XI

5.3K 510 66
                                    


*****

Risa melirik jam tangannya,sudah hampir tiga puluh menit berlalu,namun tari belum juga menampakan wujudnya,

begitupun Nadine,apa yang menarik di dalam toilet sana? sampai-sampai mereka mengabaikan si mafia tampan yang sedang bertarung sengit dilayar besar ini.

Toilet bioskop masih sepi pengunjung,semua theater belum ada yang selesai memutar filmnya.dua anak manusia,lebih tepatnya tiga anak manusia sedang anteng didalam toilet bioskop,dengan situasi dan kondisi yang berbeda.

Nadine dengan pengap dan eneug nya

Sedang Lexa dan tari dengan panasnya...

"Ma,adek masuk yang mana ma?"

"Yang ada simbol rok nya sayang"

Sayup suara anak kecil dan wanita dewasa terdengar dari luar,sepertinya mereka akan masuk ke dalam sana,karena langkah kakinya semakin lama semakin terdengar mendekat.

Pintu salah satu toilet tiba-tiba tertutup kencang,sehingga menimbulkan bunyi yang cukup keras,pagutan Lexa lepas,kemudian menoleh cepat ke sumber suara,

Bersamaan dengan masuknya ibu dan anak kecil kedalam sana,sedetik,si ibu menatap mereka penuh arti,sedang kedua tangan nya berusaha menghalangi pandangan si anak,yang berusaha mengintip kedua wanita dewasa didepannya

Dengan posisi yang agak ganjil.

Tari yang masih bergelayut manja,seketika tersadar menarik tangannya dari Lexa,kemudian bergegas keluar,tanpa mengatakan apapun,sedang Lexa ikut keluar mengikutinya dengan cepat,bermaksud mengejar,tapi tari lebih cepat masuk kedalam.

Jangankan berkata-kata,menoleh saja pun tari tidak,Lexa merasa tidak lebih buruk dari tebu

Habis manis sepah dibuang.

Tari langsung mengambil posisinya disebelah Risa yang masih asik dengan film mafianya

"Kok lama?" Bisik Risa yang menyadari kehadiran tari

"Antri" jawab tari sekenanya,

Risa mengangguk mengerti,memang toilet suka antri,apalagi toilet bioskop,sebegitu padatnya penduduk bumi ini.

Risa kembali melirik tari yang duduk disebelahnya dengan perasaan semakin kepo akut,apalagi semenit setelahnya ia menangkap sosok Lexa kembali pada kursinya

Dan Semenit kemudian iapun menangkap sosok Nadine,dengan ekspresi yang sulit diartikan,tidak begitu jelas,mengingat ruangan bioskop yang gelap temaram.

Ada apa dengan mereka?

Apa disini cuma dirinya yang kepo,sedang yang lain sibuk dengar layar besar didepan mereka.

"Kok lama?" Kali ini Risa bertanya pada Nadine disebelahnya,sepertinya ia kurang yakin dengan jawaban tari sebelumnya

"Ada kebakaran" jawab Nadine singkat

"Heh Seriusan?dimana?" Tanya Risa panik

"Di samping hand dryer" jutek Nadine

ternyata hand dryer kebakaran yang bikin lama,batin Risa berusaha mengerti.untung saja mereka tidak kenapa-kenapa

Bioskop sebesar ini,hand dryer bisa kebakar,petugas teknisi disini benar-benar buruk.

Risa mengurungkan niatnya untuk melanjutkan pertanyaan lainnya,melihat reaksi Nadine yang galak,dan tari yang acuh,ia merasa diapit dua gunung api,

panas.

Tapi Risa penasaran,gimana dong?

Sedang Heri melirik Lexa disebelahnya,pria itu tau,terjadi sesuatu diluar sana,dan ia akan menanyakan hal itu nanti, pada tunangannya,Nadine.

ART Cantik 2 (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang