Ketika kau tak mampu menyeka air mata kesedihannya maka peluklah ia melalui doa.
••
•
Rahman membalikkan langkahnya kembali ke mobil. Hatinya berdengung hebat saat mendengar seluruh cerita Atika. Semenjak melihat Atika keluar dari mobil Arif. Rahman mengikutinya hingga di daun pintu. Atika masuk kedalam menangis tersedu-sedu dipelukan Bu Rini. Awalnya Rahman tidak ingin ikut campur, tapi entah kenapa hati kecilnya bergerak mengatakan jangan pergi dulu.
Setelah masuk kedalam mobil. Rahman tidak tahu harus berbuat apa. Dia sedih mendengar cerita Atika, tentu saja. Cerita Atika sangat menyayat hati.
Bayangkan. Dia dari kecil sudah bernasib malang, tanpa kasih sayang seorang ayah dan ibunya. Atika terpaksa dititipkan oleh ibunya di panti asuhan karena dikejar oleh kolektor gara-gara ayahnya meninggalkan hutang yang begitu banyak dan lari entah kemana membiarkan anak dan istrinya sengsara.
Dan setelah Atika besar, dia diberitahu saat ibu kandungnya sudah meninggal. Dan sekarang dia dipertemukan dengan ayah kandungnya yang sekarang bahagia dengan keluarga barunya, tanpa tahu putrinya yang lain sedang sengsara.
Rahman memukul stir mobilnya. Tangannya gatal ingin dilayangkan ke wajah seseorang yang membuat Atika menangis.
Rahman menatap hp nya yang ternyata sedari tadi berdering.
"Halo"
"Assalamualaikum Rahman. Tadi aku liat mobil kamu didepan panti asuhan Muhammadiyah. Kamu ya?" Tanya seorang wanita yang tidak lain adalah Hani.
"Iya" balas Rahman. Sejenak tidak ada suara dari seberang sana. Rahman kira sambungan teleponnya sudah terputus.
"Oh.. yaudah, udah dulu ya man. Assalamualaikum" pamit Hani.
"Wa'alaikumussalam" jawab Rahman lalu memutuskan panggilan.
Entah kenapa hatinya ikut kesal dengan Hani. Semenjak tahu bahwa ayah Hani juga adalah ayah Atika. Meskipun Hani tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
~~~
Penampilan baru Hani membuat orang menatapnya dengan berbagai tatapan. Ada yang memuji dalam hati dan ada yang terang-terangan memujinya.
Hani hanya bersikap santai tidak begitu menanggapi. 4R yang melihatnya pun ikut ternganga, kecuali Rahman. Dia tidak begitu peduli.
"Weee si Hani udah berubah ni kayak Atika." Seru Refan.
"Gue udah yakin dari awal mereka temenan" timpal Reza.
"Gak salah lagi. Si Atika bikin orang-orang berubah jadi lebih baik. Ya gak man?" . Rahman tidak menanggapi perkataan sohibnya itu. Dia sibuk menscrool hp nya.
"Si Rahman kenapa sih?" Bisik Refan kepada Reza. Reza mengedikkan bahunya acuh.
Mereka pikir Rahman akan kaget dengan tampilan baru Hani. Ternyata tidak sama sekali. Atau Rahman sudah tahu?
"Assalamualaikum 4R" seru Hani dengan raut wajah senang.
"Wa'alaikumussalam ukhti.. cie udah tampil beda ni ya" goda Refan.
Hani tersenyum " mm.. insyaallah mau jadi yang lebih baik"."Yaudah, sana. Gak usah deket laki-laki lagi" ucap Rahman menimpali membuat suasana hening seketika.
Cara bicara Rahman sangat tidak enak didengar. Seolah memberi kode kepada Hani agar tidak dekat dengannya.
Reza menyenggol bahu Rahman yang masih menatap hp nya.
"Apaan sih?" Kesal Rahman saat Reza menyenggolnya.Rahman menatap Reza yang menunjukkan bahwa Hani terlihat murung mendengar kata-kata Rahman tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rahman Atika||END
Teen FictionAtika, gadis cantik yang sederhana dikenal dengan keramahannya membuat banyak laki-laki terpikat padanya. Tapi karena ilmu agama yang dia teguhkan sehingga membuat orang segan untuk dekat dengannya. Rahman, cowok yang menggelar tinggi status MOST WA...