[REVISI FINISH]
Kecelakaan lima tahun yang lalu telah membawa perubahan pada sebuah hubungan. Sebuah rahasia yang mereka sembunyikan pada dunia. Dengan lamamya perpisahan mereka berfikir akan membuat kecurigaan mengurang.
Namun naas dia harus kemba...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☆ ☆ ◌●⋆YEAH! NEE BIG BOSS⋆●◌
"TAEHYUNG!" . Jimin menahan tubuh taehyung yang ambruk di pelukanya. Jimin panik saat darah mulai merembes kemeja taehyung. Jimin memanggil-manggil nama taehyung berulang tapi tidak ada jawaban.
"hiks tae? Kim taehyung! Bangun hiks". Jimin menutup luka tembakan di perut bagian kiri taehyung.
"Sstt aku tidak apa". Taehyung bangkit dibantu jimin yang masi menangis. Taehyung menyentuh luka di perutnya yang terasa panas.
"Ta-tapi–"
"Dengar disini masi tidak aman. Lebih baik kita pergi dari sini dulu".
Jimin mengangguk. Mengalungkan tanganya pada pundak jimin. Jimin kesusahan saat membawa tubuh taehyung keluar dari rumah.
"dia masi hidup rupanya". Pria itu mengisi peluru dalam pistolnya dan keluar dari persembunyianya.
Jimin memapah taehyung agar masuk ke dalam mobil. Jimin mengambil alih untuk menyetir. Sedangkan taehyung membuka dasbor mobil mengambil pistol Colt 1911.
"Jimin kita tukar tempat. Ambil ini".
Jimin membelalakan matanya menatap pistol ditangannya. Dia menggeleng saat taehyung menyodorkan pistol padanya.
"cepat!".
"Kau gila? Aku tidak mau, kita pulang".
Taehyung berdecak kesal menarik kesal tangan jimin.
"Baik. Kalau kau tidak mau. Aku akan memperkosamu di tengah jalan".
"tae pleas jangan gila. Kondisi mu tidak baik".
Jimin khawatir bukan main melihat darah yang banyak keluar dari tubuh taehyung.
"Lakukan saja. Aku tidak bisa fokus menembak".
Taehyung menarik tangan jimin dan memberikan pistol itu. Taehyung memindahkan jimin ke kursi penumpang dan sekarang taehyung yang menyetir.
"jangan kecewakan aku dear".
"Yang benar saja kau KIM TAEHYUNG! ". Kesal sekali rasanya.
"aaaaa~~kau mau kita mati?!". Pekik jimin saat taehyung menancapkan gas mobil begitu saja. Rasanya jantung jimin pindah ke perut.
Dorr
"aargg.. Apa-apaan itu". Teriak jimin. Taehyung masi fokus menyetir meski rasa sakit di perutnya tidaklah main-main.
Jimin melihat raut wajah kesakitan taehyung begitu juga dengan keringat yang membasahi wajahnya. Jimin yakin kalau rasanya sangat sakit. Jimin menatap pistol ditanganya. Ragu untuk menggunakan pistol ini.
