Chapter 11

16 2 8
                                    

Hai! hari ini aku UP dua part sekaligus sebagai gantinya dua hari kedepan aku bakal istirahat dulu.

So.. enjoy guys 😊

***

Hari sudah berganti, matahari sudah bersiap-siap menyinari bumi. Aku bergegas bangun kemudian mandi.

Pukul tujuh nanti, aku harus mengikuti mata kuliah Gamtek (Menggambar Teknik).

Dosennya cukup galak, oleh sebab itu aku harus datang lebih awal agar jangan sampai kesiangan.

"Maaa.. Paa... Nada berangkat."

"Loh.. loh gak sarapan dulu atuh nak?"

"Mana sempat.. keburu telat." Kataku sambil mencium punggung tangan mama dan papaku secara bergantian.

Saat sudah siap berangkat aku membalikkan badan dan menghampiri ibuku kembali.

"Minta ongkos, he-he. Sekalian uang jajannya." Ibuku berdecak pelan.

"Nya kan, kalau udah urusan uang kamu sigana teh ada di garis terdepan. Ini pegang sekalian buat jajan seminggu, nanti sore mama sama papa berangkat lagi. Biasa si papah ada kerjaan di Semarang." Aku menghembuskan nafasku kasar.

Tak bisakah mereka menetap tanpa memikirkan pekerjaan?."

"Iya,iya.. terserah.. Nad berangkat dulu takut kesiangan. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

***

Waktu menunjukkan pukul 8.40. Mata kuliah selama 2 SKS ku pun telah usai.

Aku berjalan melewati lorong-lorong kampus yang sesekali dihalangi oleh mahasiswa-mahasiswi tidak tahu aturan.

(Duduk tuh di kursi, bukan ngampar di lantai! Ngehalangin jalan tau). Batinku. 

Tentu saja, aku hanya berani mengumpat di dalam hati, dan entah mengapa sejak kejadian tempo hari hatiku masih belum sepenuhnya membaik.

Ditambah lagi mata kuliah tadi yang cukup melelahkan otak udangku.

"Aku mau ke kantin dulu laper." katanya sambil merangkul pundakku. Siapa lagi kalau bukan sahabatku Gery. Huh, menganggetkan saja!

"Ke kantin ya tinggal ke kantin aja, kenapa harus laporan sih."

"Buset, galak banget anak orang. Barusan mata kuliah apa? Gamtek?"

"Kok tau?" ia terkekeh pelan.

"Pantesan haha, ayo ke kantin."

"Nada gak laper."

"Gak nanya."

"Terus ngapain ngajakin ke kantin kalau gak ngajak makan bareng bambang!."

"Dih, yang ngajakin makan bareng siapa? Gery ngajak ke kantin ya itu artinya temenin Gery makan. Gery males makan sendiri. Takut ciwi-ciwi pada godain." Ucapnya santai.

"Wah ngajak war!" ia hanya tertawa kemudian menuntunku menuju kantin yang letaknya tidak jauh dari fakultas kami.

"Mbak siomaynya dua porsi ya." Alisku mengkerut.

"Kok dua porsi? Nada udah bilang gak laper Ger."

"Yang pesenin buat situ siapa? Gery laper makanya pesen dua porsi."

"Nyebelin!"

Ketika pesanan Gery sampai di meja yang kami duduki, Gery berlaga seperti seorang chef yang sedang mencium bau harum dari siomaynya.

SELENOPHILE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang