Chapter 12

13 2 5
                                    

"Ah, emang cowok yang berbakti sama orang tua itu idaman banget ya Nad."

Aku bergidik geli melihat tingkah laku temanku yang satu ini.

Kami pun latihan dengan membawakan lagu "Best Part" dari Daniel Caesar ft. H.E.R.

Saat ini Nando menjadi teman duetku sambil memainkan bass nya. 

Suaranya pun cukup bagus. Ada harmoni yang kami mainkan dan sedikit aransemen yang diganti agar lagu ini terlihat jadi lebih berkarakter.

It's the sunrise
And those brown eyes, yes
You're the one that I desire
When we wake up
And then we make love
It makes me feel so nice

You're my water when I'm stuck in the desert
You're the Tylenol I take when my head hurts
You're the sunshine on my

I just wanna see

I just wanna see how beautiful you are
You know that I see it
I know you're a star

Where you go I follow
No matter how far
If life is a movie
Oh you're the best part, oh oh oh
You're the best part, oh oh oh
Best part

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Tidak mungkin aku pulang sendiri.

Lagi pula teman-temanku pun berbeda arah, tak enak rasanya jika merepotkan mereka untuk mengantarku terlebih dahulu. 

Akhirnya aku memutuskan untuk meminta Gery menjemputku. Gery berjanji akan menjemputku dan sampai sekitar setengah jam lagi. 

Hingga akhirnya seseorang datang ke studio musik kami membawa begitu banyak makanan favoritku.

Aku sudah menduganya. Kemudian ku raih ponsel di dalam tasku dan menghubunginya.

"Kan aku udah bilang, jangan kirim-kirim makanan tengah malam lagi sayang" Jawabku ketus.

"Ya habisnya hari ini kamu makannya sedikit, aku khawatir badanmu makin kecil kayak fried chicken kantin sekolah yang dagingnya dikit terus terigunya banyak"

terdengar suara tawa di ujung telepon, aku membuang nafasku kasar.

Tak lupa aku ucapkan terima kasih atas kiriman makanan yang sudah dia beli melalui aplikasi online, sambil ku bagi semua makanan tersebut kepada teman-temanku.

"Ini udah terlalu larut, kamu nginep disana sama Killa?"

Entah sedang berada dimana fikiranku saat ini. Tanpa berfikir panjang kujawab pertanyaan Kevin seadanya.

"Gery lagi di jalan, sebentar lagi aku langsung pulang".

"Oh" jawabnya singkat hingga akhirnya sambungan telepon pun tiba-tiba terputus.

Dia benar-benar mengakhiri percakapan kami tanpa mengucap sepatah dua patah salam perpisahan kepadaku.

Aku memutar bola mataku malas "hih, dasar cemburuan" batinku.

Tapi tunggu.. tunggu sebentar! Astaga aku lupa, Kevin kan tidak suka aku dekat-dekat dengan Gery.

Aku menggigit ujung bibirku. Buru-buru kukirim pesan kepada Kevin agar tidak terjadi salah paham.

(Message)

Kevin

Sayang maaf..

Gak ada yang anter aku pulang

Nando, Genta sama Killa beda arah soalnya.

SELENOPHILE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang