"Ih, sejak kapan sih Gery jadi suka main game!"
"Udah lama. Nada aja yang gak tau."
"Mana mungkin Nada gak tau! Gery kan dari dulu bala-bala cupu. Mainnya sama buku terus."
"Berisik. Gery lagi fokus nih."
"Bodo amat wleee. Lagian kamar Gery aja isinya buku semua, terus kalo gak buku ya hobby Gery kan ngegam.."
"Sayang, diem."
DEG!
Kata-kata itu seperti mantra yang membuatku benar-benar tersihir dan terdiam cukup lama hingga aku melihat Gery yang kini sedang menahan tawanya.
"Cih. Bisanya bikin orang baper mulu. Gak asik tau bercandanya." Kataku sambil mengerucutkan bibir.
"Kenapa sih dari tadi marah-marah terus. Nada lagi PMS?" Tanyanya sambil mengelus puncak kepalaku.
Aku memutar bola mataku malas, apa dia lupa? Ini adalah hari ulang tahunku. Bukannya melakukan sesuatu hal untuk membuatku senang, ia malah asyik bermain game tanpa memperdulikanku.
Karena kesal, ku rampas ponsel yang ada ditangannya.
"Ini hari ulang tahun Nada kalau kamu lupa."
"Gery tau kok, kan barusan abis tiup lilin."
"Hih nyebelin! Tiup lilin doang mah Nada juga bisa sendiri!"
"Terus Nada maunya apa?"
"Mau hadiah lah! Gery gimana sih. Gak peka banget."
"Yaudah Nada mau minta apa?"
"Nada mau diseriusin.." Kataku jujur. Bukan Nada namanya kalau gak blak-blakan.
"Kurang serius apa lagi pertunangan kita selama ini."
"Hah?" Tunangan katanya? Sejak kapan kita tunangan.
"Yeh malah bengong. Haha bercanda kali serius amat. Yaudah Gery pulang dulu udah malem. Sini.." Katanya sambil mengulurkan satu tangannya.
Aku yang kebingungan melihat tangannya terulur itu langsung menyalimi tangan Gery, tapi ia malah menoyor kepalaku lalu menarik ponselnya yang sedari tadi ada pada genggamanku.
"Dasar bego, balikin HP Gery."
Wajahku kini merah padam. Aku benar-benar malu setengah mati. Ku pikir ia menyuruhku untuk menyalimi karena mau pulang. Ternyata Gery meminta aku mengembalikan ponselnya yang sempat ku rampas.
"Gerr...." Kataku sambil menarik-narik jaketnya.
"Apa lagi?"
"Jangan dulu pulang. Baru juga jam sepuluh." Pintaku manja.
"Gery capek. Mau istirahat."
Kulihat matanya yang memang sedikit kelelahan. Tapi aku tetaplah aku yang keras kepala.
"Ya Gery istirahat disini aja, lagian ulang tahun Nada kan bentar lagi udahan. Seharian ini Nada malah dibikin kesel mulu, senengnya cuman bentar. Tega ?
Gery mengembuskan nafasnya kasar. Tak tega melihatku yang merengek terus-terusan akhirnya ia mengalah. Disimpan kembali kunci dan jaketnya lalu ia kembali duduk di sofa.
"Tuan putri mau ngapain sekarang? Gimana kalau kita nonton kartun?"
"Hmm.. boleh deh kalau Gery maksa." Tawa kami pun pecah.
Kami menonton film Doraemon the Movie: Nobita's Chronicle of the Moon Exploration
Ceritanya kurang lebih seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELENOPHILE (Completed)
RomanceSeorang gadis berkulit putih dengan rambut kuncir kuda sedang memainkan ponselnya. Pakaiannya tampak sederhana, semburat senyumnya pun sangat hangat meski jarang ia tampakkan di depan banyak orang. Wajah seriusnya begitu cantik, kalau marah ia terl...