Bab 19

378 39 3
                                        

Menjauh darimu merupakan salah satu cara Aku mencintaimu

Yusuf  membacakan doa tepat di pucuk kepala Atika. Semua orang tersenyum melihat mereka berdua yang kini sudah sah sebagai suami istri. Maya juga tersenyum melihat sahabatnya sekarang sudah menjadi istri orang. Sedangkan Rahman hanya diam menatap dengan pandangan datar.

Atika terduduk dari tidurnya. Nafasnya tak beraturan setelah menyadari mimpi yang dia alami seperti sangat nyata. Apa yang di dalam pikirannya sampai-sampai ia bermimpi demikian.

Setelah merasa tenang. Atika tersadar bahwa dia ternyata tertidur di meja belajarnya. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Ternyata dia ketiduran setelah membaca.

Atika beranjak menuju kamar mandi dan mengambil wudhu. Itu merupakan salah satu rutinitasnya.

Setelah selesai Atika menuju tempat tidur dan membaca ayat kursi dan tiga surat qul agar terhindar dari mimpi buruk.

~~~

"Awas aja lo za. Gua kalahin Lo malam ini" kata Refan. Reza menanggapi dengan senyuman "coba aja kalo bisa".

Ravi memakan cemilan sambil menonton teman-temannya yang sedang bermain game itu. Dia merasa terhibur melihat mereka bersaing.

"Si Refan payah" teriak Rahman yang habis keluar dari kamar mandi. Dia juga melihat Reza dan Refan sedang berperang di dunia game.

"Alahhh... kalah lagi kalah lagi" ucap Refan dengan wajah kesal. Reza tersenyum puas melihatnya.

"Udah lah.. gua mau tidur " seru Refan meloncat ke arah kasur Rahman.

Reza ikut melompat menindih tubuh Refan. "Woi... Badan gua sakit neh" teriak Refan.

Rahman juga ikut-ikutan. "Turun gak Lo pada" ucap Refan merasa tercekik.

Ravi tertawa geli melihat tingkah sahabatnya itu. "Gua kasian sama tu kasur" timpalnya.

Merasa kasian dengan jeritan Refan. Rahman pun berdiri begitupun Reza.
Mereka tertawa melihat wajah Refan yang memerah.

"Untung temen. Coba kalo lawan. Gua garap lu pada" ucap Refan memegang bagian tubuhnya yang kesakitan.

"Kapan lagi fan. Kita udah mau lulus dan gak bisa kek ginian lagi" kata Reza.

Rahman mengangguk setuju. Sedangkan Ravi acuh. Dia mengambil bantal dan tidur di tepi kasur.

Reza juga ikut tidur disamping Ravi. Rahman disamping Reza dan Refan di samping Rahman.

Mereka menatap langit-langit kamar.
"Gak terasa udah mau lulus. Lu pada kuliah dimana?" Tanya Refan memulai obrolan.

"Kalo gua deket-deket aja" jawab Reza.
"Gua juga" Sahut Ravi.

Sedangkan Rahman hanya diam. "Kalo Lo man?" Tanya Refan.

"Luar negri" jawab Rahman. Reza hanya mengangguk mengerti. Dia sudah tahu rencana Rahman.

Rahman Atika||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang