seperti itu.

"Pa, papa belum tahu Jeongyeon deket sama Tzuyu? Papa sih kerjaaaa aja terus. Gausah peduliin anaknya.",kesal Jeongyeon pada ayahnya.

"Iya. Bahkan Tzuyu sering kok kesini. Kamu belum tahu rupanya?",timpal Seungyeon.

"Makanya, Jeongyeon bahkan sering bela Tzuyu. Jeongyeon sayang sama Tzuyu. Tzuyu orangnya benar benar baik. Sampe Jeongyeon nganggap Tzuyu bener bener adek kandung Jeongyeon, pa. Tapi... Jeongyeon belum berani bilang kalo Jeongyeon saudara tirinya. Jeongyeon takut Tzuyu benci sama Jeongyeon.",jelas Jeongyeon sambil menunduk memainkan jemarinya.

"Benarkah? Wah berarti papa benar benar gila kerja selama ini. Papa tidak tahu kalian berdua sesayang itu pada Tzuyu. Papa bangga sama kamu, Jeongyeon. Sama kamu juga, sayang. Makasih udah menjaga anakku selama ini di sekolah. "

"Iiihh papa selalu ngomong gitu deh. Emang anak papa cuma yuyu?",kata Jeongyeon pura pura kesal. Papanya hanya terkekeh menanggapi.

Ya, Jeongyeon tahu betapa sayangnya papanya itu pada Tzuyu. Melebihi apapun. Jeongyeon juga tidak pernah iri. Dia merasa, dirinya sudah cukup beruntung dipertanggungjawabkan oleh papanya. Dia bahkan tinggal dengan kedua orangtuanya. Berbeda dengan Tzuyu, yang tinggal sebatang kara, dan bahkan tidak pernah bertemu dengan papanya sendiri lagi setelah kematian mamanya.

Jeongyeon malah merasa dia harusnya menjadi semangat untuk Tzuyu.

Namun sayang, Jeongyeon tidak cukup kuat untuk melawan permintaan Jennie. Jeongyeon sudah mendengar rumor tentang kejamnya Jennie dkk. Mereka tidak akan segan segan melakukan hal yang tidak terduga.

Jeongyeon sebagai gadis biasa, tentu takut dengan hal itu. Lagipula, Jennie mengetahui latar belakang Jeongyeon yang merupakan anak haram.

Jeongyeon tidak mau kalau sampai hal itu tersebar dan menjatuhkan reputasi papanya sebagai pemimpin sebuah perusahaan besar.

Sampai sampai, ketika Jennie menyuruhnya mengedit dan mengupload foto itu, Jeongyeon hanya bisa menuruti mereka dengan berat hati dan penuh rasa bersalah.

BUCINtopia | Kim Junkyu Treasure × Chou Tzuyu Twice | New Fanfict TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang