((장 우상 0.4))

4.3K 325 29
                                    

CHAPTER 4

CHAPTER 4

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◌⑅●°⋆YEAH! NEW BIG BOSS⋆°●⑅◌

°°°••°°°

jimin termanggu dalam rumah dengan ke adaan sepi dan gelap hanya ada sinar rembulan di malam hari yang menyinari ruang tengah melewati jendela yang terbuka di sisi kanan dan depanya. Ia masi terdiam dengan tatapan kosong yang ia miliki. Apa ini takdirnya? Dia di jual? Dan tidak ada yang bisa menolongnya.

Apa sebegitu jahatnya takdir padanya? Kenapa semuanya harus jimin yang menanggung? Kenapa tidak orang lain saja?.

Meluruhkan tubuhnya bersandar pada sofa menutup mulutnya saat isakan itu terdengar sangat pilu. Meremat jari-jarinya kesal.

"KIM TAEHYUNG BRENGSEK!!! "
Membanting semua yang ada di depanya tidak peduli itu penting atau tidak. Tubuhnya ia jatuhkan dikarpet bulu meraung menangis keras.

Bahkan Jungkook yang baru saja datang harus menghentikan langkahnya saat mendengar bendah terpecah dan juga suara tangis yang cukup keras. Ia mempercepat langkahnya ke arah jimin yang menjadikan meja sebagai tumpuan untuk dia menangis.

Jungkook memeluk jimin dari samping membiarkan bajunya menjadi basa dan kusut karena remasan jimin.

"Hiks.. ini tidak adil.. Hiks kenapa harus aku hiks".

Jungkook mengelus punggung jimin mendengarkan keluh kesah jimin. Bahkan membiarkan kaosnya menjadi sebagai pengganti tisu untuk mengelap ingusnya.

"Jangan baju ku juga hyung! ". Protesnya.

"Hiks.. Aku mengantuk hiks". Dengan masi sesenggukan jimin ingin ke kamarnya. Jungkook mengangkat brydal menuju kamarnya.

Menaruh jimin di ranjang, menyelimutinya lalu mencium kening jimin lembut.

"Selamat malam hyung". Ucapnya. Lalu mematikan lampu kamar dan meninggalkan jimin tertidur.

Tidak lama jimin membuka matanya perlahan ia meremas jaz yang ia kenakan dan kembali menangis sepuas hatinya.







☜Yeah! New Big Boss
Song : Ghosts by Banners

Paginya Jimin sudah bangun dari pagi buta dimana semua orang masi terlelap dalam tidurnya. Ia menerawang jahu melewati jendela di sampingnya yang ber-embun karena gerimis di luar. Rasa sakit itu ada saat ia mengingat bagaimana dirinya di jual oleg agensinya.

ʏᴇᴀʜ! ɴᴇᴡ ʙɪɢ ʙᴏss • vmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang