Hari Ketika Aku Kehilanganmu

29 8 0
                                    

Pagi itu di kelas, Kyara sangat gelisah dengan semua hal tentang Farel yang ia sembunyikan dari Debby. Gadis itu tak boleh tahu, karena Veyza memintanya untuk tetap merahasiakan dari Debby.

"Kya..., ada apa? Kok lo aneh begini sih?" tanya Debby tiba-tiba, membuat Kyara gelagapan.

"Nggak apa-apa kok Deb, gue baik-baik aja. Nggak ada yang aneh kok," Kyara mencoba terlihat meyakinkan di hadapan Debby.

"Aneh Kya, lo nggak biasanya kaya begini. Lo biasanya ceria dan semangat, hari ini lo beda dan gue tahu perbedaan itu," Debby masih mencurigai Kyara.

"Nggak kok Deb, nggak ada yang aneh," jawab Kyara lagi.

"Kya... ."

"Deb! Please..., nggak usah tanya-tanya terus. Nggak ada yang aneh kok, lo kadang terlalu mau tahu urusan orang lain ya!" bentak Kyara tanpa sadar.

Debby terdiam. Kyara pun menyadari bahwa ia melakukan kesalahan dengan membentak Debby. Ia menyesal sekali sampai harus membentak sahabatnya demi merahasiakan sesuatu.

"Deb, gue... ."

"Nggak apa-apa kok Kya. Maaf ya udah ganggu hidup lo. Gue duluan," ujar Debby, dingin.

Debby benar-benar pergi dari kelas dan meninggalkan Kyara sendirian. Kyara tak mengejarnya, ia memilih tetap membiarkan Debby pergi agar dirinya tidak kelepasan dan membuka rahasia pada gadis itu. Jika bukan karena Veyza yang meminta, maka Kyara takkan pernah melakukannya.

Setelah pulang dari sekolah dan Ekskul, Kyara sudah kembali ke asrama. Ia mendapati Debby yang masih tertidur sambil memeluk Mr. Aldebaran dengan erat. Ia menyalakan lampu, karena hari sudah hampir gelap, tak lama kemudian Debby menggeliat pelan dan merasakan silau saat cahaya lampu menyorot ke arah matanya.

"Deb..., lo udah bangun?" tanya Kyara.

Debby menatapnya datar, gadis itu tentu saja masih ingat dengan apa yang Kyara lakukan padanya tadi siang.

"Deb, gue minta maaf ya soal yang tadi siang. Gue nggak... ."

BRUKKK!!!

Debby memilih keluar dari kamar tanpa mendengarkan Kyara. Kyara -- mau tak mau -- harus menerima konsekuensi itu. Ia tahu kalau Debby akan membencinya setelah apa yang terjadi di kelas tadi pagi.

Ruang makan sudah penuh dengan orang-orang yang akan makan malam. Kyara masuk ke ruang itu tak lama kemudian dan menghampiri Debby yang duduk di meja mereka yang biasanya sambil menatap ke arah meja milik Seven B.

"Deb, Please..., dengar gue dulu. Gue nggak bermaksud... ."

"PERGI!!!" usir Debby kasar.

Semua mata menatap ke arah mereka berdua, termasuk Seven B. Veyza tahu pasti ada apa dengan Kyara dan Debby saat itu, karena dirinya lah yang meminta Kyara merahasiakan perihal ancaman dari Imey.

"Lo nggak mau kan gue tahu apapun yang lo sembunyikan? Kalau begitu pergi! Nggak perlu minta maaf, lo nggak salah! Gue mungkin yang salah karena terlalu percaya bahwa lo akan selalu berbagi apapun sama gue karena gue sahabat lo! Dan gue salah!" teriak Debby, lantang.

Kyara memucat di tempatnya duduk. Sekilas ia menatap Veyza yang sudah memintanya berbohong pada Debby, lalu sedetik kemudian ia berpaling pada Farel yang terlihat ingin sekali mendekat namun sedang tak bisa.

"Ingat perkataan gue baik-baik! Kalau sampai ada apa-apa akibat dari hal yang lo sembunyikan, maka gue nggak akan pernah maafin lo seumur hidup!" tegas Debby.

Kyara pun segera bangkit dari meja itu menuju ke meja lain di mana semua pacar-pacar anggota Seven B berkumpul. Kyara segera berbalik untuk menutupi airmatanya yang luruh agar Debby tak melihatnya.

RaFa ; Ketika Potret Sosokmu Adalah TakdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang