Chapter 8

10 2 1
                                    

Hai! Aku kembali. 

Siapa kangen sama Kevin, Nada dan Gery?

Sebagai permintaan maaf, aku Up dua chapter sekaligus.

Special juga karena hari ini idola ku ulang tahun! 🎈🎈🎈😁

Selamat membaca!


***

"YUHUUUU...! ANYBODY HOMEEEE...". Terdengar suara diluar sana yang terus mengganggu indra pendengaranku. 

Bukan abang tukang sayur yang mangkal di depan komplek atau pun tukang roti keliling.

Aku akan sangat bersyukur apabila yang teriak mereka daripada manusia sedikit adab ini. Tidak! Ini tidak boleh terjadi. Tidak akan ku biarkan ia merusak minggu pagiku!.

Tapi bagaimana caranya? Mengunci kamar pun percuma. Ia punya seluruh akses menuju rumahku.

Terakhir kali aku tidak ingin diganggu, aku menempelkan kunci di lubang pintu agar dia tidak bisa membukanya. Namun nahas, pintu kamarku berakhir rusak karena berhasil ia dobrak.

Bukannya merasa berdosa ia malah bilang siapa suruh kuncinya digantung? Dia pikir aku pingsan di dalam kamar makanya di dobrak. Menyebalkan bukan?

Sekarang apa yang harus aku lakukan? Readers, kalian punya saran? Jika ada, tolong selamatkan aku!

Buru-buru ku tarik selimutku hingga menutupi kepala. Kini bedebah itu sudah berada dipinggir kasurku.

Bisa kurasakan aura-aura negatifnya ketika tangan kekarnya berusaha menarik selimutku yang malang.

"Gak usah pura-pura tidur, cepet bangun pemalas!"

"Gak mau! Nad masih ngantuk!" ku Tarik kembali selimutku hingga kepala, kemudian bajingan itu malah menutup mukaku dengan bantal, lalu guling yang membuatku jadi susah bernafas.

Akhirnya aku reflek membuka selimutku sambil memburu udara sebanyak mungkin.

"WOY! Gila apa? Gery mau bunuh Nada?"

"Iya emangnya kenapa?" jawabnya santai.

Aku bersumpah dia akan jadi orang pertama yang ku gentayangi kalau sampai aku mati konyol karenanya.

"PERGI!!!" kulempar satu buah bantal ke arah mukanya. Bukannya menjauh ia malah menghampiriku.

"Kemaren katanya mau pinjem novel, sekarang Gery dateng malah diusir." Aku menghembuskan nafasku kasar.

Benar juga, semalam aku geram karena perbuatan Linka di game.

Ia terus-terusan mencari perhatian Kevin dengan cara membahas novel-novel yang aku sama sekali tidak paham. Bagaimana bisa aku paham, membaca saja tidak pernah. 

Tak kusangka ternyata Kevin dan Linka mempunyai hobby yang sama. Sama-sama suka membaca buku novel.

Lalu aku merengek pada Gery untuk meminjamkan novelnya. Tentu saja novel yang ringan dibaca, biar bagaimana pun aku ini pemula.

"Yaudah mana sini bukunya."

"Nih" ia menyodorkan empat novel karya Tere Liye kemudian kulihat judulnya yaitu Bumi, Bulan, Matahari, dan Bintang.

Aku mengerutkan keningku bingung.

Aku mengerutkan keningku bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SELENOPHILE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang