CHAPTER 15
•
•☆
☆
◌●⋆YEAH! NEW BIG BOSS⋆●◌Saat bangun tadi pagi bahkan saat jimin sudah berada di pesawat ia tidak membuka mulutnya sama sekali. Taehyung juga tidak berniat bertanya kenapa karena dia sudah tahu apa yang terjadi.
Jimin merasa bodoh, kecewa, merasa dibohongi oleh pria yang sangat ia percaya semenjak keluarganya meninggal.
Yoongi yang duduk di depan jimin hanya diam saja sambil bermain phonsel sesekali melirik ke arah taehyung dan namjoon. Yoongi tahu apa yang terjadi kemarin dan mungkin jimin pantas marah.
"Hyung, kau sudah tahu ya". Ucap jimin pelan. Matanya menerawang keluar kaca pesawat. Yoongi yang di tanya menegakkan badannya matanya bergerak gelisa.
"A–aku—"
"Jadi sudah ya–Aku permisi ke kamar mandi". Lirih jimin beranjak dari duduknya menuju kamar mandi.
Taehyung menyandarkan badannya memainkan jari memandangnya saat jimin pergi.
Splas–
Air wastafel membasahi wajahnya. Kepalanya terasa panas sekali.
'eomma hiks'
'pergi jimin–'
'hyung! '
Bayang-bayang masalalu memenuhi pikiranya sejak tadi malam. Jimin trauma untuk ditanggalkan dia membencinya–Prolonged Grief Disorder– Jimin mengalami episode nya. Terduduk di atas closet mengatur nafasnya. Menutup wajahnya, dia menangis sebisanya agar sesaknya bisa berkurang. Mengingat dimana kedua orangtuanya mati didepan matanya, mengingat dimana kakaknya yang melindunginya. Semuanya terasa begitu berat dia membenci dunia mafia sangat membencinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ʏᴇᴀʜ! ɴᴇᴡ ʙɪɢ ʙᴏss • vm
Fanfiction[REVISI FINISH] Kecelakaan lima tahun yang lalu telah membawa perubahan pada sebuah hubungan. Sebuah rahasia yang mereka sembunyikan pada dunia. Dengan lamamya perpisahan mereka berfikir akan membuat kecurigaan mengurang. Namun naas dia harus kemba...