Suasana ibu kota sore ini cukup sibuk. Kendaraan yang berlalu lalang, serta bunyi klakson yang memengkakan telinga.
"Bang, kiri Bang!"
Tampak seorang gadis dengan seragam SMA yang masih melekat di tubuhnya turun dari angkot.
"Nih, Bang uangnya."
Setelah memberikan uang, ia segera pergi ke suatu tempat. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari sebelumnya. Gadis itu mendekati warung milik wanita paruh baya, yang bernama Bu Suk. Bu Sukmiyati nama lengkapnya. Di belakang warung, ia melihat seseorang yang dicarinya sedang merokok.
Arsen merasa ada seseorang yang memperhatikan. Ketika tahu bahwa yang menemui adalah gadisnya, ia menginjak rokoknya agar mati.
"Sini!" ucapnya sambil menepuk pahanya.
"Kenapa?" Arsen mengelus lembut surai hitam gadisnya.
Sebenarnya gadis itu ragu untuk membicarakan apa yang sedang terjadi.
"I-ini."
Arsen mengernyitkan kening bingung. Namun, sedetik kemudian ia mengambil benda itu. Matanya menajam menatap benda kecil namun panjang yang memperlihatkan dua garis merah.
"Maksud lo apa?!" tanya Arsen dengan nada tinggi. Wajahnya memerah, tangannya mengepal menahan amarah.
Gadis itu bungkam tubuhnya gemetar. Matanya menatap Arsen penuh akan ketakutan.
"Gue nanya Elina Putri! Lo punya mulut kan?" bentak Arsen sembari mencengkeram bahu Elina.
"A-aku hamil anak kamu."
Arsen berdecih, "Gue mau lo gugurin kandungan itu! Soal biaya itu urusan gue." Setelah mengucapkan kalimat itu, ia pergi meninggalkan gadisnya seorang diri.
~saudade~
Cerita ini pernah dipublish pada Agustus 2020. Alur tetap sama, hanya ganti nama tokoh saja.
^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Saudade: Jejak Rindu
Teen Fiction"Aku hamil." "Gue mau lo gugurin kandungan lo! Dan masalah selesai." Hanya karena rasa cemburu di hati Arsen membuatnya gelap mata sampai merenggut kesucian Elina, pacarnya sendiri. ______ 2020