Chapter 3

20 2 1
                                    


"Kamu mau kemana?"

"Aku gak tau, kamu ada saran? Kan kamu orang sini, siapa tau bisa anter aku keliling tempat wisata yang ada di Bandung"

"Kalau itu sih, nanti aku tanya temenku dulu. Soalnya aku jarang pergi-pergian. Aku cuman tau warnet sama tempat jualan kaset PS" jawabku polos.

Ia tertawa sambil mengacak rambutku lalu bertanya lagi untuk memastikan.

"Tapi free kan? Kalo aku ajak jalan lagi mau?"

Aku sedikit mengingat apa saja jadwalku esok lusa, dan sepertinya memang kosong. Akupun tidak memiliki jadwal latihan bersama teman satu band ku.

Kuliah pun hanya satu mata kuliah dan berakhir jam 9 pagi. Aku mengangguk tanda setuju.

"yaudah masuk gih udah malem"

"Gak akan ditarik lagi kan tanganku?"

Ia terkekeh pelan. Lalu aku pun turun dari mobilnya, setelah berpamitan aku tak langsung masuk.

Perlahan kulihat mobilnya yang meninggalkanku, ketika sudah tak terlihat, baru ku langkahkan kakiku ke dalam rumah.

Tanpa sadar garis bibirku membentuk sabit yang sempurna.

***

Alarm di kamarku sudah menjerit pukul setengah lima pagi, aku pun bergegas ke kamar mandi dan mengambil wudhu, lalu bersiap untuk melaksanakan sholat subuh.

Aku ingat hari ini sudah berjanji untuk mengantar Kevin ke tempat wisata. Tentu saja setelah beres kuliah, dia bilang mau menjemputku di kampus.

Tepat pukul 9.30 mata kuliahku usai, dosenku benar-benar betah berada di dalam kelas.

Sudah dari setengah jam yang lalu aku gelisah. Bagaimana tidak, Kevin sudah berada di kampusku dari pukul sembilan kurang lima belas menit.

Kini aku jadi merasa bersalah. Ku langkahkan kakiku sedikit berlari menuju tempat parkir.

Kemudian seseorang tiba-tiba datang merangkul pundak dan otomatis menghentikan langkahku.

"Ngapain sih lari-lari, lagi latihan buat lomba tujuh belasan?"

Kubuang nafasku kasar lalu kusingkirkan tangan yang sedang merangkul pundakku itu.

"Ger, plis ya Nad lagi buru-buru nih. Besok kalau Gery ada di rumah, nanti Nad numpang wifi ya. Mau bunuh monster bareng temen-temen yang lain soalnya.

Duluan byeee!"

kutinggalkan Gery di ujung lorong itu dan akhirnya setelah sedikit berlari dan mencari yang mana mobilnya, sampailah aku di tempat mobil Kevin.

"Kev, sorry.. tadi dosennya lama. Pasti bosen yah nungguin dari tadi" ucapku lirih.

"Aku gak akan bosen nungguin kamu Dian"

"Ih apaan sih, masih pagi juga udah gombal" jawabku sambil sedikit mengerucutkan bibir.

Ia mengacak rambutku sambil tersenyum tulus, entahlah hari ini kevin terlihat lebih segar dari dua hari yang lalu.

Setelah ku perhatikan, ternyata ia mencukur rambutnya menjadi sedikit lebih rapi.

"Nanti di jalan kita mampir makan dulu ya. Kamu pasti belum makan"

Aku hanya mengangguk pertanda setuju. Memang sebelum berangkat ke kampus pun aku belum sempat sarapan.

"Mau makan apa?" ia membuka percakapan sambil tetap menatap jalan setelah cukup lama kami hanya saling berdiam di dalam mobil tanpa obrolan.

SELENOPHILE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang