PROLOG (POINT OF VIEW THE MAIN CHARACTERS)

104 4 0
                                    


Sambil baca, di play lagu di atasnya yaa😊 enjoy!



(GERY'S POV)

"Ger, mau ice cream" pintanya.

"Iya habis ini kita mampir beli ice cream"

"Asyikkk.. mau banyak ya"

"Satu aja Nad"

"Aku mau banyak", dia sedikit berfikir, "lima" putusnya.

"Dua atau nggak sama sekali" tegasku.

"Kamu udah mulai bangkrut ya sekarang?"

"Enak aja, aku bisa beli sama pabrik-pabriknya kalau mau!"

Hari ini adalah hari minggu, aku menghabiskan liburku di rumah bersama seorang wanita yang sudah ku anggap seperti adik sendiri.

Nada, itulah nama panggilannya. Gadis manja ini selalu datang membawa keributan.

Pagi tadi ia datang lalu tiba-tiba membangunkanku.

Mengoles masker di wajahku juga wajahnya, lalu kami merayakan sepi di ruang keluarga sambil menonton film kartun favoritku.

Lebih tepatnya aku yang menonton sendiri.

Dia lebih asik tidur di pangkuanku sambil memainkan game di gadgetnya. Sesekali ku suapi dia dengan popcorn yang ada di toples bergantian denganku juga yang memakannya.

 Sesekali ku suapi dia dengan popcorn yang ada di toples bergantian denganku juga yang memakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terus kalau bisa beli pabriknya, kenapa gak boleh minta banyak?"

Aku mendengus kesal, terakhir kali ia minta cokelat membuatku sangat frustasi. Ia merengek sambil terus mengeluhkan giginya yang sakit.

Bukan karena giginya yang berlubang, tapi karena giginya yang sensitif dengan makanan manis.

Lagipula aku ini anak sultan. Mana mungkin perkara ice cream saja tidak mampu membeli.

"Gak usah ngadi ngadi! Aku males ya kalau kamu sakit gigi lagi terus ngerepotin aku!" terlihat gadis itu hanya bisa terdiam pasrah karena keinginannya tidak terpenuhi.

Kalian pasti berfikir kalau ada hubungan spesial diantara kami. Jawabannya adalah sama sekali tidak. Keluarga kami sudah berteman bahkan sejak kami belum dilahirkan.

Aku menyayanginya bagaikan seorang kakak kepada adik, tidak pernah lebih.

Dia adalah gadis yang sangat ceria. Dua puluh tahun sudah aku menemaninya, dan selama itu ia selalu membuntutiku.

Menyebalkan memang, kami selalu berada di sekolah yang sama dari mulai TK, SD,SMP dan SMA. Namun saat kami memutuskan ikut seleksi Perguruan Tinggi, ia gagal.

Saat itu ia menangis, sakit rasanya tiap aku melihatnya menangis.
Jangan tanya bagaimana hasil test ku, sudah pasti di terima. Selain tampan dan kaya raya, aku ini cukup pintar. Ralat! Aku memang pintar dan cerdas.

SELENOPHILE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang