Firasat

35 9 0
                                    

Tok..., tok..., tok...!!!

Debby membukakan pintu dan tersenyum ke arah Farel yang sudah berdiri di hadapannya dengan sebungkus bubur ayam untuk Kyara. Pria itu adalah orang paling tepat janji dan tepat waktu yang pernah Debby kenal. Dia datang tepat seperti yang ia katakan tadi siang dan dia datang membawakan apa yang dia janjikan untuk Kyara.

"Kak Debby ditunggu sama Vey di ruang makan," Farel menyampaikan.

Debby pun mengangguk.

"Titip Kyara ya Far, tolong jagain," pinta Debby.

"Iya Kak. Pasti gue jagain," balas Farel.

Debby pun pergi ke ruang makan menemui Veyza yang sudah menunggunya. Farel membuka pintu kamar itu lebar-lebar dan masuk ke dalam. Kyara masih terlelap setelah meminum obat sore tadi. Farel duduk di sampingnya seraya menggenggam tangannya dengan lembut, Pria itu juga mengecup tangan halus Kyara dengan sepenuh hati.

Kyara mengerejapkan kedua matanya perlahan-lahan, ia berusaha menatap ke arah Farel yang masih mengecup tangannya. Hatinya mendadak berbunga-bunga saat melihat apa yang Farel lakukan.

"Hai sayang," sapa Kyara, lirih.

Farel tersenyum ke arahnya.

"Hai..., gue datang bawain lo bubur ayam. Makan yuk sayang," bujuk Farel.

Kyara menggelengkan kepalanya.

"Mulut gue rasanya nggak enak Far. pahit. Nanti aja ya makannya," tolak Kyara.

Farel memajukan bibirnya beberapa senti, sehingga wajah tampan Pria itu menjadi terlihat sangat lucu. Kyara terkikik geli saat menatapnya.

"Gue udah bela-belain lari-lari di bawah gerimis demi dapat bubur ayam di luar sana. Eh..., pas bubur ayamnya dapet, pacar kesayangan gue malah nggak mau makan. Kan syedih," kini Pria itu bertingkah seakan-akan sedang menangis.

Kyara tentu saja semakin tertawa melihat tingkah laku Farel yang seratus persen kocak. Pria itu selalu saja mampu membuatnya luluh hanya dengan bertingkah aneh seperti yang baru saja terjadi.

"Ya udah, gue mau deh makan sekarang," ujar Kyara, mengalah.

Farel pun segera tersenyum sumringah dan bergegas membuka kotak styrofoam yang tadi di bawanya. Kyara menunggu karena Farel sudah jelas akan memaksa untuk menyuapinya. Ia sedang tak ingin berdebat dengan Pria itu hanya untuk menolak disuapi, karena kepalanya masih terasa sakit.

Suapan pertama, Kyara berusaha menikmati bubur ayam itu meskipun lidahnya terasa pahit.

"Lidah lo terasa pahit banget ya?" tanya Farel.

Kyara mengangguk.

"Ya udah nggak apa-apa. Kalau memang lidah lo terasa pahit, maka lo tinggal melihat ke wajah gue aja biar jadi penawar rasa pahit itu," saran Farel.

"Memangnya wajah lo kenapa?" Kyara bingung.

"Karena wajah gue manis," jawab Farel, seenaknya.

HAHAHAHAHA!!!

Kyara sudah tak tahan lagi, Farel memang seratus persen kocak plus aneh.

"Udah..., sini suap lagi," Farel benar-benar menyuap bubur ke mulut Kyara.

Ponsel Farel berbunyi, Pria itu meletakkan sendok yang sedang dipegangnya. Kyara memperhatikannya mengeluarkan ponsel itu dari dalam sakunya.

"Boleh gue yang lihat?" pinta Kyara.

Farel mengangguk dan memberikan ponselnya pada Kyara. Gadis itu membukanya dan melihat notifikasi dari Grup Whatsapp dengan nama Seven B.

 Gadis itu membukanya dan melihat notifikasi dari Grup Whatsapp dengan nama Seven B

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RaFa ; Ketika Potret Sosokmu Adalah TakdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang