Agustus Sayang

48 8 0
                                    

Kyara menatap Farel yang sudah memakai papan nama peserta lomba di depan baju putihnya. Pria itu tersenyum dengan percaya diri, Kyara memotretnya beberapa kali untuk menambah koleksinya.

"Yakin mau ikut lomba?" tanya Kyara.

"Yakin dong. Pokoknya hari ini gue harus membuktikan ketangkasan gue dalam soal makan memakan," jawab Farel, antusias.

Kyara terkikik geli saat mendengar jawaban Farel.

"Ketangkasan itu untuk lomba panjat pinang, lomba balap karung, dan lomba lari. Bukan lomba makan dodol Far," ralat Kyara.

"Terus lomba makan dodol termasuk kategori apa dong?."

"Kategori kekuatan deh kayanya. Kuat makan," Kyara sejujurnya tak tahu sama sekali.

"Ya udah lah, nggak apa-apa. Pokoknya hari ini lo wajib untuk mendukung gue," pinta Farel.

"Oke. Gue pasti mendukung lo!" Kyara meyakinkan.

Kyara menoleh ke kanan dan kiri sejak tadi, ia berusaha mencari sosok Debby namun tak juga bisa menemukannya.

"Lo nyari siapa Kak?" tanya Farel yang menyadari sikap Kyara.

"Eh, itu, gue nyari Debby. Dari tadi dia nggak kelihatan sama sekali. Gue khawatir aja karena nggak biasanya dia jauh-jauh dari gue," jawab Kyara.

Gadis itu pergi sebentar untuk mencari Debby di antara kerumunan banyak orang yang tak jauh daru tempat mereka duduk. Veyza datang tak lama kemudian dan menepuk bahu Farel untuk menyemangatinya dalam lomba yang diikuti oleh Pria itu.

"Semangat Far, dukungan gue sepenuhnya tertuju buat lo!" serunya, heboh.

"Iya..., iya..., gue tahu dukungan lo pasti seutuhnya buat gue. Tapi bisa nggak, sebelum gue lomba lo bantu Kak Kyara cariin Kak Debby? Gelisah tuh dari tadi gara-gara Kak Debby nggak ketemu," pinta Farel.

"Oke, gue cari dulu kalau begitu," Veyza pun segera pergi mencari keberadaan Debby.

Kyara kembali mendekat pada Farel, masih dengan raut wajah yang sama seperti tadi.

"Far, Debby belum ketemu. Gue cari dulu ya," pamit Kyara.

"Nggak usah, gue udah minta tolong sama Vey buat bantu cari Kak Debby. Lo duduk di sini aja, istirahat jangan sampai capek," cegah Farel.

Kyara tersenyum dan benar-benar duduk sambil menunggu Veyza yang sedang mencari Debby.

"Peserta lomba makan dodol di persilahkan untuk segera berdiri di tempatnya masing-masing yang sudah disiapkan oleh panitia," ujar Reno - yang didapuk menjadi MC hari itu.

Farel pun bangkit dari kursinya untuk menempati posisinya. Kyara duduk di samping Tita, Keylan, dan Ian yang tak mengikuti lomba ikut mendekat ke arah Farel.

"Woy!!! Kenapa cuma Far aja yang dikasih semangat???" tanya Difta, sebal.

"Kita nggak mau ngasih semangat buat senior!!!" jawab Ian.

Difta menggerutu hebat di tempatnya berdiri di samping Radit, sementara Radit hanya tertawa-tawa sambil mengacak rambut gadis itu. Kyara pun tertawa tanpa henti melihat kelakuan Seven B. Lomba makan dodol pun di mulai, seikat dodol ukuran besar sudah tergantung di hadapan Farel. Veyza datang bersama Debby lalu segera mendekat pada anggota Seven B lainnya.

"Ayo Far..., makan dodolnya!!!" teriak Keylan semangat.

"Far..., jangan malu-maluin kelas 10-a!!! Habisin atau lo nggak akan tidur di asrama malam ini!!!" ancam Ian.

Debby yang baru datang tak dapat menahan tawanya saat mendengar bagaimana cara Seven B memberi semangat untuk Farel.

"Sabar musang! Lo pikir gampang ngunyah dodol? Lagian siapa sih yang bikin lomba kaya begini? Tujuh belasan bukannya makan kerupuk malah makan dodol!" gerutu Farel tak terima dengan ancaman Ian.

Kyara terlihat tertawa tak terkendali, Debby pun duduk di sampingnya bersama Veyza.

"Dari mana aja sih Deb? Gue nyariin lo tahu nggak!" protes Kyara.

"Gue tadi di balkon depan kelas kita," jawab Debby.

Kyara pun menatap Veyza.

"Thank's ya Vey, udah nyariin dia buat gue," ucap Kyara.

"Iya sama-sama..., lagian sepi juga kan kalau nggak ada Kak Debby," balas Veyza sambil mengedipkan sebelah matanya pada Debby.

Debby terlihat menahan tawanya saat Veyza mengedipkan sebelah matanya. Kyara pun menangkap sinyal-sinyal aneh dari sosok sahabatnya itu dan juga Veyza.

"Eh, Alex ikutan lomba juga loh," ujar Tita.

"Lomba apa?" tanya Debby.

"Lomba masukin benang ke dalam jarum," jawab Tita.

"Hah? Lomba masukin benang ke dalam jarum? Bukannya Alex matanya minus ya?" tanya Veyza terkejut.

"Iya sih, cuma dia ngotot pengen ikut lomba itu," balas Tita, santai.

HAHAHAHA!!!

Kyara dan Debby benar-benar tidak bisa menahan tawa mereka lagi.

"Ya ampun, kalian itu kenapa sih??? Ada-ada aja kelakuan yang kalian buat???" tanya Debby.

"Perut kita sakit tahu nggak!" keluh Kyara.

"Sabar ya Kak Debby, Kak Kyara, kita memang ditakdirkan untuk membuat banyak orang tertawa," jawab Tita polos.

Veyza merangkul Debby agar gadis itu bisa menyembunyikan wajahnya yang memerah karena tertawa. Kyara pun segera menjauh dan pura-pura tak melihat apa yang Veyza lakukan untuk Debby.

"Ya..., Farel hampir menghabiskan dodolnya..., di susul oleh Jaka dari kelas 10-b yang terus mengunyah tanpa jeda! Dan apa yang terjadi..., Radit dari kelas 12 IPA unggul lebih awal karena dodolnya sudah habis duluan!!! Hore!!! Selamat untuk Radit Prasetya pacarnya Difta Anggraini!!!" seru MC yang bertanggung jawab pada lomba makan dodol hari itu - Reno dari kelas 12 IPA.

Keylan, Ian, Tita, menyerbu MC yang baru saja selesai bicara.

"Nggak usah diumumin juga dong masalah pacar pacaran!!!" gemas Tita.

"MC gadungan nih!!!" tambah Ian.

"Tahu nih, bikin orang sirik bin dengki aja!!!" gerutu Keylan.

"Woy!!! Gue cuma di suruh sama Radit ya!!!" balas Reno dengan kondisi teraniaya.

Kyara mendekat pada Farel yang masih saja mengunyah dodol dengan wajah sebal setengah mati.

"Hei, lo kenapa? Kok manyun?" tanya Kyara sambil tersenyum pada Farel.

"Gue kalah!" jawabnya, sebal.

"Nggak apa-apa kali, kalah dan menang dalam lomba itu hal yang biasa kok," hibur Kyara.

Farel meraihnya ke dalam pelukan yang erat, Kyara membalas pelukan itu tanpa ragu-ragu. Farel kembali tersenyum dan merasakan bahagia yang begitu lengkap dengan Kyara yang berada di sampingnya.

"Tes..., tes..., satu, dua, tiga!!! Oke..., gue mau Debby Artazia dengar ini baik-baik!!!"

Suara Pria di pengeras suara itu sukses membuat semua orang menoleh termasuk Debby dan Veyza yang awalnya masih saling menatap. Kyara mengenali suara itu, ia pun langsung melepas pelukannya dari Farel dan menatap Debby. Farel terkejut dengan apa yang Kyara lakukan, tapi ia segera mengerti saat tatapan mata Kyara hanya tertuju pada Debby.

* * *

RaFa ; Ketika Potret Sosokmu Adalah TakdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang