VIII

8.6K 731 231
                                    


*********

furi membuka matanya pelan...yang pertama kali ia rasakan adalah sakit di bahu kanannya,

dan ia baru ingat keseluruhan kejadian beberapa jam yg lalu,saat ia hendak keluar mengikuti langkah lexa dan tari,tiba2 sebuah kayu jatuh menimpa dirinya,yang membuat dia pingsan tak sadarkan diri..

untung saja tubuhnya tidak ikut habis dilahap si jago merah,setidaknya furi masih untung bukan?

tidak ada siapa2 diruangan itu,saat ini....hanya ia seorang diri,kemana gerangan orang2 ?

setidaknya dalam keadaan mengenaskan begini ia berharap ada yang mencemaskannya,menungguinya paling tidak,entah itu keluarga atau orang spesial,kalau memang tidak ada teman dekat,teman jauh juga boleh,asal tidak merasa sendiri seperti ini...sepii

rasa2 nya tidak ada yang peduli dengan dirinya,ah kenapa furi jadi melow begini, pasca sadar dari pingsan,padahal ia bukan orang yang cengeng dan butuh perhatian banget kok,ataukah ini faktor cidera atau mungkin faktor U?

setelah lama bercakap sendiri dalam diam,terdengar suara knop pintu diputar,disusul suara derap kaki meski terdengar hati2,tak ingin membangunkan yang tertidur,walaupun faktanya furi sudah bangun,ketuk langkahnya terdengar jelas dikesunyian kamar,karena high hells yang belum diganti dengan gaun panjang yang sudah tak jelas warnanya,hingga wajah kucel dan rambut sedikit acak2 an,namun masih tetap cantik dan mempesona

glek

furi eling

"anda sudah sadar?" risa bertanya kikuk saat menangkap sosok furi yang sedang menatap dirinya

"ini dimana?" pertanyaan klasik orang baru siuman dari pingsan " lexa dimana? kondisinya gimana?" furi terus bertanya tanpa menjawab pertanyaan risa,memang sih pertanyaan risa tidak butuh jawaban,tapikan...tapikan...ah sudahlah

"bu lexa sedang mengurus administrasi untuk kepulangan anda" risa beringsut menjauh sedikit,mungkin merasa tidak enak,jika terlalu dekat....

"tari mana?" lagi furi bertanya seolah risa asisten pribadinya

"tari bersama bu lexa" jawab risa masih sabar,kali ini ia memilih duduk di sofa yang tak jauh disamping furi

"mereka berdua bersama2,maksudnya sekarang sedang dalam ruangan yang sama? kata lainnya mereka sedang bersama? " furi ngomong apa,hanya furi dan tuhan yang tau

risa mengangguk "Ya berdua" jawabnya singkat

"masa sih?" furi bertanya seolah tak percaya dengan jawaban risa

"mau mengecek sendiri?" tanya risa acuh tak acuh

"ngapain pakai di cek,udah kayak suhu badan!"

"kalo begitu jangan bertanya kalau sudah punya jawaban sendiri" timpal risa

"kok sewot?"

"kok nuduh?"

"lagian kenapa kesini?"

"karena saya tidak kesana"

furi masih mau menimpali ucapan risa,sungguh ia tak mau kalah dengan si anak sok cantik ini,jangan mentang2 bule,hidung mancung,mata bulat,alis lentik,kulit putih,tinggi semampai..ups

apaan sih

ngaco!

ini anak mah menang wajah blasteran doang,kalo ngga mah paling mentok juga mirip mbok jamu,eh tapi mbok jamu sekarang cantik2 sih,apalagi yang keliling pakai sepeda,furi teringat mbok jamu yang suka ngider dikomplek rumahnya,masih muda,hitam manis si gula jawa....ulalahh

ART Cantik 2 (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang