Lagi mau fokus kelarin ART,yang lain skip dulu.
Ada yang suka nyanyi si smule?
Duet kuylah
******
Lexa tergopoh mengikuti furi yang berjalan dengan kecepatan bak pelari maraton,wajahnya bersungut seolah masih begitu kesal,tidak ada senyum ramah seperti biasanya,hanya ada wajah jutek dan tidak ramah.
Melihat itu Lexa jadi merasa bersalah, mengingat kejadian diruangan tari beberapa waktu yang lalu,apa mungkin furi cemburu?
Lexa berfikir, mungkin saja furi masih menyimpan rasa untuk tari,tidak seharusnya ia memperlihatkan kemesraan mereka pada Furi,walau bibir furi sudah mengikhlaskan tapi dalamnya hati siapa yang tahu.bisa saja rasa itu masih ada,sengaja disembunyikan untuk kebaikan bersama.
Siapa yang tau.
Mobil furi melaju perlahan meninggalkan parkiran gedung itu,namun mereka masih betah saling diam tanpa ada yang berniat memulai obrolan,suasana semakin dirasa tidak enak dan sedikit canggung.
Lexa dengan pikiran tak enaknya,semakin larut dalam lamunannya,sedang Furi hanya berfokus menatap kedepan,sedang pikirannya masih mengingat Risa yang menolaknya,apa mungkin Risa bukanlah lesbian,dan kejadian malam itu, semata-mata karena kecelakaan,risapun mungkin tidak berniat melakukan itu dengannya,kalau dirinya tidak memaksa.
Buktinya risa menolaknya mentah-mentah,tanpa ada tawar-menawar alias harga mati tinggal dikubur saja.
Tapi tetap saja,Risa sudah terlanjur masuk ke kehidupannya,wanita itu tidak bisa kabur begitu saja?
Siapa yang tersangka,siapa yang kabur?(cukup author yang bingung,readers jangan!)
Risa tidak bisa menolaknya begitu saja,memangnya dia siapa?
Pikiran waras nya berkata,wajar saja dirinya ditolak,karena sudah berbuat kurang ajar pada Risa malam itu,tapi masalahnya hati berkata lain,ada rasa perih yang tidak bisa dijelaskan,ada rasa tidak rela yang tidak pula beralasan.yang jelas furi trauma dengan penolakan.
Namun ada satu yang mengganjal dihatinya,meski masih sedikit ragu.
Apa benar sedari awal bertemu,ia sudah suka dengan Risa?suka alias tertarik seperti ia tertarik pada Tari?namun kadarnya tidak sebesar sekarang,apalagi semenjak mengingat kejadian itu,rasa itu mendadak datang tanpa diundang.
Rasa apa hayooo?
Apa ini takdir?
"Furi!!" Teriak Lexa bersamaan dengan tangannya yang ikut melempar setir kemudi,mobil itu hampir saja menabrak pengendara motor yang tiba-tiba menyalip dari arah belakang,untung saja sisi kiri mereka sedang tidak ada kendaraan lain.
Chittttt.
Refleks furi menginjak rem hingga mentok,matanya membulat kaget,deru degub jantungnya terdengar kencang hingga ketelinganya sendiri,mereka hampir saja mengalami kecelakaan,
"Astaga,hampir aja" gumamnya sembari mengusap dadanya,menenangkan dirinya sendiri.
"Pinggirin mobilnya!" Titah Lexa Keras,furi menurut tanpa menjawab,karena memang kali ini ia bersalah,gara-gara sibuk melamun,ia hampir saja membahayakan orang lain.
"Kamu marah sama aku?" Tanya Lexa dengan suara tinggi,setelah mobil berhasil ditepikan, sedang furi memegang kuat setir hanya no respon,bibirnya mengatup rapat efek kejadian barusan.
"Furi" panggil Lexa emosi,
"Sori Lex,aku kurang fokus" jawab furi akhirnya,melempar cepat tubuhnya kesandaran kursi,kedua telapak tangannya menutup wajahnya yang pucat.
![](https://img.wattpad.com/cover/224356094-288-k571230.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ART Cantik 2 (GXG)
General FictionLexa dan tari kembali bertemu setelah kejadian pilu yang menimpa keduanya, Akankah mereka bersatu kembali,setelah kejadian pahit dimasa lalu?