Bab 21

343 31 0
                                    


Jika seseorang mengecewakanmu, maka akan datang seseorang yang tidak mungkin tega mengecewakanmu.
-fahhifa_

"Andaikan kak Yusuf melamarmu, apa kamu akan menerimanya?" Tanya Maya hingga membuat Atika terbatuk-batuk. Atika menatap Maya horor. "Apa yang kamu bicarakan?" Tanya Atika tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Maya barusan.

Maya terkekeh melihat ekspresi wajah Atika "kamu sangat lucu Atika, aku sangat gemes melihat wajah polosmu itu" ucap Maya sambil mencubit pipi Atika.

"bagaimana menurutmu jika sungguh terjadi ?" Tanya Maya menaik turunkan kedua alisnya untuk menggoda Atika.

Atika menghembuskan nafas lelah "jangan menggodaku maya, aku ingin fokus dengan kuliahku terlebih dahulu. Aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang di berikan oleh Pak Abdul, aku berhutang banyak padanya" ujar Atika sambil mengaduk-aduk jus jeruknya.

Atika menganggukkan kepalanya mengerti "tapi bagaimana jika Pak Abdul menginginkan kamu dan Kak Yusuf hmm itu.." goda Maya kembali. Atika menatap tajam Maya "jangan lagi" tukas Atika.

"Haha..kau sungguh lucu, kau pasti mau sekali bukan?" Ucap Maya yang membuat Atika menggelengkan kepalanya.

"Assalamualaikum ukhti..., asik banget ceritanya. Lagi ngegosipin aku ya?" Ucap Aliya datang secara tiba-tiba.

"Wa'alaikumussalam, sejak kapan kamu ada disini?" Tanya Maya menatap Aliya yang duduk di sampingnya. Aliya menatap arlojinya dan menatap Maya " 3 menit 30 detik yang lalu" jawabnya. Maya menatap malas Aliya dan yang di tatap hanya menyengir kuda. "Gak kok, baru aja tadi" kata Aliya.

"Btw ini lagi ngomongin apaan sih?" Tanya Aliya berbisik penasaran. Maya ingin menjawab tapi di potong cepat oleh Atika "gak kok Al, kamu udah selesai kuliah hari ini?" Atika mengalihkan topik. Aliya mengangguk "bentar lagi pulang, lagi nungguin sopir" jawab Aliya.

"Aku kayaknya bentar lagi juga mau pulang cepat, mau nganter mama terapi" ujar Maya.

"Yaudah, kita ke depan aja dulu. Aku juga mau pulang" ujar Atika yang di setujui oleh Maya dan Aliya.

Saat mereka sudah sampai di halte, tukang ojek berhenti di depan mereka. Atika, Maya dan Aliya saling menatap. " Siapa yang mesan gojek?" Bisik Aliya yang di balas gelengan oleh Maya dan Atika.

"Yang namanya neng Atika mana ya?" Tanya tukang ojek. Maya dan Aliya menatap Atika yang kebingungan.

"Saya pak, kenapa ya?" Tanya Atika.
"Tadi ada yang mesan ojek buat neng Atika" ujar tukang ojek.

Kali ini Atika tidak salah menduga lagi, sosok itulah yang memesan ojek.
"cancel ajalah pak, saya naik angkot" ujar Atika.
"Tapi udah di bayar kok neng, mau ke panti asuhan Muhammadiyah kan?".
"Gak papa pak, anggap aja rezekinya bapak" kata Atika. Setelah itu tukang ojek pun pergi karena ia juga tidak akan memaksa.

"Aneh banget, sebenarnya kerjaan siapa sih?" Maya juga merasa bingung. "Apa jangan-jangan penguntit?" Aliya menimpali.
"Gak usah ngarang deh Al, buat apa juga dia nguntit Atika?" Ucap Maya.
"Mungkin dia suka kali sama Atika, hati-hati lo ka. Kayaknya dia bukan orang biasa deh, tuh buktinya dia tau alamat kamu. Pasti dia ngikutin kamu" ujar Aliya. Atika pun sebenarnya juga menduga seperti itu.

Rahman Atika||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang